Kolesterol merupakan penyakit yang sering menyerang orang dewasa. Namun, kolesterol juga bisa dialami oleh anak-anak. Yuk, cari tahu gejala kolesterol pada anak dan cara mengatasinya.
Seperti yang dijelaskan di situs Kids Health, kolesterol dalam tubuh diproduksi oleh ginjal. Kolesterol juga bisa didapatkan dari makanan seperti daging, ikan, telur, mentega, keju dan susu.
Kolesterol dibutuhkan oleh tubuh untuk membantu fungsi otak, kulit, dan organ lainnya secara optimal.
Namun, mengkonsumsi makanan yang memiliki kandungan lemak berlebih juga tidak baik untuk kesehatan.
Daftar isi
Gejala Kolesterol pada Anak
Melansir Medical News Today, berbeda dengan orang dewasa, gejala kolesterol pada anak umumnya tidak diketahui lewat ciri fisik.
Karena gejala kolesterol pada anak sulit dikenali, maka sebaiknya anak memeriksakan kadar kolesterolnya secara rutin, terutama jika memiliki faktor risiko.
Tidak adanya gejala kolesterol tinggi pada anak berarti kadarnya harus diperiksa setiap 5 tahun atau lebih, tergantung faktor risiko dan anjuran dokter.
Anak-anak dengan faktor risiko kolesterol tinggi biasanya dapat diuji kadar kolesterolnya sejak usia 2 tahun.
Gejala kolesterol pada anak dapat diketahui oleh ibu dan ayah dari hasil pemeriksaan dokter.
Kadar kolesterol normal pada anak tidak jauh berbeda dengan orang dewasa, yaitu kurang dari 200 mg/dL.
Dengan kadar kolesterol baik lebih dari 40 mg/dL, dan kadar kolesterol jahat kurang dari 130 mg/dL.
Penyebab Kolesterol pada Anak
Ada banyak faktor yang menyebabkan anak mengalami penyakit kolesterol, mulai dari faktor keturunan hingga gaya dan pola makan anak yang tidak sehat.
Pada kebanyakan kasus, anak dengan kolesterol tinggi memiliki orang tua yang juga memiliki kolesterol tinggi.
Lebih lanjut, penyebab berikut ini bisa menjadi gejala kolesterol pada anak.
1. Pengaruh Pola Makan
Faktor utama yang dapat menjadi penyebab kolesterol pada anak adalah pola makan sehari-hari.
Seorang anak mungkin mengalami risiko lebih tinggi terkena penyakit kolesterol jika mereka mengonsumsi makanan tinggi lemak jenuh dan lemak trans.
Makanan yang mengandung lemak jenuh atau lemak trans antara lain:
Jenis lemak ini dapat menyebabkan hati memproduksi lebih banyak kolesterol daripada yang dibutuhkan tubuh.
2. Mengidap Diabetes
Faktor penyebab selanjutnya yang dapat menyebabkan kolesterol tinggi pada anak adalah diabetes.
Diabetes dapat menyebabkan kondisi yang disebut dislipidemia diabetik, yang menurunkan kadar HDL dan meningkatkan kadar LDL (kolesterol jahat).
Sebuah studi dalam Journal of Pediatric Endocrinology and Metabolism juga menemukan bahwa dari 202 anak penderita diabetes, 26,2% di antaranya mengalami dislipidemia.
3. Memiliki Kondisi Genetik Tertentu
Selain gaya hidup dan riwayat medis tertentu, kondisi genetik juga dapat berperan dalam perkembangan kolesterol tinggi pada anak.
Misalnya, ketika seorang anak memiliki Familial Hypercholesterolemia (FH), yaitu suatu kondisi genetik yang dapat menyebabkan kolesterol tinggi.
Penyakit langka ini menyebabkan tingginya kadar kolesterol LDL akibat mutasi pada gen yang bertanggung jawab untuk mengeluarkan kolesterol dari tubuh.
Jika tubuh tidak dapat membuang kolesterol dengan baik, kolesterol dapat menumpuk di arteri, menyebabkan aterosklerosis.
Aterosklerosis adalah suatu kondisi di mana timbunan lemak, yang dikenal sebagai plak, menumpuk di arteri seseorang.
Plak terdiri dari kolesterol, bahan lemak, puing-puing seluler, kalsium, dan fibrin atau zat pembekuan dalam darah.
Cara Mengatasi Kolesterol pada Anak
Kolesterol pada anak yang tidak ditangani sejak dini dapat menyebabkan penyakit jantung dan stroke di kemudian hari.
Lalu apa yang bisa Bunda lakukan untuk mengatasi kolesterol pada anak? Lihat artikel di bawah ini.
1. Batasi Makanan Tinggi Lemak
Kolesterol pada anak tetap dapat dikelola dengan mengontrol konsumsi lemak harian pada anak. Ibu dapat mengurangi dan membatasi asupan lemak harian anaknya.
Pastikan anak makan makanan yang mengandung lemak dengan dosis maksimal 300 mg/hari.
Dalam hal ini, Bunda bisa menghitung terlebih dahulu jenis makanan yang akan dimasak sebelum dimakan oleh anak agar kadar kolesterolnya tetap terjaga dalam batas aman.
2. Mengubah Nutrisi Anak
Cara lain untuk mengatasi kolesterol pada anak adalah dengan menerapkan pola makan sehat untuk anak.
Ibu bisa mulai mengenalkan makanan sehat kepada anaknya secara perlahan, seperti mengubah jenis sarapan anak menjadi buah-buahan, roti gandum, yogurt rendah lemak, atau sereal bebas gula.
Kurangi makanan dengan teknik menggoreng dengan minyak yang banyak.
Selingi dengan asupan harian buah dan sayur pada anak. Ini akan membantu mengatasi kolesterol pada anak.
Hindari pemberian jus buah dengan tambahan gula di dalamnya. Agar lebih mudah, berikan buah yang mudah dimakan tanpa harus diseduh.
3. Ajak anak berolahraga
Selain membatasi asupan lemak harian anak Anda dan mengubah pola makan anak Anda menjadi sehat, anak juga harus mengimbanginya dengan olahraga.
“Penyebab paling umum dari kolesterol adalah pola makan yang buruk, obesitas, dan kurang olahraga,” jelas Julie Brothers, MD, Direktur Lipid Heart Clinic di Children’s Hospital of Philadelphia, seperti dikutip dari situs Children’s Hospital of Philadelphia.
Seperti dikutip dari situs WebMD, anak-anak dianjurkan untuk berolahraga setiap hari untuk menurunkan kadar kolesterol dalam tubuh.
Olahraga bisa dilakukan dengan berenang, bersepeda, lari, hingga jalan santai.
Kegiatan ini dapat meningkatkan kadar kolesterol baik dalam tubuh dan menghindarkan anak dari risiko penyakit jantung di kemudian hari.
Itulah beberapa gejala kolesterol pada anak, penyebab, dan cara mengatasinya yang bisa Anda praktikkan setiap hari. Semoga bermanfaat, ya!