Bocah SD Banyuwangi Gantung Diri, Diduga Perundungan

Kabar duka datang dari Banyuwangi. Seorang anak SD MR berusia 11 tahun ditemukan gantung diri di tiang dapur oleh ibunya pada Senin, 27 Februari 2023, pukul 15.00 WIB.

MR adalah siswa sekolah dasar di kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi. Menurut sang ibu, penyebab gantung diri diduga karena tidak tahan dengan ejekan teman-teman sekolahnya.

Bocah sekolah dasar itu diketahui tidak memiliki ayah dan hanya tinggal bersama ibu dan kakaknya.

Bagaimana kisah bocah SD Banyuwangi gantung diri? Lanjutkan membaca artikel ini, Sobat.

Anak-anak SD di Banyuwangi Gantung Diri

Demikian informasi yang bisa kamu ketahui tentang anak SD di Banyuwangi yang gantung diri.

Lihat juga:  Cara Alami Merontokkan Karang Gigi

1. Menangis saat pulang sekolah

Sebelum gantung diri, ibunya, WS, melihat anaknya menangis sepulang sekolah sekitar pukul 11.00 WIB dan wajahnya sangat sedih.

MR menangis dan langsung pergi ke kamarnya. Saat itulah MR diduga bunuh diri dan ditemukan ibunya pada pukul 15.00 WIB.

Sesampainya di rumah MR masih menyempatkan diri untuk menyapa dan mencium tangan ibunya. Saat itu WS sedang berbenah di depan rumah saat MR pulang.

2. Telah Mengunci Diri Sendiri

Sepulang sekolah, MR langsung masuk ke kamarnya setelah mencium tangan ibunya. Saat itu dia tidak keluar kamar dan mengunci diri.

Sedangkan menurut ibunya, MR biasanya langsung membantu ibunya membereskan, bukan langsung masuk kamar.

Setelah lama absen, WS curiga dengan kondisi anaknya. Beberapa kali dihubungi, tidak ada jawaban dari MR. Jadi, WS mengira anaknya sedang tidur siang.

Namun WS juga curiga sehingga ia mengecek kamar dan MR tidak ada. Dia segera berbalik ke dapur.

Lihat juga:  Cara Alami Agar Leher Bayi Cepat Tegak

Saat itulah ibu 2 anak ini melihat anaknya bergelantungan di tiang dapur. MR gantung diri menggunakan tali plastik biru.

3. Minta Bantuan

Melihat keadaan anaknya gantung diri, sang ibu langsung meminta bantuan. Sebelum meminta bantuan, ia mencoba menurunkan tubuh MR.

Namun, karena dia adalah penyandang disabilitas, dia tidak dapat melakukannya dan terus menghubungi anak pertamanya, MN.

Sesampainya di rumah, MN langsung membantu menyelamatkan adiknya yang gantung diri.

4. Bergegas ke klinik

MN dan ketiga temannya yang membantu menurunkan tubuh adiknya, masih bisa merasakan denyut nadinya.

Sambil berharap, MN dan kawan-kawan segera membawa MR ke Klinik BSI di Dusun Pancer, Desa Sumberagung.

Sayangnya, MR meninggal dalam perjalanan. Jenazah MR langsung dibawa pulang dan dimakamkan oleh keluarganya.

Keluarga kemudian melaporkan kejadian tersebut ke polisi dan petugas langsung mendatangi lokasi untuk identifikasi.

5. Sering diolok-olok

WS menjelaskan, anaknya sering bertingkah cemberut dan menangis saat pulang sekolah.

Lihat juga:  Cara Melembutkan Rambut Dengan Alami

MR juga pernah mengaku kepada WS tidak tahan dengan ejekan teman-temannya karena sudah tidak punya ayah lagi.

Karena sering di-bully, WS mulai menyadari kebiasaan anaknya yang suka diejek. MR pasti akan muntah dan menangis setiap pulang sekolah.

Sebagai informasi, ayah MR sudah lama meninggal dunia dan ibu MR merupakan penyandang disabilitas. Akibat ejekan tersebut, pikiran MR menjadi terganggu.

Bahaya Bullying Anak

Ilustrasi intimidasi

Seperti yang Anda ketahui, bullying adalah tindakan yang tidak boleh dilakukan oleh siapa pun, termasuk ketika mereka masih muda karena berdampak negatif pada perkembangan mereka.

Mengutip artikel jurnal berjudul Bullying in Children: Impact On Child Health, bullying bisa menjadi masalah kesehatan mental utama yang memengaruhi pendidikan sejak masa kanak-kanak hingga remaja.

Risiko yang dialami ketika anak-anak di-bully mempengaruhi kehidupan mereka dari masa remaja hingga dewasa.

Lantas, apa saja bahaya anak yang menjadi korban bullying? Mengutip dari Stop Bullying, berikut beberapa masalah kesehatan mental yang berisiko:

  • Beresiko mengalami masalah kesehatan fisik, sosial, emosional, akademik dan mental yang negatif.
  • Risiko depresi dan gangguan kecemasan
  • Merasa sedih dan kesepian
  • Perubahan pola tidur dan makan
  • Kehilangan minat pada aktivitas yang sebelumnya dia sukai
  • Prestasi akademik menurun
  • Cenderung bolos sekolah hingga putus sekolah
  • Beresiko menanggapi intimidasi oleh rekan-rekan mereka dengan cara yang lebih kejam.
Lihat juga:  Cara Merawat Rambut Rontok Dan Kering Dengan Bahan Alami

Semua gangguan kesehatan jiwa di atas dapat berlangsung hingga anak mencapai usia remaja atau dewasa jika tidak segera ditangani.

Tindakan Orang Tua Jika Anak Menjadi Korban Bullying

Bullying di lingkungan sekolah umumnya sulit dihindari.

Jika Anda melihat tanda-tanda anak Anda dianiaya di sekolah, Anda bisa mencoba hal berikut, seperti dikutip dari UNICEF.

1. Mendengarkan Secara Terbuka

Ilustrasi Komunikasi Orangtua dan Anak

Beri ruang terbuka bagi anak untuk membicarakan apa yang dirasakannya. Dengarkan dan berikan dukungan penuh alih-alih menakut-nakuti perasaannya.

Yakinkan mereka bahwa perundungan yang mereka alami bukanlah kesalahan mereka.

2. Percaya Semua yang Mereka Katakan

Para ibu, ketika anakmu bercerita tentang apa yang dia rasakan dan alami, percayalah bahwa dia telah berusaha untuk berani.

Lihat juga:  Jelaskan Salah Satu Cara Manusia Menyesuaikan Diri Dengan Lingkungan Alam

Jadi, pastikan Bunda mempercayai mereka sepenuhnya agar mereka tidak kehilangan kepercayaan pada orang lain terutama orang tuanya.

3. Bicaralah dengan guru

Dampingi anak Anda dalam menghadapi bullying dan jangan biarkan mereka menyelesaikan masalahnya sendiri.

Menanyakan upaya apa saja yang telah dilakukan sekolah untuk mencegah dan mengatasi perundungan yang terjadi di lingkungan sekolah.

Mengingat bahwa anak berhak untuk belajar dan menimba ilmu dengan nyaman dan aman.

4. Menjadi Pendukung

Korban bullying butuh dukungan penuh lho, agar dampak bullying tidak terlalu sulit untuk dihadapi.

Pastikan Bunda memberikan dukungan emosional atau emotional support agar mereka bisa berbicara kapan saja.

Nah itulah informasi tentang bocah SD di Banyuwangi yang gantung diri akibat di-bully.

Semoga kejadian ini menjadi pelajaran bagi banyak orang ya Sobat.

Jika Anda atau orang terdekat Anda terlihat bermasalah dan cenderung menyakiti diri sendiri, segera hubungi LSM Jangan Bunuh Diri.

Bisa hubungi lewat nomor telepon (021 0696 9293) atau lewat email, jangan bunuh [email protected].