Daftar isi
Anda tidak mendapatkan menstruasi sama sekali atau Anda tidak mendapatkan menstruasi? Sang ibu mungkin mengalami amenore.
Kondisi yang mempengaruhi wanita dapat terjadi pada remaja dan juga orang dewasa.
Lantas, apa yang menyebabkan hal tersebut terjadi pada wanita? Yuk, cari tahu gejala, penyebab, dan cara mengatasi penyakit ini Sobat!
Apa itu Amenore?
Seperti disebutkan secara singkat di atas, amenore adalah kondisi tidak adanya menstruasi atau menstruasi yang tidak teratur.
Penyebab paling umum adalah kadar hormon hingga masalah anatomi yang dapat memengaruhi kondisi ini.
“Amenore adalah kondisi dimana seorang wanita tidak mengalami menstruasi lebih dari 3 bulan,” kata dr. Merwin Tjahjadi, SpOG, Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan RS Pondok Indah, Bintaro Jaya.
Amenorea dapat dibagi menjadi 2 yaitu primer dan sekunder :
- Amenore primer adalah suatu kondisi ketika seorang gadis tidak mengalami menstruasi pertamanya setelah usia 15 tahun.
- Amenore sekunder adalah kondisi di mana seorang wanita tidak mengalami menstruasi selama lebih dari 3 bulan.
1. Amenore Primer
Amenore primer mengacu pada periode yang terlewat selama pubertas.
Melansir dari National Institute of Health, jika seorang wanita tidak mengalami menstruasi di usia 16 tahun, maka bisa dikatakan sebagai amenorrhea primer.
“Jika seorang wanita tidak pernah menstruasi sama sekali, maka kondisi tersebut termasuk dalam amenorea primer.
Penyebab kondisi ini adalah kelainan anatomi organ rahim atau kelainan bawaan, kelainan kromosom, dan kelainan hormonal,” jelas dr Merwin.
2. Amenore Sekunder
Amenore sekunder adalah ketika menstruasi terjadi, tetapi tiba-tiba berhenti dalam waktu yang lama. Amenore sekunder adalah yang paling umum.
Menstruasi yang Tiba-tiba Berhenti, Itu Tandanya Ada Masalah Kesehatan, Sobat!
Dirilis dari Medical News Today, dokter dapat mendiagnosis amenore jika seseorang mengalami menstruasi teratur, tetapi berhenti selama 3 bulan.
Bisa juga bila haid tidak teratur dari awal dan tidak ada haid selama 6 bulan.
Gejala Amenore
Ada banyak gejala yang menandakan seorang wanita mengalami amenore, selain tidak haid pada masa pubertas dan tidak haid selama beberapa bulan.
Berikut adalah beberapa gejala umum yang dirasakan dari kondisi ini:
Sekilas memang terlihat seperti gejala PMS ya? Oleh karena itu, banyak orang yang sering mengacaukan gejala amenore dan menstruasi.
Penyebab Menstruasi Tidak Teratur
Amnorea sering dikaitkan dengan menstruasi yang tidak teratur.
Nah, haid yang tidak teratur bisa terjadi karena hal-hal berikut ini, seperti dilansir Cleveland Clinic.
1. Faktor Stres
Stres dan gaya hidup tidak sehat seperti kenaikan dan penurunan berat badan yang signifikan memengaruhi menstruasi yang tidak teratur.
Selain itu, pola makan, perubahan olahraga, perjalanan, penyakit, gangguan lain dalam rutinitas sehari-hari juga berdampak.
2. Polip Rahim atau Fibroid
Polip rahim adalah pertumbuhan jinak non-kanker pada lapisan rahim. Sedangkan fibroid rahim adalah pertumbuhan yang menempel pada dinding rahim.
Dalam beberapa kasus, fibroid rahim ini bisa seukuran apel hingga jeruk. Tumor ini biasanya jinak, tetapi dapat membawa risiko perdarahan hebat dan nyeri saat menstruasi.
3. Endometriosis
Kondisi ini terjadi ketika jaringan endometrium yang melapisi rahim rusak setiap bulan dan keluar bersamaan dengan menstruasi.
Endometriosis terjadi ketika jaringan ini tumbuh di luar rahim dan sering menempel pada ovarium atau saluran tuba. Itu juga bisa tumbuh di usus atau organ lain.
4. Penyakit radang panggul
Penyakit radang panggul adalah infeksi bakteri yang mempengaruhi sistem reproduksi wanita.
Penyakit ini dapat terjadi ketika bakteri masuk ke dalam vagina melalui hubungan seksual kemudian menyebar ke rahim dan saluran kelamin bagian atas
Selain itu, bakteri juga dapat masuk melalui saluran reproduksi akibat prosedur ginekologi atau melalui persalinan, keguguran, atau aborsi.
Gejalanya meliputi keluarnya cairan yang banyak dengan bau yang tidak sedap, menstruasi yang tidak teratur, nyeri di panggul dan perut bagian bawah.
Penyebab Amenore
Berat badan agak memengaruhi fungsi hormon seks wanita.
Wanita yang mengalami obesitas atau mengalami penurunan berat badan yang drastis dapat mengalami gangguan siklus menstruasi.
Tak hanya itu, berikut beberapa penyebab yang memicu seseorang mengalami amenorrhea:
1. Latihan Berat
Berolahraga memang baik untuk kesehatan, tetapi tidak semua manfaatnya sama.
Wanita yang berpartisipasi dalam olahraga yang membutuhkan olahraga berat, seperti balet, dapat mengalami siklus menstruasi yang tidak teratur atau amenore.
Hal ini karena balet membutuhkan latihan yang teratur dibandingkan dengan olahraga lainnya.
Beberapa faktor lain membuat balet menjadi olahraga yang sulit, seperti:
- Membutuhkan postur tubuh yang ideal
- Tekanan tinggi
- Stamina energi tinggi
Tak heran jika menstruasi jarang terjadi pada remaja yang mengikuti kelas balet, Sobat.
2. Masalah tiroid
Melansir Women’s Health, hormon tiroid cukup penting dalam mengontrol siklus menstruasi wanita.
Terlalu banyak atau terlalu sedikit hormon tiroid dapat membuat menstruasi Anda sangat ringan, berat, atau tidak teratur.
Penyakit tiroid seperti hipertiroid juga dapat menyebabkan berhentinya haid selama beberapa bulan.
Gejala yang mungkin dirasakan dari penyakit ini, yaitu:
Salah satu pengobatan gangguan hormon tiroid adalah dengan mengonsumsi obat-obatan tertentu.
3. Pil KB
Bagi wanita dewasa, kebanyakan dari mereka menggunakan pil KB sebagai alat kontrasepsi.
Namun, efek samping penggunaan ini bersifat jangka panjang, yaitu memicu amenore.
Bahkan setelah menghentikan pil KB, mungkin perlu beberapa saat sebelum ovulasi dan menstruasi teratur kembali.
Kontrasepsi suntik atau susuk juga bisa menyebabkan kondisi ini, Sobat.
4. Efek Samping Obat
Obat-obatan tertentu dapat menyebabkan menstruasi berhenti atau amenore.
Beberapa jenis obat tersebut antara lain:
Segeralah mencari saran dokter jika keadaan ini berlanjut, Sobat.
Nantinya, dokter akan mencarikan obat alternatif yang cocok dimakan tanpa mengganggu siklus menstruasi.
5. Sindrom Ovarium Polikistik (PCOS)
Sindrom ovarium polikistik (PCOS) adalah kelainan yang melibatkan siklus menstruasi yang tidak teratur.
Sering disebabkan oleh kadar hormon (androgen) yang berlebihan.
Wanita dengan PCOS mungkin mengalami siklus menstruasi yang lebih sedikit sepanjang tahun. Atau, menstruasi mereka mungkin datang setiap 21 hari atau lebih sering.
Gejala fisik berupa rambut berlebih di wajah, dagu, atau bagian tubuh yang biasanya ditumbuhi rambut oleh pria.
Penyebab amenore sekunder diketahui dapat didiagnosis dengan bantuan beberapa pemeriksaan medis seperti pemeriksaan darah, USG dan CT scan.
Cara Mengatasi Amenorea
Amenorea berpotensi mengganggu kesuburan, tergantung dari tingkat keparahan penyebab yang mendasarinya.
Hal ini senada dengan penjelasan dr. Pengobatan amenore terkait Merwin.
“Perlu diketahui terlebih dahulu penyebab seseorang mengalami amenorea primer, misalnya apakah ada kelainan pada organ rahim atau tidak.
Dokter kebidanan dan kandungan akan melakukan pemeriksaan USG atau CT scan untuk mengetahui kelainan anatomi organ rahim,” ujarnya.
Selain itu, biasanya dokter akan melakukan pemeriksaan darah hormon untuk mengetahui kadar hormon yang mempengaruhi menstruasi.
Pengobatan dilakukan setelah mengetahui penyebab dari amunerrhoea. Oleh karena itu, pengobatan dini dapat membantu mengurangi kondisi ini.
Berikut adalah beberapa cara untuk mengatasi amenore:
1. Rutin Berolahraga
Yuk, perbanyak gerakan fisik untuk menghindari siklus menstruasi yang tidak teratur. Lakukan beberapa olahraga yang tergolong ringan dan tidak berat, Sobat.
Ini bisa dilakukan dengan jalan kaki atau jogging di pagi atau sore hari.
Latihan fisik jenis ini dapat mengurangi nyeri dan kram perut yang disebabkan oleh gejala amenore.
Jika Mommy menyukainya, senam aerobik adalah aktivitas yang bisa Anda coba.
Latihan aerobik dapat membantu sirkulasi darah dan pelepasan “hormon rasa nyaman” yang disebut endorfin.
2. Berat Badan Ideal
Mempertahankan berat badan normal adalah cara mengatasi amenore.
Dengan kata lain, berat badan harus tetap stabil, yakni tidak terlalu banyak dan tidak terlalu sedikit, Sobat.
Konsumsi makanan bergizi tinggi dan kurangi asupan makanan tinggi gula.
Cobalah berkonsultasi dengan ahli gizi untuk mengetahui jenis makanan apa yang sebaiknya dimakan dengan tetap menjaga berat badan ideal.
3. Mengelola Stres
Mengelola stres dengan baik adalah langkah selanjutnya.
Saat ini, tersedia berbagai pilihan terapi relaksasi untuk merilekskan tubuh dan menjauhkan pikiran negatif.
Salah satunya adalah yoga atau meditasi. Rasakan manfaat meditasi yang meliputi:
- Dapatkan perspektif baru dalam mengelola stres
- Meningkatkan kesadaran diri
- Lebih fokus dan mampu berkonsentrasi
- Mengurangi emosi negatif
Selain itu, meditasi juga dapat meningkatkan daya imajinasi dan kreativitas kita.
4. Istirahat yang cukup
Menyeimbangkan waktu beraktivitas dengan istirahat yang cukup merupakan salah satu cara untuk mengatasi amenore.
Begadang di malam hari tidak memiliki manfaat kesehatan. Di sisi lain, ada berbagai bahaya yang mengintai akibat begadang di malam hari, seperti:
- Perubahan hormonal dalam tubuh
- Tubuh mudah lelah
- Energi tubuh berkurang
- Sulit untuk berkonsentrasi
- Gangguan siklus menstruasi
Mulai sekarang, pastikan kualitas tidurmu cukup ya?
5. Lakukan Pap Smear
Umumnya, pap smear merupakan alat skrining untuk mendeteksi kanker serviks. Tes ini dapat mendeteksi sel abnormal di leher rahim sebelum menjadi kanker.
Namun, bisa juga digunakan untuk memeriksa gangguan yang berhubungan dengan amenore.
Bisakah Anda Tetap Hamil?
Pastinya tidak sedikit ibu yang bertanya jika mengalami amenorea, apakah wanita masih bisa hamil?
menurut dr. Merwin, wanita yang tidak pernah menstruasi akan mengalami disfungsi reproduksi.
Jika hal ini tidak segera ditangani, kemungkinan penderitanya untuk hamil sangat kecil.
Padahal, jika amenore yang dialami disebabkan oleh kelainan bawaan organ rahim yang tidak bisa diobati, ada kemungkinan penderitanya sama sekali tidak bisa hamil.
Sebaiknya, Anda segera menemui dokter spesialis kebidanan dan kandungan saat mengalami gejala amenore untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.
Jadi, jika ternyata haid Anda tidak teratur, jangan ragu untuk memeriksakan diri ke dokter kandungan ya.
Hal ini penting untuk memastikan diagnosis, sekaligus untuk mengetahui penanganan yang paling tepat.
Dengan demikian, amenore atau gangguan haid lainnya bisa segera teratasi dan Bunda bisa kembali beraktivitas dengan nyaman!