Suntikan Botox: Cara Kerja, Tahapan Prosedur dan Efek Samping

Banyak wanita akhirnya memilih suntikan botoks di wajah mereka agar terlihat lebih muda dan lebih bercahaya.

Sepertinya cara kerjanya efisien, apakah benar suntik botox bisa dilakukan oleh semua orang termasuk ibu hamil?

Sebelum mencoba suntik botoks, ada baiknya Sobat mengetahui kelebihan dan kekurangan dari perawatan wajah ini.

Simak juga efek samping yang bisa terjadi akibat melakukan botox melalui komentar di bawah ini!

Kenali Prosedur Botox

Suntik botoks menggunakan obat yang terbuat dari toksin bakteri Clostridium botulinum.

Racun jenis ini mirip dengan senyawa yang menyebabkan keracunan makanan dan mengancam jiwa. Biasanya disebut botulisme.

Botox adalah salah satu metode perawatan wajah untuk memudarkan kerutan dan memperbaiki penampilan.

Selain wajah, Medlineplus mengatakan bahwa Botox juga berfungsi untuk mengatasi masalah pada ketiak, distonia serviks, strabismus, dan migrain kronis.

Suntikan botoks bekerja dengan melemahkan otot tertentu atau memblokir saraf tertentu.

Perbedaan botox dan filler adalah kandungan suntikan yang dimasukkan ke dalam kulit.

Perawatan Botox bertujuan untuk membekukan otot untuk menyamarkan kerutan yang disebabkan oleh ekspresi wajah.

Kerutan jenis ini biasanya terdapat pada bagian atas wajah, seperti dahi dan sekitar mata.

Sementara itu, filler dilakukan dengan menggunakan asam hialuronat dan zat serupa untuk “mengisi” area kulit yang kehilangan volume atau kehalusannya.

Kapan Waktu yang Tepat untuk Suntik Botox?

Banyak wanita dan pria mungkin bingung memilih waktu yang tepat untuk injeksi Botox.

Menurut American Society of Plastic Surgeons, dari lebih dari 7 juta prosedur botoks pada tahun 2016, 126.500 adalah orang dewasa di bawah usia 29 tahun.

Jadi, usia bukanlah syarat penting untuk bisa atau tidaknya seseorang melakukan suntik botox.

Sobat bisa melakukan suntik botox jika mengalami gejala berikut ini:

1. Mengalami Keriput Dalam dan Penipisan Kulit

Keriput Mata

Kebanyakan orang berusia akhir 30-an atau awal 40-an sudah mulai memiliki garis-garis halus yang tidak diinginkan di wajah mereka.

Garis halus ini bisa muncul sebagai tanda penuaan.

Menurut Tsippora Shainhouse, MD, dokter kulit yang berbasis di Beverly Hills, suntikan Botox dapat membantu meremajakan wajah dan mengurangi garis halus.

Namun prosedur ini lebih baik dilakukan saat garis-garis halus mulai muncul.

“Ini karena kerutan yang dalam otomatis akan membuat kulit menjadi lebih tipis, jadi neurotoxin saja tidak cukup,” jelasnya.

2. Kerutan Terlihat Saat Berekspresi

Kondisi ini disebut ritme dinamis, artinya kerutan ini akan hilang saat ekspresi wajah kembali normal.

Jika Anda memiliki rhytids statis atau kerutan yang tertinggal di wajah Anda setelah berekspresi, akan lebih sulit untuk merawat garis-garis halus tersebut.

“Dalam kasus ini, suntikan Botox mungkin tidak cukup untuk menghilangkan kerutan sepenuhnya,” kata Dr. Shainhouse.

Meski begitu, suntik botoks tetap bisa mengurangi kedalaman kerutan dan mencegah kerutan lebih dalam.

Caranya adalah dengan meminimalkan kontraksi otot di area munculnya garis-garis halus.

3. Mengatasi Asimetri Wajah

Asimetri wajah

Jika satu alis lebih rendah dari yang lain atau salah satu sisi mulut Anda terangkat saat Anda tersenyum atau berbicara, itu berarti wajah Anda asimetris.

Ibu bisa mengatasi asimetri wajah ini dengan suntik Botox.

“Jika prosedur injeksi Botox dilakukan dengan benar, hasilnya akan bertahan lebih lama untuk menyamarkan kerutan,” ujar S. Manjula Jegasothy, MD, dokter kulit.

4. Mengecilkan atau Melembutkan Rahang

Pada beberapa orang, otot rahang yang digunakan untuk mengunyah bisa tampak lebih penuh atau lebih besar.

Dalam hal ini, suntikan botoks rahang dapat membantu mengurangi garis rahang.

Padahal, perawatan injeksi Botox ini sangat efektif untuk melembutkan otot hingga memanjangkan dagu bila dilakukan dengan benar.

5. Mengurangi Tonjolan Pipi Saat Tersenyum

Lesung pipi

Beberapa orang mungkin memiliki benjolan pipi yang terlihat ketika mereka tersenyum atau tertawa.

Sebenarnya ini bukanlah masalah yang serius.

Tapi, Bunda bisa mempercantik penampilan dengan mengecilkan tonjolan pipi melalui perawatan botox.

Anda bisa merasakan hasil perawatan ini selama berbulan-bulan hingga bertahun-tahun.

Tahapan Persiapan Botox

Kulit yang bercahaya

Apakah Anda yakin ingin melakukan injeksi botox? Kenali beberapa level di bawah ini, ya.

Menurut Mayo Clinic, langkah-langkah ini mungkin menjadi pertimbangan khusus sebelum menjalani prosedur botox:

1. Sebelum Prosedur

Kebanyakan orang mengalami beberapa ketidaknyamanan selama prosedur.

Tapi, jika Sobat mungkin ingin membius kulit terlebih dahulu, dokter bisa memberikan anestesi.

Ini terutama terjadi jika telapak tangan atau telapak kaki Anda berkeringat berlebihan.

Dokter mungkin menggunakan satu atau lebih dari berbagai metode yang tersedia untuk membuat area tersebut mati rasa.

Seperti anestesi topikal, anestesi es dan getaran yang menggunakan pijatan untuk mengurangi rasa tidak nyaman.

2. Selama Prosedur

Suntikan botoks biasanya dilakukan di klinik kecantikan bersertifikat.

Dokter akan menggunakan jarum tipis untuk menyuntikkan sejumlah kecil toksin botulinum ke dalam kulit atau otot.

Jumlah suntikan yang dibutuhkan bergantung pada banyak faktor, termasuk ukuran area kulit yang dirawat.

3. Setelah Prosedur

Jangan menggosok atau memijat area yang dirawat selama 24 jam.

Ini dapat membantu mencegah racun menyebar ke area lain. Anda dapat kembali ke aktivitas normal setelah prosedur.

Perhatikan juga beberapa efek samping yang dapat terjadi setelah prosedur.

Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter jika efek samping ini tidak juga mereda.

4. Hasil suntik Botox

Suntikan botoks biasanya mulai bekerja 1 hingga 3 hari setelah perawatan.

Bergantung pada masalah yang diobati, efeknya bisa bertahan 3 bulan atau lebih.

Untuk mempertahankan efeknya, Anda perlu suntikan rutin lagi.

Berapa Kali Suntikan Botox Dilakukan?

Suntikan botoks

Kebutuhan akan botox pasti berbeda pada setiap orang. Ini diukur berdasarkan tujuan penggunaan Botox.

Biasanya efek suntik botox akan bertahan selama 3-6 bulan. Selanjutnya, Bunda perlu melakukan suntik Botox lagi.

Selain itu, suntik botoks umumnya cukup aman. Sebab, tidak ada efek samping yang berbahaya bagi kesehatan.

Namun, tidak menutup kemungkinan setelah penyuntikan Botox akan muncul nyeri, bengkak atau memar.

Perubahan yang terjadi setelah injeksi Botox sebagai perawatan wajah dapat terlihat beberapa minggu kemudian.

Bunda bisa memulainya dengan mengenali dan mengamati perubahan yang terjadi pada area kulit wajah.

Dengan begitu, Bunda juga bisa mengetahui tujuan suntik Botox.

Suntikan Botox tentunya harus disesuaikan dengan kebutuhan kesehatan Sobat. Jadi, jangan mudah terpengaruh atau ikut-ikutan saja.

Hal ini dikarenakan suntik botoks harus dilakukan dengan alasan medis dan kesehatan kulit.

Efek Samping Suntikan Botox

Suntikan Botox untuk Wajah

Efek samping yang paling umum dari suntikan botoks adalah nyeri, bengkak, atau memar di tempat suntikan.

Namun, ada juga efek samping Botox yang paling umum, seperti sakit kepala dalam 24 hingga 48 jam.

Ibu juga dapat mengalami gejala seperti flu, sakit kepala, dan perut kembung.

Sejumlah kecil pasien juga mengalami kelopak mata turun. Kondisi ini biasanya berakhir dalam 3 minggu.

Kendur biasanya terjadi saat Botox bergerak, jadi jangan menggosok area yang dirawat selama 12 jam setelah penyuntikan atau berbaring selama 3 hingga 4 jam.

Oleh karena itu, ibu hamil dan menyusui tidak dianjurkan melakukan suntik botoks dengan alasan apapun.

Belum lagi injeksi Botox yang semakin populer akhir-akhir ini.

Selain itu, Bunda juga bisa dengan mudah mendapatkan suntikan Botox. Hal ini tentunya menjadi keuntungan jika Anda ingin mencoba suntik Botox.

Namun, sebelum melakukan suntik Botox, Anda juga perlu mengetahui kapan waktu yang tepat agar tidak salah perhitungan.

Sebab, penyuntikan Botox ini harus dilakukan berdasarkan kebutuhan medis dan kecantikan ya Sobat.

Manfaat Suntik Botox untuk Kulit

Botox di Wajah

Suntikan botox diketahui bermanfaat untuk mengurangi kerutan pada kulit.

Padahal botoks juga bisa membantu mengobati mata juling, kelopak mata kejang, keringat berlebih dan beberapa gangguan kandung kemih.

Manfaat suntik botoks sendiri akan bertahan sekitar 3 hingga 12 bulan, tergantung masalah yang ditangani.

Manfaatnya cukup banyak karena Botox berasal dari bakteri Clostridium botulinum.

Bakteri ini sangat mudah ditemukan di tanah, danau, hutan dan saluran usus mamalia dan ikan.

Umumnya, bakteri dan spora Clostridium botulinum alami tidak berbahaya.

Masalah hanya muncul ketika spora berubah dan populasi sel meningkat.

Pada titik tertentu, bakteri mulai memproduksi toksin botulinum, racun saraf mematikan yang menyebabkan botulisme.

Beberapa ilmuwan memperkirakan bahwa 1 gram (g) racun kristal dapat membunuh 1 juta orang dan beberapa kilogram dapat membunuh setiap manusia di bumi.

Namun, menurut American Osteopathic College of Dermatology (AOCD), botoks aman dan memiliki sedikit efek samping saat digunakan dalam pengobatan.

Ibu juga dapat berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter untuk mempelajari lebih lanjut mengenai efek samping suntik Botox.

Jangan lupa untuk berhati-hati dan selektif dalam memilih fasilitas kesehatan yang menyediakan suntik Botox.

Pastikan situs suntik botox yang kamu pilih memiliki history yang positif ya!

Itulah fakta-fakta tentang suntik botoks, beserta semua hal lain yang perlu Anda ketahui tentang prosedurnya.

Jadi, sudahkah Anda memutuskan kapan harus melakukan suntik Botox untuk memperbaiki penampilan?

Pastikan pilih klinik yang terpercaya dan kualitas terjamin ok?