Daftar isi
Kultus di Korea Selatan, The Baby Garden, menjadi perbincangan setelah Netflix menayangkan serial dokumenter berjudul In the Name of God: A Holy Betrayal.
Selain sekte JMS, sekte The Baby Garden juga tak kalah mendapat perhatian. Pendiri kultus Taman Bayi, Kim Ki Soon, disebut sebagai pemangsa seksual.
Faktanya, sekte tersebut baru-baru ini menggugat Netflix untuk menghentikan siaran dan meminta kompensasi.
Lantas, bagaimana cara kerja kultus ini dan apa saja fakta gugatannya? Cek di artikel ini ya Sobat.
Kultus Taman Bayi
Berikut adalah informasi yang dapat Anda ketahui tentang kultus The Baby Garden.
1. Kultus Pembibitan Memiliki Aturan Ketat
Kultus ini memiliki aturan ketat yang harus diikuti anggota. Namun aturan ini dianggap sangat tidak masuk akal dan tidak manusiawi.
Beberapa aturannya termasuk tidak mengizinkan pasangan, pria dan wanita untuk tidur di kamar yang sama.
Aturan-aturan ini dimaksudkan untuk menjalani kehidupan suci. Namun, Kim Ki Soon melakukan sebaliknya. Dia tidur di tempat tidur dengan banyak pria.
Seorang mantan pengikut The Baby Garden mengatakan bahwa Kim tidak pernah tidur sendirian dan selalu memiliki seorang pria untuk menemaninya.
2. Sosok Kim Ki Soon
Kim Ki Soon, 83 tahun, adalah pendiri sekte The Baby Garden yang juga presiden dari Synnara Record.
Synnara Record adalah platform terkenal dari Korea Selatan yang menjual berbagai album dan merchandise K-Pop.
Melalui serial dokumenter In the Name of God: The Holy Betrayal, Synnara Record mampu bertahan berkat uang yang diterima dari pengikut Kim Ki Soon.
KKS memaksa pengikutnya untuk mengikuti aturan yang dibuatnya, yaitu membayar uang saat bergabung.
Jika tidak ada uang, calon pengikut harus bekerja dari fajar hingga senja. Nah, uang yang didapat dari member membuat KKS bisa mendirikan Synnara Record.
Kemampuan berbicaranya mampu mendapat kepercayaan dari orang lain sehingga sekte ini mampu berdiri kokoh di Incheon, Korea Selatan.
3. Dalang Kematian Choi Nak Gwi
KKS dikatakan sebagai dalang di balik kematian Choi Nak Gwi, anak laki-laki yang dikurungnya di kandang babi.
Dia diduga memerintahkan pengikut sekte tersebut untuk memaksa Nak Gwi memakan sampah dan kotoran babi.
Sayangnya, bibi Nak Gwi yang terpengaruh ajaran itu, ikut memukuli Nak Gwi meski tidak bersalah hingga Choi Nak Gwi kehilangan nyawanya.
Nak Gwi kemudian menghembuskan nafas terakhirnya pada tahun 1987 dan meminta ibunya untuk menandatangani surat kematian akibat serangan jantung.
Akibatnya, Kim Ki Soon juga didakwa, namun karena kurangnya bukti, dakwaan KKS dibatalkan. Misteri ini belum terpecahkan, Sobat.
4. Tuntut Netflix
Setelah semua episode In the Name of God: The Holy Betrayal tayang di Netflix, dunia heboh, terutama Korea Selatan.
Mengutip dari Allkpop, pemuka agama The Baby Garden mengatakan bahwa episode 5 dan 6 adalah informasi yang salah tentang sekte dan KKS mereka.
Permintaan perintah ini dikeluarkan untuk Netflix Korea, MBC, dan produser dokumenter Cho Sung Hyun.
Kultus itu menuntut ganti rugi 10 juta KRW atau Rp 117 juta per hari selama episode 5 dan 6 terus tayang.
Mereka juga meminta pengadilan melarang penayangan episode 5 dan 6 berjudul The Baby Garden, On the Way to the Heaven dan The Baby Garden of Death.
5. Larang SBS memposting Pertanyaan yang Tidak Dijawab
Masih mengutip dari Allkpop, The Baby Garden juga mengajukan pelarangan SBS untuk menayangkan Unanswered Questions.
Unanswered Questions adalah program investigasi SBS. Program tersebut menayangkan misteri yang belum terpecahkan di Korea Selatan yang secara khusus membahas The Baby Garden.
Nah itulah informasi tentang The Baby Garden yang bisa kalian ketahui. Bagaimana tanggapan Anda?
Temukan artikel menarik lainnya di Google News
#Baby #Garden #aliran #sesat #yang #memiliki #toko #KPop #Synnara #Record arbo The Baby Garden, aliran sesat yang memiliki toko K-Pop Synnara Record