KUMPULAN TUGAS MAKALAH SEKOLAH DAN KULIAH: HUBUNGAN MANUSIA DENGAN KEBUDAYAAN

Indonesia terkenal dengan keragaman budayanya. Manusia dan
kebudayaan adalah satu hal yang tidak bisa di pisahkan karena di mana manusia
itu hidup dan menetap pasti manusia akan hidup sesuai dengan kebudayaan yang
ada di daerah yang di tinggalinya. Manusia merupakan makhluk sosial
yang berinteraksi satu sama lain dan melakukan suatu kebiasaan-kebiasaan yang
terus mereka kembangankan dan 
kebiasaan-kebiasaan tersebut akan menjadi kebudayaan. Berikut penjelasan lebih jelasnya..

Tugas
makalah

HUBUNGAN MANUSIA DENGAN KEBUDAYAAN

OLEH :

ISBUL ANSARI

N1A414003

(KELOMPOK 1)

FAKULTAS
ILMU BUDAYA

PROGRAM
STUDI SASTRA INDONESIA

UNIVERSITAS
HALU  OLEO

KENDARI

2015

KATA PENGANTAR

Puji Syukur Penulis
Panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan Rahmat dan
Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan makalah ini untuk
memenuhi tugas mata kuliah Sejarah Kebudayaan Indonesia. Makalah ini
membahas “Hubungan Manusia dan Kebudayaan” 

 Dalam
penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan dan hambatan akan
tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Oleh
karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada
semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Penulis menyadari
bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan
maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat penulis
harapkan untuk kesempurnaan makalah selanjutnya. Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita
sekalian.

Kendari,   8 April  2015

Penulis

BAB  I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Indonesia terkenal dengan keragaman budayanya.
Manusia dan kebudayaan adalah satu hal yang tidak bisa di pisahkan karena di
mana manusia itu hidup dan menetap pasti manusia akan hidup sesuai dengan
kebudayaan yang ada di daerah yang di tinggalinya. Manusia
merupakan makhluk sosial yang berinteraksi satu sama lain dan melakukan suatu
kebiasaan-kebiasaan yang terus mereka kembangankan dan  kebiasaan-kebiasaan tersebut akan menjadi
kebudayaan.

Setiap manusia juga memiliki kebudayaan yang
berbeda-beda, itu disebabkan mereka memiliki pergaulan sendiri di wilayahnya
sehingga manusia di manapun memiliki kebudayaan yang berbeda masing-masing.
Perbedaan kebudayaan disebabkan karna perbedaan yang dimiliki seperti faktor
Lingkungan, faktor alam, manusia itu sendiri dan berbagai faktor lainnya yang
menimbulkan Keberagaman budaya tersebut Seiring dengan berkembangnya teknlogi
informasi dan komunikasi yang masuk ke Indonesia diharapkan dapat dapat
memberikan pengaruh yang positif terhadap kebudayaan masing – masing daerah,
karena kebudayaan merupakan jembatan yang menghubungkan dengan manusia yang
lain.

1.2  Rumusan Masalah

1. Apakah
pengertian dari manusia dan kebudayaan?

2. Bagaimanakah
manusia sebagai pencipta dan pengguna kebudayaan?

3. Bagaimana
kedudukan manusia terhadap kebudayaan?

4. Bagaimana
hubungan manusia dan kebudayaan?

1.3  Tujuan

Kebudayaan dalam kehidupan manusia
memegang peranan penting dengan kebudayaan manusia merasakan adanya ketenangan
batin yang tak bisa di dapatkan dari manapun. Dengan mempelajari hubungan
manusia dan kebudayaan dapat di ketahui bahwa manusia membutuhkan kebudayaan
untuk bersosialisasi dengan mahluk yang lain. Bersosialisasi dan adaptasi
sangatlah penting bagi manusia. Kebudayaan dapat juga menjadi media penting
dalam kehidupan manusia seperti pendidikan, alat pemersatu, identitas, hiburan
dan masih banyak lagi peranan penting yang dimiliki kebudayaan.

Dalam dunia pendidikan kebudayaan
adalah penunjang yang bertujuan memperkenalkan macam-macam kebudayaan, tujuan
dan  fungsi kebudayaan dalam masyarakat, dengan cara semacam ini
diharapkan para generasi penerus dapat mempelajari dan mengetahui makna
kebudayaan. Dengan membahas materi tentang kebudayaan di harapkan dapat
nenambahkan wawasan pengetahuan dan kepedulian terhadap kebudayaan.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. 
Manusia dan Kebudayaan

Secara
bahasa, manusia berasal dari kata “manu” (Sansekerta), “mens” (Latin), yang
berarti berfikir, berakal budi atau makhluk yang berakal budi (mampu menguasai
makhluk lain). Sedangkan secara umum pengertian kebudayaan merupakan jalan atau
arah didalam bertindak dan berfikir untuk memenuhi kebutuhan hidup baik jasmani
maupun rohani. Berikut ini adalah pengertian dan definisi manusia menurut
beberapa ahli:

Ø  Nicolaus
D. & A. Sudiarja

Manusia adalah bhineka, tetapi
tunggal. Bhineka karena ia adalah jasmani dan rohani akan tetapi tunggal karena
jasmani dan rohani merupakan satu barang.

Ø  Abineno
J. I

Manusia adalah “tubuh yang berjiwa”
dan bukan “jiwa abadi yang berada atau yang terbungkus dalam tubuh yang fana”.

Ø  Upanisads
Manusia adalah kombinasi dari
unsur-unsur roh (atman), jiwa, pikiran, dan prana atau badan fisik.

Ø  Sokrates
Manusia adalah mahluk hidup berkaki
dua yang tidak berbulu dengan kuku datar dan lebar.

Ø  Kees
Bertens

Manusia adalah suatu mahluk yang
terdiri dari 2 unsur yang kesatuannya tidak dinyatakan.

Ø  I
Wayan Watra

Manusia adalah mahluk yang dinamis
dengan trias dinamikanya, yaitu cipta, rasa dan karsa.

Ø  Omar
Mohammad Al-Toumy Al-Syaibany

Manusia adalah mahluk yang paling
mulia, manusia adalah mahluk yang berfikir, dan manusia adalah mahluk yang
memiliki 3 dimensi (badan, akal, dan ruh), manusia dalam pertumbuhannya
dipengaruhi faktor keturunan dan lingkungan.

Ø   Erbe
Sentanu

Manusia adalah mahluk sebaik-baiknya
ciptaan-Nya. Bahkan bisa dibilang manusia adalah ciptaan Tuhan yang paling
sempurna dibandingkan dengan mahluk yang lain.

Ø  Paula
J. C & Janet W. K

Manusia adalah mahluk terbuka, bebas
memilih makna dalam situasi, mengemban tanggung jawab atas keputusan yang hidup
secara kontinu serta turut menyusun pola berhubungan dan unggul multidimensi
dengan berbagai kemungkinan.

Manusia
dan kebudayaan pada hakekatnya memiliki hubungan yang sangat erat, dan hampir
semua tindakan dari seorang manusia itu adalah merupakan kebudayaan.

Manusia dan keindahan atau seni
memang tidak bisa dipisahkan sehingga diperlukan pelestarian bentuk keindahan
yang dituangkan dalam berbagai bentuk kesenian (seni rupa, seni suara maupun
seni pertunjukan) yang nantinya menjadi bagian dari kebudayaannya yang dapat
dibanggakan. Sebuah kebudayaan besar biasanya memiliki sub-kebudayaan (atau
biasa disebut sub-kultur), yaitu sebuah kebudayaan yang memiliki sedikit
perbedaan dalam hal perilaku dan kepercayaan dari kebudayaan induknya.
Munculnya sub-kultur disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya karena perbedaan
umur, ras, etnisitas, kelas, aesthetik, agama, pekerjaan, pandangan politik dan
gender.

Kata
kebudayaan berasal dari kata budh—> budhi—> budhaya dalam bahasa
sansekerta yang berarti akal, sehingga kebudayaan diartikan sebagai hasil
pemikiran atau akal manusia. Ada pendapat yang mengatakan bahwa kebudayaan yang
berasal dari kata budi dan daya. Budi adalah akal yang merupakan unsure rohani
dalam kebudayaan, sedangkan daya berarti perbuatan atau ikhtiar sebagai unsure
jasmani, sehingga kebudayaan diartikan sebagai hasil dari akal dan ikhtiar
manusia (supartono, 2001; Prasetya, 1998).

Kebudayaan
selalu dimiliki oleh setiap masyarakat, hanya saja ada suatu masyarakat yang
lebih baik perkembangan kebudayaannya dari pada masyarakat lainnya untuk
memenuhi segala kebutuhan masyarakatnya. Pengertian kebudayaan banyak sekali
dikemukakan oleh para ahli. Salah satunya dikemukakan oleh Selo Soemardjan dan
Soelaiman Soemardi yang merumuskan bahwa kebudayaan adalah semua hasil
dari  karya, rasa dan cipta masyarakat. Karya masyarakat menghasilkan
teknologi dan kebudayaan kebendaan, yang diperlukan manusia untuk menguasa alam
sekitarnya, agar kekuatan serta hasilnya dapat diabdikan untuk kepentingan masyarakat.

Rasa
yang meliputi jiwa manusia mewujudkan segala norma dan nilai masyarakat yang
perlu mengatur masalah-masalah kemasyarakatan  dalam arti luas. Di
dalamnya termasuk, agama, ideologi, kebatinan, kenesenian dan semua unsur yang
merupakan hasil ekspresi dari jiwa manusia. Selanjutnya cipta merupakan
kemampuan mental, kemampuan pikir dari orang yang hidup bermasyarakat dan yang
menghasilkan filsafat serta ilmu pengetahuan. Rasa dan cipta dinamakan
kebudayaan rohaniah. Semua karya, rasa dan cipta dikuasai oleh karsa dari
orang-orang yang menentukan kegunaannya, agar sesuai dengan kepentingan
sebagian besar, bahkan seluruh masyarakat.

Dari definisi-definisi kebudayaan dapat dinyatakan bahwa
inti pengertian kebudayaan mengandung beberapa ciri pokok, yaitu sebagai
berikut :
a. Kebudayaan itu beraneka ragam.
b. Kebudayaan itu diteruskan melalui proses belajar.
c. Kebudayaan itu terjabarkan dari komponen biologi, psikologi, sosiologi,      dan eksistensi manusia.
d. Kebudayaan itu berstruktur.
e. Kebudayaan itu terbagi dalam aspek-aspek.
f. Kebudayaan itu dinamis.
g. Nilai-nilai dalam kebudayaan itu relatif

Dari
pengertian tersebut menunjukkan bahwa kebudayaan itu merupakan keseluruhan arti
pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial yang digunakan untuk menginterpretasikan
dan memahami lingkungan yang dihadapiu untuk memenuhi segala kebutuhannya serta
mendorong terwujudnya kelakuan manusia itu sendiri.

2.2. Manusia Sebagai Pencipta Dan
Pengguna Kebudayaan

Budaya
tercipta atau terwujud merupakan hasil dari interaksi antara manusia dengan
segala isi yang ada di bumi ini. Manusia diciptakan oleh Tuhan dengan dibekali
oleh akal pikiran sehingga mampu untuk berkarya di muka bumi ini dan secara
hakikatnya menjadi khalifah di muka bumi ini. Disamping itu manusia juga
memiliki akal, intelegensia, intuisi, perasaan, emosi, kemauan, fantasi dan
perilaku.

Dengan semua
kemampuan yang dimiliki oleh manusia maka manusia bisa menciptakan kebudayaan.
Ada hubungan dialektika antara manusia dan kebudayaan. Kebudayaan adalah produk
manusia, namun manusia itu sendiri adalah produk kebudayaan. Dengan kata lain,
kebudayaan ada karena manusia yang menciptakannya dan manusia dapat hidup
ditengah kebudayaan yang diciptakannya. Kebudayaan akan terus hidup manakala
ada manusia sebagai pendudukungnya.

Kebudayaan
mempunyai kegunaan yang sangat besar bagi manusia. Hasil karya manusia
menimbulkan teknologi yang mempunyai kegunaan utama dalam melindungi manusia
terhadap lingkungan alamnya. Sehingga kebudayaan memiliki peran sebagai:

  1. Suatu hubungan
    pedoman antarmanusia atau kelompoknya
  2. Wadah
    untuk menyalurkan perasaan-perasaan dan kemampuan-kemampuan lain.
  3. Sebagai
    pembimbing kehidupan dan penghidupan manusia
  4. Pembeda
    manusia dan binatang
  5.  Petunjuk-petunjuk
    tentang bagaimana manusia harus bertindak dan berprilaku didalam
    pergaulan.
  6. Pengatur
    agar manusia dapat mengerti bagaimana seharusnya bertindak, berbuat dan
    menentukan sikapnya jika berhubungan dengan orang lain.
  7.  Sebagai
    modal dasar pembangunan.

2.3.Manusia mempunyai empat kedudukan
terhadap kebudayaan yaitu :

  1. Penganut kebudayaan,
  2. Pembawa kebudayaan,
  3. Manipulator kebudayaan,
  4. Pencipta kebudayaan.

Disamping itu, kebudayaan manusia itu menciptakan suatu
keindahan yang biasa kita sebut dengan suatu seni. Keindahan/seni dibutuhkan
oleh setiap manusia agar kehidupan yang dijalaninya menjadi indah. Manusia dan
keindahan/seni memang tak bisa dipisahkan sehingga diperlukan pelestarian
bentuk keindahan yang dituangkan dalam berbagai bentuk kesenian (seni rupa,
seni suara maupun seni pertunjukan) yang nantinya manjadi bagian dari
kebudayaannya yang dapat dibanggakan dan mudah-mudahan terlepas dari unsur
politik.

Sebuah kebudayaan besar biasanya memiliki sub-kebudayaan
(atau biasa disebut sub-kultur), yaitu sebuah kebudayaan yang memiliki sedikit
perbedaan dalam hal perilaku dan kepercayaan dari kebudayaan induknya.
Munculnya sub-kultur disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya karena perbedaan
umur, ras, etnisitas, kelas, aesthetik, agama, pekerjaan, pandangan politik dan
gender.

2.4. Hubungan Antara Manusia Dan
Kebudayaan

Secara sederhana hubungan antara
manusia dan kebudayaan adalah : manusia sebagai perilaku kebudayaan, dan
kebudayaan merupakan obyek yang dilaksanakan manusia. Tetapi apakah sesederhana
itu hubungan keduanya ?

Dalani sosiologi manusia dan kebudayaan
dinilai sebagai dwitunggal, maksudnya bahwa walaupun keduanya berbeda tetapi
keduanya merupakan satu kesatuan. Manusia menciptakan kebudayaan, clan setclah
kebudayaan itu tercipta maka kebudayaan mengatur hidup manusia agar sesuai
dcngannya. Tampak baliwa keduanya akhimya merupakan satu kesatuan. Contoh
sederhana yang dapat kita  lihat adalah hubungan antara manusia dengan
peraturan – peraturan kemasyarakatan.

Pada saat awalnya peraturan itu
dibuat oleh manusia, setelah peraturan itu jadi maka manusia yang membuatnya
hams patuh kepada peraturan yang dibuatnya sendiri itu. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa manusia tidak dapat dilepaskan dari kebudayaan, karena
kebudayaan itu merupakan perwujudan dari manusia itu sendiri. Apa yang tercakup
dalam satu kebudayaan tidak akan jauh menyimpang dari kemauan manusia yang
membuatnya.
Dart sisi lain, hubungan antara manusia dan kebudayaan ini dapat dipandang
setara dengan hubungan antara manusia dengan masyarakat dinyatakan sebagai
dialektis, maksudnya saling terkait satu sama lain. Proses dialektis ini
tercipta melalui tiga tahap yaitu:

1.      Ekstemalisasi, yaitu proses dimana manusia
mengekspresikan dirinya dengan membangun dunianya. Melalui ekstemalisasi ini
masyarakat menjadi kenyataan buatan manusia

2.      Obyektivasi, yaitu proses dimana masyarakat
menjadi realitas obyektif, yaitu suatu kenyataan yang terpisah dari manusia dan
berhadapan dengan manusia. Dengan demikian masyarakat dengan segala pranata
sosialnya akan mempengaruhi bahkan membentuk perilaku manusia.

3.      Intemalisasi, yaitu proses dimana masyarakat
disergap kembali oleh manusia. Maksudnya bahwa manusia mempelajari kembali
masyarakamya sendiri agar dia dapat hidup dengan .baik, sehingga manusia
menjadi kenyataan yang dibentuk oleh masyarakat.

  

BAB
III

PENUTUP

3.1.Kesimpulan

Secara
sederhana hubungan manusia dan kebudayaan adalah sebagai perilaku kebudayaan
dan kebudayaan merupakan obyek yang dilaksanakan manusia. Dalam ilmu sosiologi
manusia dan kebudayaan dinilai sebagai dwi tunggal yang berarti walaupun
keduanya berbeda tetapi keduanya merupakan satu kesatuan. Manusia menciptakan
kebudayaan setelah kebudayaan tercipta maka kebudayaan mengatur kehidupan
manusia yang sesuai dengannya

Manusia hidup karena adanya kebudayaan, sementara itu
kebudayaan akan terus hidup dan berkembang manakala manusia mau melestarikan
kebudayaan dan bukan merusaknya. Dengan demikian manusia dan kebudayaan tidak
dapat dipisahkan satu sama lain, karena dalam kehidupannya tidak mungkin tidak
berurusan dengan hasil-hasil kebudayaan, setiap hari manusia melihat dan
menggunakan kebudayaan, bahkan kadang kala disadari manusia itu sendiri yang  merusak kebudayaan.

Maka dari itu, sebagai manusia yang
berbudaya kita harusnya mampu untuk terus dan tetap berbudaya sebagaimana
hakikat kita sebagai manusia.

3.2.Saran

Manusia sebagai pelaku kebudayaan dan sekaligus pencipta
kebudayaan seharusnya mampu mengenali dan melestarikan kebudayaan itu sendiri. Karena
adanya manusia tak terlepas dengan dengan adanya kebudayaan, artinya manusia
itu sangat berkaitan dengan kebudayaan itu. Jadi kita sebagai manusia hendaknya
dapat mengenali dan kemudian melestarikan kebudayaan itu.

DAFTAR PUSTAKA