Duta Sahabat Usaha Rakyat diciptakan untuk menyasar UMKM

Arbo.web.id -Kamar Industri (Kadin) Danang dan Bursa Efek Indonesia (BEI) mencanangkan program tertarget UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah). Nama Duta Literasi Sahara (Sahabat Bisnis Rakyat). Apa saja program dari kedua lembaga ini?

Meningkatnya potensi dan minat berinvestasi di pasar modal Indonesia mendorong berbagai upaya untuk memperkenalkan lebih banyak inklusi keuangan dan instrumen sektor keuangan yang berkelanjutan.

Berdasarkan data yang dirilis UMKM di Indonesia, sektor UMKM termasuk gerai ritel tradisional memberikan kontribusi rata-rata produk domestik bruto (PDB) sekitar 57,8% per tahun atau sekitar Rp 8.000 triliun.

Berdasarkan jenisnya, gerai ritel tradisional merupakan gerai ritel terbanyak di Indonesia, dengan jumlah gerai mencapai 3,61 juta gerai pada akhir tahun 2021. Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan hal tersebut dengan menggunakan jaringan kios ritel tradisional, UMKM serta pelaku komersial dalam skala komunitas yang tergabung dalam 100.000 tempat makan.

Inklusi Keuangan

Melihat potensi yang ada, Kadin dan BEI membuat program sosialisasi pentingnya inklusi keuangan dan pasar modal yang disebut Duta Literasi Sahara pada Senin 27 Februari. Upaya konkrit ini merupakan bagian dari perluasan minat investasi pasar modal di seluruh wilayah tempat makan yang tersebar di pelosok-pelosok.

Di bawah koordinasi Kadin Indonesia, program Duta Literasi Sahara merupakan kelanjutan dari Nota Kesepahaman antara BEI dan Kadin Indonesia yang ruang lingkupnya adalah pendidikan, sosialisasi dan pelatihan dalam rangka peningkatan pengetahuan dan keterampilan di bidang pasar modal.

“Duta Literasi Sahara dapat membina dan memperkuat warung tradisional, toko retail, dan UMKM di daerahnya. Nantinya, satu Duta Literasi Sahara akan mengelola 2 kecamatan. Setiap kelurahan ada 35 sampai 50 Sahara Warung,” kata Sharmila Yahya, Presiden Komite Tetap Kewirausahaan Kamar Dagang dan Industri Indonesia.

Sharmila yang ditunjuk sebagai penanggung jawab program Duta Literasi Sahara juga menegaskan bahwa masyarakat berhak untuk berpartisipasi dalam pengembangan program penguatan bisnis ini, disertai dengan edukasi keuangan dan investasi di pasar modal. “Fokus Duta Literasi Sahara adalah mengajak masyarakat sekitar untuk mengenalkan dan memotivasi mereka dalam edukasi keuangan dan investasi di pasar modal untuk masa depan,” ujar pendiri Sahara yang juga Ketua Umum Koperasi Induk Pengusaha Indonesia ( Inkowapi).

Sementara itu, pada kesempatan yang sama, Direktur BEI Iman Rachman menegaskan Duta Literasi Sahara akan memberikan edukasi kepada sekitar 100.000 pelaku usaha mikro dan kecil yang tergabung dalam food court sebagai agen literasi dan edukasi. BEI mengundang ratusan ribu pelaku usaha food court Sahara untuk mengikuti Sekolah Pasar Modal (SPM) yang digelar bersama Kantor Perwakilan (KP) BEI di wilayah masing-masing. Nantinya para Duta Literasi Sahara yang dipilih oleh Kadin akan mendapat pelatihan khusus tentang investasi dan pasar modal,” kata Iman.

Duta Literasi Sahara yang diprakarsai oleh Kadin dan BEI ini merupakan tindak lanjut kerjasama dengan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dalam kemitraan multipihak yang bertujuan untuk mempercepat pengentasan kemiskinan ekstrem melalui pendirian warung makan di setiap kecamatan untuk memperkuat warung tradisional, toko ritel dan UMKM di seluruh wilayah di Indonesia.