verizon business, verizon onetalk, houston maritime attorney, luxury treatment, forex brokers, forex brokerage, forex trading, offshore accident lawyer

“Lebih dari Narkotika, Tiga Jenis Zat Adiktif dan Contohnya Juga Harus Diperhatikan!”

Halo Arbo Web, saat ini kita tidak hanya perlu waspada terhadap narkotika saja. Ada tiga jenis zat adiktif lainnya yang juga memerlukan perhatian serius kita. Jangan sepelekan zat adiktif ini yang dapat merusak kesehatan dan membuat kecanduan. Dalam artikel ini, kami akan membahas tiga jenis zat adiktif dan contohnya. Mari kita bahas bersama-sama!

Ibu, narkotika, obat-obatan terlarang adalah zat adiktif yang berbahaya. Tapi itu belum semuanya. Ada banyak zat adiktif di sekitar kita.

Sebelum membahas zat yang bisa membuat ketagihan di sekitar ibu, ada baiknya untuk mengetahui apa itu zat adiktif. Berikut penjelasan lengkapnya.

Memahami zat adiktif

Zat adiktif adalah zat yang ditemukan dalam obat-obatan dan bahan aktif yang, ketika dicerna, menyebabkan kecanduan.

Ketika kecanduan zat ini, ibu dan ayah akan ingin mengkonsumsinya terus-menerus. Ketika dihentikan, ada reaksi tubuh berikut:

  • Cepat lelah.
  • Merasa tidak nyaman.
  • Rasa sakit yang luar biasa muncul dalam kasus-kasus tertentu.

Mungkin ibu dan ayah tahu bahwa zat adiktif berbahaya dan ada hubungannya dengan narkoba.

Singkatnya, adiktif tentu bisa diartikan sebagai candu atau adiktif.

Tetapi zat adiktif bukan hanya narkoba dan obat psikotropika yang banyak dibicarakan.

Makanan dan minuman yang ibu dan ayah konsumsi setiap hari juga bisa mengandung zat adiktif.

Lihat juga:  Melihat Keindahan Arsitektur dan Filosofi Rumah Adat Joglo

Menurut National Institute on Drug Abuse, kecanduan adalah penyakit kronis yang dapat kambuh, ditandai dengan penggunaan terus menerus dan perubahan jangka panjang di otak meskipun efeknya berbahaya.

Kecanduan juga dianggap sebagai gangguan otak atau gangguan kesehatan mental.

Sekarang, jika Anda tidak bisa berhenti merokok, minum kopi atau makan makanan manis, ini sebenarnya menunjukkan bahwa zat adiktif bekerja.

Menurut sebuah studi oleh Neuroscience & Biobehavioral Reviews, makanan dan minuman manis yang tinggi gula juga dapat menyebabkan keracunan.

Tetapi jika Anda dapat bersantai dan mengendalikan diri untuk tidak minum kopi, teh atau makanan manis, maka Anda belum memasuki tahap ketergantungan kronis.

Lantas, apa saja jenis zat yang membuat ketagihan? Sekarang, simak pembahasan selanjutnya!

Jenis zat adiktif

Di bawah ini adalah beberapa contoh zat adiktif yang dapat ditemukan setiap hari, tetapi beberapa tidak dikenal oleh ibu dan ayah.

Beberapa zat ini biasanya ditemukan dalam dosis obat yang disesuaikan dalam batas aman.

Meskipun sisanya mungkin ditemui setiap hari.

Para ilmuwan membagi zat adiktif menjadi tiga kelompok:

  • Zat adiktif bukanlah zat narkotika atau psikotropika.
  • Zat adiktif narkotika.
  • Zat adiktif psikotropika.

Yuk, bahas 3 kelas zat adiktif agar ibu dan ayah bisa lebih paham!

1. Zat adiktif non-narkotika dan psikotropika

Beberapa zat yang diklasifikasikan sebagai zat adiktif bukan zat narkotika dan psikotropika mungkin sering ditemui oleh ibu dan ayah dan konsumsi sehari-hari.

Lihat juga:  Pembagian Tugas Panitia Ujian Sekolah

Contoh zat adiktif ini adalah yang ditemukan dalam kopi dan teh. Ini adalah sejumlah zat yang termasuk dalam kelas zat adiktif non-narkotika dan psikotropika.

kafein

Kafein adalah minuman umum setiap hari. Contoh:

  • teh
  • kopi
  • coklat
  • Minuman Berenergi
  • Soda

Tidak heran beberapa orang merasa terdorong untuk minum teh dan kopi setiap hari.

Kopi mengandung lebih banyak kafein daripada teh. Namun, ada juga zat adiktif lain dalam teh dalam bentuk:

  • teofilin
  • Taine
  • Theobromine

Tapi ketiga zat ini hanyalah beberapa contoh, Bu.

Ibu dan ayah tidak perlu khawatir, kopi dan teh masih aman dikonsumsi dalam jumlah yang wajar.

Selain itu, kopi dan teh juga memiliki manfaat kesehatan, seperti mencegah penyakit Parkinson dan kanker.

Konsumsi berlebihan memiliki beberapa efek, termasuk:

  • Sakit perut
  • Jantung berdebar-debar
  • kecemasan
  • juga perut kembung,

alkohol

Konsumsi alkohol yang berlebihan dapat merusak otak dan sebagian besar organ, termasuk:

Alkohol yang dikutip dari National Institutes of Health juga dapat meningkatkan risiko beberapa penyakit, termasuk:

  • Kanker.
  • Sistem kekebalan tubuh lemah.
  • Membahayakan perkembangan janin.
  • Menyebabkan kecelakaan mobil yang fatal karena mabuk.

Di sisi lain, beberapa area otak yang rentan terhadap kerusakan alkohol adalah korteks serebral, hippocampus, dan otak kecil.

Tokomon

Zat adiktif berikutnya yang termasuk dalam kelompok non-narkoba dan psikotropika adalah nikotin. Contoh zat adiktif ini dapat ditemukan dalam rokok.

Tembakau yang terkandung dalam rokok tidak ilegal, tetapi penggunaannya membutuhkan lebih banyak nyawa setiap tahun daripada zat adiktif lainnya.

Lihat juga:  Tugas Kepala Tata Usaha Sekolah

Tidak heran jika nikotin, zat adiktif, membuat sangat sulit bagi sebagian besar perokok untuk menghentikan kebiasaan tersebut.

Faktanya, ada banyak penelitian yang membuktikan bahwa kebiasaan merokok dapat menyebabkan tekanan darah tinggi.

Rokok juga mengandung senyawa tar yang berbahaya bagi tubuh manusia, seperti menghitamkan gigi dan menyebabkan kanker paru-paru.

2. Zat adiktif narkotika

Nah, zat adiktif narkotika ini adalah zat yang jika disalahgunakan dapat berhadapan dengan hukum Indonesia.

Narkotika sebenarnya legal untuk digunakan hanya untuk tujuan medis, seperti anestesi untuk orang yang menjalani operasi, dan pedoman harus diikuti.

Contoh zat beracun dalam kelompok ini adalah:

ganja

Ganja adalah daun kering, bunga, batang, dan biji tanaman Cannabis Sativa atau Cannabis Indica, dan merupakan zat ilegal yang paling umum digunakan.

Ganja saat ini legal untuk tujuan medis di beberapa negara bagian di Amerika dan beberapa negara lain.

Namun, beberapa orang menyalahgunakan penggunaan ganja untuk kesenangan. Ketika disalahgunakan, ganja memiliki efek negatif berikut:

  • Dapat mengganggu memori atau pembelajaran jangka pendek
  • kemampuan untuk berkonsentrasi
  • Gangguan gerakan

Ganja juga dapat meningkatkan detak jantung, membahayakan paru-paru, dan meningkatkan risiko psikosis pada kelompok rentan.

Kokain

Kokain adalah stimulan adiktif kuat yang terbuat dari daun tanaman koka.

Kokain dapat meningkatkan kadar dopamin di otak, mengontrol kesenangan, dan menyebabkan efek kesehatan seperti:

  • Kebahagiaan dan energi yang kuat.
  • Kewaspadaan mental.
  • Hipersensitivitas terhadap penglihatan, suara, dan sentuhan.
Lihat juga:  Cara Mengobati Gigi Secara Alami

Sementara kokain membantu beberapa orang melakukan tugas fisik dan mental sederhana lebih cepat, yang lain mengalami efek sebaliknya.

Kokain dalam jumlah besar dapat menyebabkan perilaku aneh, tidak terduga, dan bahkan kekerasan.

Penggunaan kokain dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius, termasuk:

  • gangguan pada jantung dan sistem pernapasan,
  • Gangguan neurologis
  • Gangguan pada sistem pencernaan

heroin

Heroin adalah obat yang terbuat dari morfin, zat alami yang diambil dari biji berbagai tanaman opium poppy.

Heroin dengan cepat masuk ke otak, mengikat perasaan senang dan dapat digunakan untuk mengontrol detak jantung, tidur, dan pernapasan.

Heroin menciptakan perasaan sejahtera dan relaksasi.

Heroin juga dapat memperlambat pernapasan dan meningkatkan risiko infeksi serius, terutama jika Anda menyuntikkan jarum.

Menurut Malaysian Journal of Psychiatry, penggunaan heroin secara teratur dapat mengubah fungsi otak dan menyebabkan ketergantungan.

3. Zat adiktif psikotropika

Pada dasarnya, semua zat adiktif termasuk dalam kelompok obat psikotropika.

Namun, obat psikotropika belum tentu merupakan zat adiktif, karena tidak semua obat psikotropika menyebabkan ketergantungan.

Zat psikotropika bukanlah narkotika, melainkan zat atau obat yang dapat mempengaruhi otak manusia.

Penggunaan zat psikotropika dapat mengubah mental dan perilaku pengguna, karena zat ini dapat:

Orang yang kecanduan obat psikotropika mungkin mengalami efek samping berupa:

  • Halusinasi
  • ilusi
  • Gangguan berpikir
  • Perubahan perasaan

Berikut adalah beberapa contoh zat adiktif psikotropika:

Halusinasi

Halusinogen adalah kelas obat yang dapat menyebabkan halusinasi, sensasi, dan gambar yang terlihat otentik meskipun sebenarnya tidak.

Lihat juga:  Cara Memperbanyak Asi Secara Alami

Halusinogen telah digunakan selama berabad-abad, sebagian besar dalam upacara keagamaan.

Halusinogen juga dapat ditemukan di beberapa tanaman dan jamur, atau dapat dibuat oleh manusia.

Stimulan

Stimulan adalah zat yang ditemukan dalam obat resep seperti:

  • Ritalin atau Adderall.
  • Zat ilegal seperti metamfetamin.

Obat-obatan ini sangat adiktif dan menyebabkan kecanduan dan kecanduan yang sulit dikendalikan.

Penindasan

Depresi adalah zat atau kelelawar yang bekerja untuk menekan sistem saraf pusat.

Depresi mengatasi kecemasan ketika dikonsumsi dalam dosis kecil, sementara dosis besar dapat menjadi obat tidur dan bahkan menyebabkan hilangnya memori.

Yah, itu adalah zat adiktif yang bisa kita temukan setiap hari, mungkin konsumsi ibu dan ayah.

Jangan sembarangan menggunakan obat-obatan di atas.

Selalu berhati-hati jika Anda dan ayah minum obat. Ikuti resep dokter dan rekomendasinya.

Narkotika bukan satu-satunya jenis zat adiktif yang membahayakan kesehatan. Alkohol, tembakau, dan obat-obatan resep juga bisa menimbulkan kecanduan dan efek samping yang serius. Misalnya, alkohol bisa merusak organ tubuh dan mengganggu kemampuan seseorang untuk berkendara. Tembakau meningkatkan risiko penyakit paru-paru dan kanker, sementara obat-obatan resep dapat menyebabkan overdosis dan ketergantungan. Jangan remehkan bahaya zat-zat ini dan waspadai penggunaannya. Sampai jumpa di artikel menarik selanjutnya!

#Tidak #hanya #narkotika #tetapi #juga #tiga #jenis #zat #adiktif #dan #contohnya arbo Tidak hanya narkotika, tetapi juga tiga jenis zat adiktif dan contohnya!