Tak bisa diremehkan, inilah jenis-jenis dan dampak bullying pada anak

Bullying atau intimidasi merupakan kasus yang marak terjadi di kalangan masyarakat Indonesia.

Tidak hanya terjadi pada orang dewasa, akhir-akhir ini kasus bullying juga marak terjadi pada sekelompok anak di sekolah.

Seperti dilansir dari Stopbullying.gov, bullying adalah perilaku agresif yang melibatkan ketidakseimbangan kekuatan yang nyata.

Hal ini dilakukan oleh sekelompok orang atau individu terhadap orang lain yang dapat menimbulkan trauma bagi korban bullying.

Dengan cara itu, intimidasi seperti mimpi buruk bagi sebagian anak. Mimpi ini berdampak negatif pada kesehatan mental, bahkan fisik anak-anak.

Oleh karena itu, orang tua disarankan untuk mengetahui dan memantau kehidupan anaknya di luar rumah.

Tidak salah jika menanyakan kegiatan anak sehari-hari di sekolah untuk menghindari atau mencegah bullying terjadi pada si kecil.

Lihat juga:  Cara Mengobati Jari Kejepit

Nah, untuk menghindari dampak negatif bullying, kenali tanda-tanda si kecil menjadi korban kekerasan pada anak.

Tanda-Tanda Anak Anda Seorang Bully

Setiap orang tua tentunya tidak ingin anaknya menjadi korban bullying di sekolah.

Untuk itu, para ibu perlu memperhatikan tanda-tanda jika anaknya menjadi korban bullying.

Menurut Dr. Joel Haber, pakar bullying dan penulis Bullyproof Your Child for Life, ada beberapa tanda bahwa anak Anda yang masih kecil menjadi korban bullying, seperti:

  • Menolak atau menolak pergi ke sekolah
  • Menolak membicarakan kegiatan di sekolah
  • Tidak mau ikut kegiatan sepulang sekolah atau bermain dengan teman lama
  • Terlihat lebih lapar dari biasanya sepulang sekolah
  • Menunjukkan tanda-tanda stres fisik seperti sakit kepala, sakit perut, atau mual
  • Prestasi di sekolah tiba-tiba menurun
  • Menjadi cemberut, marah, dan sering ingin ditinggal sendirian
  • Tidak biasa menggunakan bahasa yang buruk
  • Mulai minta makan siang atau uang transportasi lagi tanpa alasan yang jelas
  • Memiliki memar atau luka yang tidak dapat dijelaskan
Lihat juga:  Cara Mengobati Mencret Secara Alami

Jenis Penindasan

Jenis Penindasan

Proteksi tidak hanya terjadi secara fisik saja, Sobat. Ada juga beberapa jenis intimidasi non-fisik.

Seperti dilansir Verywellmind, berikut tanda-tanda kekerasan pada anak:

1. Pelecehan Fisik

Jenis pertama adalah kekerasan fisik, yang paling mudah dideteksi.

Pada tipe ini biasanya ditandai dengan aktivitas fisik yang mengancam korbannya, seperti:

  • Memukul atau memaksa
  • Mencuri atau merusak harta milik korban

2. Penindasan Verbal

Jenis bullying berikutnya adalah bullying verbal.

Seperti namanya, bullying jenis ini biasanya bersifat verbal atau verbal, contohnya:

  • Kata kata kasar
  • Kata-kata yang menyakitkan
  • Pelabelan
  • ancaman
Lihat juga:  Cara Membuat Jus Mengkudu Untuk Obat

Dalam jurnal Environmental Research and Public Health, ditemukan bahwa hinaan merupakan bentuk bullying verbal yang paling sering dialami oleh anak usia 7-10 tahun.

3. Penindasan dunia maya

Cyberbullying merupakan salah satu jenis bullying yang berdampak buruk bagi anak.

Umumnya, cyberbullying terjadi melalui perangkat elektronik, seperti:

  • Komputer
  • Ponsel pintar
  • Tablet

Bentuk-bentuk cyber bullying dapat terjadi melalui:

Biasanya bullying ini terjadi dengan memposting atau mengirimkan konten berbahaya yang menimbulkan hinaan.

4. Perundungan Hubungan

Jenis bullying terakhir yang sering ditemui adalah bullying relasional. Bullying ini juga sering disebut agresi relasional atau bullying sosial.

Lihat juga:  Cara Mengobati Ankle Terkilir

Bullying jenis ini umumnya bertujuan untuk merusak reputasi korban dengan cara:

  • Mempermalukan korban di depan umum
  • Menyebarkan berita bohong
  • membuangnya

Efek Bullying pada Anak

Pengaruh Jilbab pada Anak

Sebagai tindakan agresif, bullying memiliki efek jangka panjang yang dapat mempengaruhi semua orang.

Terutama korban bullying di bawah umur, Sobat.

Dampak terbesar dari terjadinya kasus bullying adalah adanya gangguan atau masalah kesehatan jiwa yang harus dirasakan.

Mengutip Stopbullying.gov, anak-anak yang menjadi korban bullying umumnya bisa mengalami berbagai masalah, seperti:

Berikut beberapa dampak bullying yang sering terjadi pada anak:

  • Depresi dan kecemasan
  • Keluhan kesehatan
  • Prestasi akademik menurun

Mencegah pelecehan anak

Tidak ada orang tua yang menginginkan anaknya menjadi korban bullying. Ibu tidak perlu terlalu khawatir, karena kekerasan terhadap anak dapat dicegah.

Lihat juga:  Cara Mengobati Bekas Suntikan Imunisasi

Ada beberapa langkah pencegahan bullying yang bisa dilakukan orang tua.

Dalam jurnal Newfoundlad Labrador Canada disebutkan ada beberapa langkah yang bisa dilakukan orang tua, seperti:

  • Ajari anak untuk peduli pada orang lain
  • Bantu anak-anak menghadapi kemarahan dan bersikap asertif tanpa bersikap agresif untuk membela diri
  • Dorong anak-anak untuk berbicara tentang apa yang terjadi di sekolah
  • Dengarkan setiap cerita yang diceritakan si kecil
  • Tawarkan bantuan atau perlindungan saat keadaan tegang untuk si kecil

Nah Sobat, itulah pembahasan lengkap tentang kekerasan pada anak. Semoga si kecil terhindar dari bullying ya Sobat!