Mengalami Kesemutan? Yuk simak penyebab dan cara mengatasinya

Kesemutan atau dalam istilah medis dikenal dengan paresthesia, mungkin hampir semua orang pernah mengalaminya.

Bunda juga boleh mencari obat kesemutan apa saja.

Mati rasa atau sensasi terbakar biasa terjadi di tangan, lengan, kaki, kaki, atau tempat lain di tubuh. Biasanya, kesemutan tidak menandakan penyakit serius.

Meski begitu, Sobat mungkin akan setuju jika kesemutan bisa mengganggu aktivitas karena menimbulkan rasa tidak nyaman.

Kesemutan juga tidak berbahaya, namun bagaimana jika sering kesemutan, misalnya beberapa kali dalam seminggu atau sehari?

Para ibu tentunya perlu berhati-hati. Terlalu banyak pin dan jarum dapat mengindikasikan masalah kesehatan tertentu.

Lalu, apa penyebab yang mendasari kesemutan dan apakah ada obat untuk kesemutan? Simak penjelasannya di bawah ini ya Sobat.

Definisi Kondisi Kesemutan

Dalam dunia medis, kesemutan dikenal dengan istilah paresthesia.

Menurut para ahli dari University of Rochester Medical Center di Amerika Serikat, rasa kesemutan terjadi saat saraf terganggu dan mengirimkan sinyal berlebihan berupa impuls listrik.

Sinyal tambahan ini ditafsirkan oleh otak sebagai sensasi kesemutan, dimana saraf menjadi sangat aktif dan sensitif terhadap rangsangan.

Nah, pada kondisi tertentu, Bunda mungkin juga perlu menggunakan obat kesemutan.

Faktor Risiko Kesemutan

Sakit di leher

Tidak ada kondisi khusus yang menyebabkan kesemutan. Kesemutan bisa dialami oleh siapa saja, namun lansia/lansia biasanya lebih sering mengalaminya.

Selain itu, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko kesemutan, antara lain:

  • melakukan gerakan berulang yang berulang kali menekan saraf, seperti mengetik, memainkan alat musik, atau berolahraga
  • banyak minum dan pola makan yang buruk menyebabkan kekurangan vitamin, terutama vitamin B-12 dan folat
  • menderita diabetes tipe 1 atau 2
  • memiliki kondisi autoimun
  • memiliki kondisi neurologis, seperti multiple sclerosis

Pada kondisi tertentu, Bunda mungkin memerlukan obat kesemutan.

Penyebab Kesemutan

Sebelum mempelajari tentang kesemutan, ada banyak kemungkinan penyebab mengapa Anda sering kesemutan.

Mulai dari penyebab umum seperti saraf terjepit hingga yang serius seperti nyeri.

Berikut penjelasan lengkapnya.

1. Saraf Terjepit

Ilustrasi Saraf Terjepit

Menurut Medical News Today, kesemutan di kaki dan tangan bisa disebabkan oleh masalah saraf terjepit di tulang belakang.

Saraf terjepit sendiri dapat terjadi akibat cedera (misalnya karena terjatuh atau kecelakaan kendaraan bermotor) atau akibat pembengkakan.

Selain sering kesemutan, Anda juga mungkin akan merasakan gejala saraf terjepit lainnya seperti nyeri saraf, kaku dan sulit bergerak.

2. Kehamilan

Kehamilan Menyebabkan Kesemutan

Wanita hamil mungkin sering mengalami kesemutan.

Menurut situs kesehatan keluarga Family Doctor, kesemutan biasanya dirasakan mulai pertengahan hingga akhir kehamilan.

Kesemutan saat hamil biasanya terjadi saat bangun tidur, tengah malam, atau saat melakukan gerakan tertentu.

Kehamilan memang memengaruhi keseimbangan hormon yang bertanggung jawab menjaga kesehatan saraf. Selain itu, beban yang meningkat saat hamil juga membuat saraf Anda harus bekerja lebih keras.

Akibatnya, saraf menjadi lebih sensitif selama kehamilan.

3. Kekurangan vitamin

Ambil vitamin

Seperti yang dijelaskan dalam Medical News Today, kekurangan jenis vitamin tertentu sebenarnya bisa menjadi penyebab seringnya kesemutan.

Vitamin E, B1, B6, dan B12 merupakan vitamin yang berfungsi menjaga kesehatan saraf.

Karenanya, kekurangan keempat jenis vitamin ini berisiko membuat Bunda mudah buntu.

Jangan khawatir Bunda, kekurangan vitamin saraf ini bisa diatasi dengan lebih banyak mengonsumsi buah-buahan, sayuran hijau seperti bayam dan brokoli, atau mengonsumsi suplemen yang dianjurkan dokter.

4. Diabetes

Tes Gula Darah

Penyakit diabetes dapat menyebabkan komplikasi yang dikenal dengan istilah peripheral neuropathy, alias kerusakan saraf tepi. Dilansir dari WebMD, neuropati perifer bisa ditandai dengan kesemutan yang dimulai dari kaki.

Seiring waktu, kesemutan di kaki akan terus menjalar ke tangan dan lengan.

Jika tidak segera diperiksa dan ditangani oleh dokter, kesemutan akibat diabetes bisa semakin parah hingga menyebabkan kerusakan saraf yang serius.

5. Infeksi

Infeksi Menyebabkan Kesemutan

Beberapa jenis penyakit infeksi dapat menimbulkan gejala kesemutan.

Menurut Medical News Today dan WebMD, jenis infeksi yang sering menyebabkan kesemutan antara lain herpes simpleks, HIV, hepatitis B dan C, kusta, cacar, dan penyakit Lyme.

Infeksi ini dapat menyebabkan peradangan saraf. Akibatnya, saraf pun mengirimkan sinyal ke otak yang Anda rasakan seperti kesemutan.

6. Efek Samping Obat

Obat yang menyebabkan kesemutan

Apakah Anda mengonsumsi obat-obatan tertentu dari dokter Anda?

Jika iya, ada kemungkinan efek samping obat tersebut memicu kesemutan di tangan dan kaki.

Menurut Medical News Today, obat-obatan yang memengaruhi fungsi saraf dan bisa menyebabkan kesemutan antara lain obat kanker, obat antikejang, obat penyakit jantung, dan obat tekanan darah tinggi.

Cari saran medis jika Anda menduga efek samping pengobatan sebagai penyebab sering kesemutan.

7. Penyakit Sistemik

Penyakit Sistemik

Dikutip dari kamus kesehatan Kementerian Kesehatan Inggris, MedlinePlus, penyakit sistemik adalah penyakit yang menyerang beberapa organ tubuh sekaligus.

Jadi, gangguannya akan terasa di seluruh tubuh, tidak hanya di satu bagian tertentu.

Nah, penyakit sistemik seperti liver (hati), gagal ginjal, kanker, dan tumor otak juga bisa menyerang saraf sehingga menyebabkan kesemutan.

Jadi jika Sobat memiliki keluhan kesehatan lain selain sering kesemutan, Ibu perlu segera memeriksakan diri ke dokter.

Cara Mengatasi Mati Rasa

Pengobatan Kecemasan

Padahal, ruam ini bisa hilang dengan sendirinya. Jadi, Bunda tidak ada obat khusus yang digunakan untuk obat kesemutan.

Namun, Bunda perlu waspada jika kesemutan terus muncul dalam jangka waktu lama dan tanpa sebab yang jelas.

Segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat untuk mengatasi kesemutan. Bersiaplah untuk memberikan riwayat medis kepada dokter Anda.

Sebutkan aktivitas apa pun yang Anda ikuti yang melibatkan gerakan berulang. Juga buat daftar obat bebas atau resep yang Anda minum.

Mengutip Healthline, dokter akan mempertimbangkan kondisi kesehatan yang diketahui untuk membantu mereka membuat diagnosis dan meresepkan obat kesemutan.

Jika Anda menderita diabetes, misalnya, dokter Anda mungkin menentukan apakah ada kerusakan saraf, atau neuropati.

Selain itu, dokter dapat melakukan pemeriksaan fisik secara lengkap. Ini mungkin termasuk pemeriksaan neurologis juga. Tes darah dan tes laboratorium.

Jika dokter Anda mencurigai adanya masalah pada leher atau tulang belakang Anda, mereka mungkin akan merekomendasikan Anda untuk pemeriksaan lebih lanjut, seperti pemindaian sinar-X, CT, atau MRI.

Tergantung pada hasilnya, mereka mungkin akan merujuk Sobat ke spesialis, seperti ahli saraf, ahli ortopedi, atau ahli endokrin.

Pengobatan kesemutan ini tergantung pada penyebab yang mendasarinya.

Misalnya, jika Anda mengalami kesemutan akibat cedera gerakan berulang, beberapa penyesuaian gaya hidup atau terapi fisik mungkin dapat meredakan mati rasa.

Sedangkan jika kesemutan disebabkan oleh penyakit yang mendasari, berobat untuk penyakit tersebut dapat meredakan gejala dan menjadi obat kesemutan.

Kesimpulannya, kondisi atau kesehatan Anda akan menentukan apakah kesemutan bisa membaik dan apakah perlu menggunakan obat kesemutan.

Namun, beberapa jenis kerusakan saraf yang menyebabkan kesemutan biasanya tidak dapat dipulihkan.

Cara Mencegah Kesemutan

Mencegah kesemutan

Meski kesemutan sering terjadi secara tiba-tiba, keadaan ini sebenarnya bisa dicegah.

Tidak perlu menggunakan obat bius.

Mengutip Medical News Today, ada beberapa hal yang bisa dilakukan seseorang untuk membantu meminimalkan risiko saraf terjepit, kesemutan, dan kesemutan.

Misalnya dengan menjaga postur dan posisi tubuh yang baik untuk menghindari tekanan yang tidak perlu pada saraf.

Menghindari cedera yang bisa terjadi akibat mengangkat beban berat dan salah juga penting.

Dengan memperhatikan posisi tubuh, dan dengan sering mengubah posisi, seseorang dapat menghindari kompresi saraf, yang dapat menyebabkan kesemutan.

Juga, membatasi gerakan berulang, atau setidaknya sering istirahat selama aktivitas tersebut, dapat mencegah kesemutan.

Seperti biasa, menjaga berat badan yang sehat dan berpartisipasi dalam olahraga teratur, termasuk latihan kekuatan dan kelenturan, adalah strategi yang baik untuk membangun otot yang kuat dan sehat.

Jadi, kesemutan bisa dihindari bahkan diobati. Semoga bermanfaat, Sobat.

Temukan artikel menarik lainnya di Google News

#Mengalami #Kesemutan #Yuk #simak #penyebab #dan #cara #mengatasinya arbo Mengalami Kesemutan? Yuk simak penyebab dan cara mengatasinya