Mengenali Infeksi Sinus: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobatinya

Sinus adalah rongga kecil yang dihubungkan oleh saluran udara di dalam tulang tengkorak.

Itu terletak di belakang tulang dahi, bagian dalam struktur rongga pipi dan kedua sisi pangkal hidung dan di belakang mata.

Sinus menghasilkan lendir yang mengalir keluar dari saluran hidung.

Drainase ini membantu hidung tetap bersih dan bebas dari bakteri.

Area sinus itu sendiri biasanya berisi udara dan bisa tersumbat saat terisi cairan atau lendir.

Ketika terjadi sumbatan, bakteri dapat tumbuh dan kemudian menyebabkan infeksi atau yang biasa disebut dengan sinusitis bakterial.

Melansir dari Cleveland Clinic, sinusitis adalah peradangan atau pembengkakan jaringan sinus.

Penyebab paling umum adalah infeksi virus, biasanya gejala sinus akan hilang dengan sendirinya seiring dengan membaiknya sistem kekebalan tubuh.

Jenis Penyakit Sinus

Kondisi menular ini ternyata ada beberapa jenis lho!

Yuk, cari tahu selengkapnya di sini!

1. Sinusitis Akut

Sinusitis akut adalah yang paling umum dialami orang.

Kondisi ini dapat menyebabkan rongga sinus meradang dan kemudian membengkak.

Saat itu terjadi, keluarnya lendir dari sinus bisa tersumbat dan menyebabkan penumpukan lendir.

Sebagian besar kondisi ini disebabkan oleh pilek dan batuk.

Lihat juga:  Cara Alami Menghilangkan Kantong Di Bawah Mata

Tak perlu khawatir, umumnya penyakit ini bisa sembuh dalam waktu 7-10 hari.

Berikut gejala yang harus diwaspadai:

  • Hidung tersumbat dan membuat penderitanya sulit bernapas melalui hidung.
  • Lendirnya kental, kuning atau berwarna kehijauan. Hidung meler atau perasaan berair di bagian belakang tenggorokan
  • Nyeri, bengkak, dan tekanan di sekitar pipi, hidung, dahi, dan mata.

Gejala di atas juga bisa dirasakan bersamaan dengan gejala lain seperti sakit tenggorokan, sakit gigi, batuk, demam, bau mulut, dan sakit kepala.

2. Sinusitis Subakut

Serangan sinus subakut disebabkan oleh infeksi bakteri, atau alergi musiman.

Alergi musiman sendiri misalnya disebabkan oleh serbuk sari atau bisa juga disebabkan oleh alergi pada bulu hewan.

Sinus subakut sendiri seringkali bertahan lebih lama dari sinus akut, bu!

Berlangsung antara 4 – 12 minggu.

3. Sinusitis Kronis

Sinusitis kronis terjadi ketika peradangan dan pembengkakan pada sinus berlangsung selama lebih dari 3 bulan.

Gejala yang terjadi hampir sama dengan sinusitis akut.

Namun, tipe kronis akan bertahan lebih lama.

Ada beberapa gejala khas yang dialami penderita, seperti:

  • Sering batuk karena aliran lendir dari hidung ke tenggorokan.
  • Sakit telinga.
  • Kurangnya kemampuan untuk mencium.
  • Memiliki lendir kental dan pucat yang keluar dari hidung atau terasa seperti mengalir di bagian belakang tenggorokan.

Sinusitis kronis sendiri dapat disebabkan oleh infeksi bakteri.

Biasanya kondisi ini akan muncul bersamaan dengan alergi yang menetap atau masalah pada struktur hidung seperti polip hidung atau deviasi septum.

Lihat juga:  Cara Membuat Ragi Alami

Tak perlu khawatir, Sobat! Semua jenis sinus biasanya sembuh dengan sendirinya.

Tak hanya itu, penderita pun bisa sembuh sendiri tanpa harus ke dokter.

Namun, pada beberapa kasus, sinusitis yang tidak ditangani tepat waktu dan tepat dapat menyebabkan komplikasi lain, seperti meningitis, infeksi tulang, dan abses otak.

4. Sinusitis Berulang

Jenis ini juga dikenal sebagai sinus rekuren atau jenis yang dapat kambuh kembali.

Biasanya sinusitis akut jenis ini akan terjadi 3 kali atau lebih dalam 1 tahun.

Nah, itulah jenis sinus yang bisa menyerang.

Yuk, cari tahu cara pencegahannya agar kita terhindar dari kondisi yang bisa menghambat aktivitas kita sehari-hari!

Cara Mencegah Infeksi Sinus

Cara Mencegah Infeksi Sinus (Stok Foto Arbo)

Setelah mengetahui jenis-jenis infeksinya, sekarang mari kita bahas pencegahan penyakit sinusitis agar tidak terjadi pada kita.

Tahukah Anda bahwa infeksi ini dapat dicegah?

Caranya dengan menghindari berbagai hal yang dapat mengiritasi hidung.

Dengan begitu, kita bisa membantu mengurangi risiko berkembangnya kondisi ini.

Merokok merupakan salah satu hal yang dapat menyebabkan sinusitis.

Merokok dapat merusak unsur alami hidung, mulut, tenggorokan, dan sistem pernapasan.

Usahakan segera ke dokter jika Bunda atau Ayah ingin segera berhenti merokok.

Ini bisa menjadi langkah yang sangat penting dalam mencegah adanya sinusitis akut dan kronis di masa depan.

Tak hanya itu, sering mencuci tangan terutama saat musim batuk dan pilek juga dapat membantu mencegah area hidung terinfeksi oleh virus dan bakteri yang ada di tangan.

Jangan lupa untuk segera memeriksakan diri ke dokter jika alergi ibu atau ayah Anda menyebabkan sinusitis.

Lihat juga:  Cara Berobat Ke Rs Dengan Bpjs

Jika Bunda dan Ayah memiliki alergi yang dapat menyebabkan gejala sinus sering, pengobatan alergi juga harus dilakukan.

Ibu dan Ayah mungkin perlu berkonsultasi dengan ahli alergi untuk mendapatkan suntikan imunoterapi alergi atau pengobatan lainnya.

Dengan mengontrol alergi, Anda dapat membantu mencegah infeksi sinus di kemudian hari.

Siapa yang Bisa Terkena Sinusitis?

Penderita Sinus (Arbo Stok Foto)

Infeksi sinus sayangnya tidak pandang bulu dalam menyerang korbannya.

Pasalnya, infeksi penyakit ini bisa menyerang siapa saja.

Namun, orang dengan alergi, polip, asma, dan mereka yang memiliki struktur hidung yang tidak normal mungkin berisiko lebih tinggi mengalami masalah sinus.

Tidak hanya itu, orang yang merokok juga memiliki risiko lebih tinggi untuk mengidapnya dibandingkan mereka yang tidak merokok.

Di Amerika Serikat saja, diperkirakan 31 juta orang menderita sinusitis.

Infeksi Sinus pada Anak

Infeksi Sinus pada Anak (Stock Photo Arbo)

Bisakah sinus mempengaruhi anak-anak? Jawabannya tentu β€œbisa”, Sobat.

Wajar jika anak mengalami alergi dan terkena infeksi pada hidung dan telinga.

Jika Bunda menduga Si Kecil mengalami infeksi sinus, maka biasanya Si Kecil akan mengalami gejala seperti;

  • Menggigil disertai demam yang dapat bertahan hingga 7 hari.
  • Mata bengkak.
  • Keluar cairan kental dari hidung.
  • Bau napas.
  • Batuk.
  • Pusing dan muntah.
  • Sakit kepala.
  • Sakit telinga.

Jika Bunda khawatir, maka Bunda perlu segera membawa si kecil ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Semprotan hidung, semprotan garam, atau pereda nyeri bisa menjadi pengobatan yang efektif untuk sinusitis akut.

Lihat juga:  Cara Mengobati Biduran Setelah Melahirkan

Dilansir dari Healthline, Ibu sebaiknya tidak berlebihan dalam memberikan obat batuk atau demam pada anaknya jika masih berusia di bawah 2 tahun, ya!

Sebagian besar anak sembuh dari infeksi ini tanpa minum antibiotik.

Antibiotik sendiri biasanya digunakan untuk kasus khusus sinusitis atau saat si Kecil mengalami komplikasi akibat sinusitis.

Bila si kecil tidak merespon pengobatan yang telah dilakukan untuk mengatasi sinusitis kronis, dokter mungkin akan menganjurkan Ibu untuk memeriksakan Telinga, Hidung, dan Tenggorokan alias THT.

Seorang dokter spesialis THT biasanya memiliki metode pemulihan yang baik.

Seorang spesialis THT dapat melakukan sesuatu tentang drainase hidung untuk lebih memahami penyebab infeksi.

Dokter spesialis THT juga dapat memeriksa sinus lebih dekat dan mencari masalah pada struktur saluran hidung yang menjadi penyebab utama masalah sinus kronis.

Cara Mengobati Penyakit Sinus

Cara Mengobati Penyakit Sinus (Foto Stok Arbo)

Ada beberapa cara untuk mengobati sinusitis, ini moms.

Yuk, simak perawatan apa saja yang bisa dilakukan!

1. Pengobatan Sinus dengan Obat

Seperti penyakit lain pada umumnya, sinusitis bisa disembuhkan dengan minum obat.

Ada beberapa hal yang bisa dilakukan saat penyembuhan dengan obat.

Pengobatan sinusitis dapat dimulai dengan:

  1. Dekongestan hidung.
  2. Antibiotik jika ada infeksi bakteri.
  3. Tetes/semprotan hidung.
  4. Semprotan / tetes steroid untuk membersihkan hidung dan mengurangi peradangan pada sinus.
  5. Antihistamin jika disebabkan oleh alergi.

2. Pengobatan dengan pembedahan

Jika terapi obat gagal, maka operasi harus dipertimbangkan.

Indikasi pembedahan pada sinusitis adalah bila:

  1. Gejalanya sangat parah dan mengganggu.
  2. Obat tidak menghasilkan efek atau penyembuhan yang diinginkan.
Lihat juga:  Cara Menghilangkan Putih Di Wajah Secara Alami

Operasi yang paling umum adalah FESS (Bedah Sinus Endoskopi Fungsional).

Ibu sebaiknya berkonsultasi dengan dokter spesialis THT untuk penanganan yang paling tepat.

3. Pengobatan dengan Herbal

Tahukah Anda bahwa di benua Eropa, obat herbal sangat umum untuk mengobati sinusitis?

Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Drug Research, sebuah produk bernama gelomytrol dapat menyembuhkan sinusitis.

Gelomytrol adalah obat kapsul yang terdiri dari minyak atsiri, sinupret dan campuran beberapa bahan herbal seperti elderflower, cowslip, sorrel, verbena dan fiber root.

Dalam penelitian tersebut, jenis herbal yang telah disebutkan juga terbukti mampu menyembuhkan sinusitis.

Namun, tidak disarankan untuk mencampurkan bahan-bahan di atas saja.

Menggunakan terlalu banyak atau terlalu sedikit dapat menyebabkan efek samping yang tidak diinginkan seperti alergi atau diare.

Kapan Anda ingin menemui dokter?

Sinus (Foto Stok Arbo)

Seperti dibahas di atas, sebagian besar kondisi sinus sangat mudah diobati sendiri.

Faktanya, kebanyakan orang melewatinya tanpa minum antibiotik apa pun.

Namun, bila Ibu atau anggota keluarga di rumah terus mengalami gejala sinus yang mengkhawatirkannya atau bila infeksi terus mengganggunya, sebaiknya segera periksa ke dokter.

Ibu juga perlu ke dokter bila hasil CT scan menunjukkan sesuatu yang buruk atau tidak normal.

Itu dia penjelasan lengkap mengenai sinusitis mulai dari penyebab, gejala, cara pencegahan, hingga pengobatannya.

Jadi, lebih baik kita jaga diri kita mulai sekarang!

Berhenti merokok dan mencuci tangan secara teratur bisa menjadi langkah awal yang sangat baik!

Temukan artikel menarik lainnya di Google News

#Mengenali #Infeksi #Sinus #Gejala #Penyebab #dan #Cara #Mengobatinya arbo Mengenali Infeksi Sinus: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobatinya