10 Jenis Pakaian Adat Bali Beserta Keindahannya

Pulau Bali terkenal dengan wisata alam dan makanan tradisionalnya. Namun, bukan itu saja Sobat, pakaian adat Bali tak kalah menawan dengan keindahan alamnya.

Di balik keindahan tengkolok dan pakaian adat, ternyata banyak fakta yang tidak semua orang tahu.

Saat berlibur ke Bali, Sobat pasti pernah melihat orang Bali dengan pakaian adatnya yang cantik.

Para wanita mengenakan kebaya putih atau warna-warni yang dipadukan dengan kain batik, ikat pinggang dan bunga di rambut mereka.

Sedangkan pria Bali tampil stylish dengan pakaian adatnya.

Tidak lengkap rasanya jika kita tidak mengenal pakaian adat Bali sebagai salah satu bentuk sejarahnya. Yuk, cari tahu Sobat!

Atribut Busana Adat Bali

Dahulu kebaya Bali tidak digunakan untuk kegiatan sehari-hari, melainkan hanya pada hari-hari tertentu, seperti upacara adat dan ritual keagamaan.

Nah, ternyata Bali memiliki beragam pakaian adat yang harus kita ketahui.

Setiap pakaian adat memiliki keunikannya masing-masing, lho!

1. Kebaya Bali

Salah satu pakaian adat Bali yang pertama adalah kebaya wanita.

Meski kebaya bisa dibuat dari berbagai macam bahan, renda menjadi pilihan populer wanita di Bali.

Kebaya Bali dikenakan dengan korset di bawahnya, terutama pada wanita yang lebih tua. Warnanya juga beda-beda, Sobat.

Untuk upacara keagamaan, kebaya putih biasanya dikenakan oleh wanita.

Selain itu keunikan dari kebaya ini selalu dipadankan dengan selendang yang diikat seperti ikat pinggang.

Dengan begitu, wanita Bali terlihat lebih anggun dan menawan dengan mengenakan kebaya khas Bali ini.

Selama upacara desa atau kota tradisional, wanita Bali terkadang mengenakan kebaya dan sarung yang sesuai, yang disediakan oleh banjar (orang tradisional).

2. Baju Safari

Busana Safari Bali

Jika wanita memakai kebaya, pria memakai baju putih, kain batik atau kamben songket dengan lapisan yang disebut saput.

Biasanya baju safari berwarna putih atau bercorak, dengan selempang dan hiasan kepala tradisional yang disebut udeng.

Kamben dibungkus berbeda untuk pria dan wanita.

Untuk pria, kemben dikenakan di pinggang dengan lipatan di bagian depan. Sementara wanita membungkusnya dengan erat untuk memastikan tidak ada lipatan atau renda yang terlihat.

Selain itu, baju safari juga memiliki saku yang dibuat di kiri atau kanan.

3. Udeng kepala

Mie Bali

Udeng adalah salah satu pakaian adat Bali yang biasa dipakai pria sebagai penutup kepala.

Tak hanya sebagai penutup kepala, Udeng juga dikenakan di berbagai acara keagamaan baik pria dewasa maupun anak-anak di Bali.

Digunakan tidak hanya oleh orang kaya, tetapi juga oleh anggota kelas menengah ke bawah.

Itu terbuat dari kain yang dijahit menjadi satu untuk membentuk simpul di tengahnya.

Tidak semua orang bisa membuat mie. Memerlukan keahlian khusus untuk membuatnya, agar tampilannya bagus dan sesuai dengan keunikan mie itu sendiri.

Ada 2 jenis mie, polos dan berwarna. Mie polos biasanya digunakan saat mengikuti upacara keagamaan.

Sedangkan mie berwarna sering digunakan untuk aktivitas sehari-hari.

4.Kamen

Kamen adalah kain bawahan dalam pakaian adat Bali yang dikenakan oleh masyarakat Bali.

Mirip sarung, namun kamen lebih menonjolkan pola dan motif persegi dengan kain tertentu.

Bahan kain dalam pembuatan batu terbuat dari kain yang halus dan tipis.

Tentunya pria dan wanita dalam menggunakan kamen memiliki aturan pakai yang berbeda.

Untuk pria Bali biasanya hanya memakai 2 helai kain yang digunakan sebagai pakaian dalam untuk safari. Kain di dalamnya disebut kamen.

Sedangkan pada bagian luarnya disebut saput dan digunakan dengan cara dibundel agar kain kamen tidak lepas.

Saat digunakan pada pria, batu tersebut diikat melingkari pinggang dari kiri ke kanan.

Setelah itu, sedikit lipatan terbentuk di bagian depan dengan simpul.

Sedangkan penggunaan kamen untuk wanita lebih sederhana yaitu tanpa perlu adanya simpul di bagian depan.

5. Pakaian

Saput, kain atau pakaian dalam merupakan bagian dari pakaian adat Bali dan keunikannya.

Saput adalah jenis kain dengan pola unik yang biasanya digunakan pada lapisan atas batu.

Jadi, kenakan batunya terlebih dahulu, lalu kenakan kainnya sebagai pasangan yang sempurna.

Cara pemakaiannya adalah dengan mengikatkan sapu tangan di pinggang, lalu memutarnya dari kanan ke kiri. Pastikan kain tidak terlipat dan tergulung dengan rapi.

Umumnya kain Saput sering digunakan dalam berbagai upacara keagamaan atau pernikahan.

6. Kain poleng

pakaian Bali

Untuk membungkus diri Anda tahu Bibi!

Salah satunya adalah Saput Poleng yang merupakan pakaian adat Bali dengan 2 jenis warna. Biasanya memakai warna hitam dan putih sebagai pakaian dalam pria tradisional.

Kotak hitam putih ini merupakan salah satu motif khas Bali yang biasa digunakan pada pakaian adat.

Tidak hanya itu, jika kita berkunjung ke Bali juga berderet pohon, patung, dan berbagai bentuk tempat ibadah.

Saput Poleng dianggap keramat oleh masyarakat setempat dan bagian dari ritual adat.

Secara harfiah arti kata Saput berarti selimut atau kain, sedangkan Poleng berarti dua warna.

7. Sabuk prada

Ikat pinggang ini merupakan bagian dari pakaian adat Bali selanjutnya. Biasanya dikenakan oleh masyarakat Bali khususnya wanita.

Dipakai dengan kebaya dan dipadankan dengan kamen (kain atau bawahan). Sabuk prada memiliki motif Bali dan memiliki warna yang cerah.

Seperti pakaian adat lainnya, ikat pinggang ini juga memiliki arti khusus.

Sabuk prada dimaksudkan untuk melindungi tubuh wanita, khususnya kandungan yang merupakan anugerah dari Tuhan.

Sehingga penggunaan sabuk ini diletakkan di atas perut.

Busana Adat Bali

Banyak sekali hal-hal unik yang melambangkan berbagai makna dalam pakaian adat Bali.

Dalam adat dan budaya Bali, beberapa pakaian adat hanya dikenakan pada acara dan momen tertentu saja.

8. Payas Agung

Payas Agung

Tak hanya itu, keunikan pakaian adat Bali juga bisa dilihat dari pakaian adatnya.

Kalau yang di atas kebanyakan dipakai untuk aktivitas sehari-hari, beda lagi.

Payas Agung adalah pakaian adat yang dikenakan pada saat acara penting seperti pernikahan atau potong gigi.

Memiliki kesan mewah, murni dan juga penuh keanggunan.

Payas Agung memiliki perpaduan warna emas, merah dan putih.

Busana adat ini dikenakan dengan mahkota yang relatif besar, yang dikenakan baik oleh laki-laki maupun perempuan.

Selain mahkota, aksesoris lain yang dikenakan biasanya adalah kain keris dan songket (pria), serta kain yang dililitkan di badan bagian atas dan songket untuk wanita.

9. Payas Madya

Payas Madya

Berbeda dengan Payas Agung, Payas Madya terkesan lebih santai digunakan, dan bisa digunakan dalam aktivitas sehari-hari.

Kata madya sendiri berarti “tengah” atau “bagian tengah”.

Pakaian adat Bali ini tidak terlalu banyak menggunakan aksesoris atau pernak-pernik.

Untuk pria sendiri, kenakan kaos atau kemeja putih sebagai atasan. Wanita Bali memakai selendang dan kamen sebagai bawahan.

Tidak ada cara khusus untuk menggunakannya sehingga lebih fleksibel.

Payas Madya dapat dikenakan untuk kegiatan sehari-hari, ritual keagamaan, pesta adat dan resepsi.

10. Payas Alit

Payas Alit

Nah, selanjutnya adalah Payas Alit. Ini adalah pakaian tradisional Bali yang dikenakan setiap hari.

Identik dengan wanita yang memakai kebaya, selendang dan kamen sebagai bahannya.

Kata Alit sendiri berarti “kecil” sehingga bisa juga dikatakan berarti menengah atau tingkatan paling bawah.

Untuk pria sendiri, gunakan baju safari atau baju koko yang serasi dengan penutup kepala mie.

Biasanya masyarakat Bali akan mengenakan pakaian adat Payas Alit saat beribadah di pura.

Warna yang digunakan biasanya cerah atau putih.

Itu saja Sobat, aneka baju adat Bali dan keunikan yang dimiliki!

Temukan artikel menarik lainnya di Google News

#Jenis #Pakaian #Adat #Bali #Beserta #Keindahannya arbo 10 Jenis Pakaian Adat Bali Beserta Keindahannya