Halo Arbo Web! Jawa Barat memiliki banyak ragam kebudayaan yang unik, termasuk tipe rumah adatnya. Ada 8 tipe rumah adat Jawa Barat yang unik dan memiliki ciri khas masing-masing. Ada yang bergaya Jawa, Sunda, dan bahkan bercampur dengan pengaruh dari luar Jawa Barat. Yuk, mari kita jelajahi keunikan dari 8 tipe rumah adat Jawa Barat.
Rumah adat di Jawa Barat tentu memiliki ciri khas tersendiri.
Ya, Indonesia memiliki budaya yang berbeda-beda, dan setiap daerah memiliki ciri khasnya masing-masing.
Tidak hanya makanan, tetapi juga rumah tradisional bisa menjadi ciri khas budaya.
Rumah adat sendiri di Jawa Barat merupakan salah satu aset budaya yang dimilikinya dan patut dilestarikan.
Jadi, lupakan sejarah dan filsafat, Bu!
Daftar isi
Keragaman rumah adat di Jawa Barat dan keunikannya
Rumah adat di Jawa Barat ternyata berjenis berbeda-beda. Tak hanya itu, setiap tipe rumah juga memiliki makna dan ciri khas tersendiri.
Pelajari tentang setiap jenis rumah tradisional di Jawa Barat dan keunikannya di bawah ini!
1. Rumah Paket Jurunga
Salah satu rumah adat di Jawa Barat adalah rumah atau paket Imajurunga.
Artinya sendiri adalah burung yang mengepakkan sayap.
Dapat juga dikatakan bahwa desain rumah ini memiliki filosofi ini.
Desain atap rumah terlihat seperti burung yang mengepakkan sayapnya.
Bentuk atap rumah ini terlihat terbentang di kedua sisinya.
Di bagian atas atap adalah kayu berbentuk V, yang sangat mirip dengan burung yang mengepakkan sayapnya secara keseluruhan.
Rumah adat Jawa Barat ini juga memiliki gunting gagak dan cakar di punggung bukit.
Itu dibuat agar air fukan tidak meresap ke dalam rumah.
Rumah adat Jawa Barat ini bisa ditemukan oleh banyak ibu-ibu di wilayah Tasikmalaya.
Secara khusus, beberapa bangunan Institut Teknologi Bandung sendiri menggunakan atap Jurangapak ini.
2. Rumah Hoi Aisai Sai
Rumah adat Jawa Barat selanjutnya adalah Badak Huay.
Arti rumah ini sangat unik, yaitu badak yang menguap.
Keunikannya sendiri terletak pada atap, menyerupai badak yang menguap.
Jika dipikir-pikir dengan seksama, bentuknya sendiri dari atap belakang hingga tepinya tentu terlihat seperti hewan badak yang menguap.
Rumah adat Jawa Barat jenis ini sendiri banyak ditemukan oleh ibu-ibu di daerah Sukabumi.
Bentuk desain atap rumah ini sendiri masih merupakan bentuk atap yang sering digunakan oleh masyarakat Sukabumi.
Rumah adat ini masih digunakan dan dilestarikan.
Meskipun desain rumah minimalis dan modern dikenal luas, desain rumah tradisional masih sangat baik.
3. Rumah Joropon
Rumah adat Jawa Barat ketiga adalah rumah Jorophon, yang memiliki makna unik terkulai atau vertikal.
Dibandingkan dengan yang lain, bentuk rumah adat Jawa Barat ini memang bisa disebut sangat sederhana.
Secara terpisah, rumah ini juga disebut suhu.
Menurut laporan dari perpusatakaan.id, bisa juga dikatakan bahwa bagi masyarakat Sunda, rumah ini sangat istimewa.
Pasalnya, rumah sederhana ini sangat mudah dibuat dan tidak membutuhkan banyak bahan untuk konstruksinya.
Jika Anda tertarik, bentuk rumah ini sering dijumpai di wilayah Garut.
Namun, daerah Jawa Barat lainnya juga bisa menggunakan bentuk rumah ini.
Dan bukan itu saja, bahkan beberapa gedung pemerintah menggunakan desain rumah ini.
4. Rumah Parahu Kumlev
Rumah adat Jawa Barat selanjutnya adalah rumah Palafuk Kumrvu.
Rumah ini memiliki arti perahu tenklep karena sekilas bentuknya terlihat seperti perahu tungbang di gunung.
Desain rumah ini bisa disebut lebih kompleks daripada rumah tradisional Jorophon.
Rumah adat ini memiliki kelemahan karena bocor saat hujan deras.
Ini karena ada banyak koneksi ke rumah ini.
Menurut laporan dari media Nesaba, rumah ini masih umum di daerah Siamis.
Namun, orang Sunda jarang menggunakan desain rumah ini.
Rumah-rumah tradisional Kumlev ditandai oleh:
- Pada atap rumah terdapat dua batang kayu yang menghubungkan sisi-sisinya, yang terlihat seperti segitiga jika dilihat dari depan.
- Ini memiliki empat bagian utama, bagian belakang dan depan memiliki bentuk trapesium. Bagian kiri dan kanan adalah segitiga sama sisi.
5. Rumah Cakar Gunting
Rumah adat Jawa Barat selanjutnya adalah Rumah Gunting Capit.
Seperti namanya, rumah adat ini berbentuk seperti gunting.
Bentuk gunting rumah ini sendiri dibuat untuk salib katu dan bambu di ujung atap rumah, sehingga bentuknya terlihat sangat unik dan indah.
Cakar gunting sendiri adalah nama susunan dan bentuk atap rumah.
Susu Funan sendiri juga disebut Undagi, yang berarti arsitek rumah tradisional Jawa Barat,
Meski rumah adat ini terlihat sederhana dan indah, masyarakat Sunda saat ini sudah tidak lagi terlalu sering menggunakan rumah berbentuk atap ini.
Nah, berikut adalah ciri-ciri kebiasaan cakar gunting.
- Bentuknya seperti gunting terbuka
- Ujung depan dan belakang atap terbuat dari kayu atau bambu
6. Rumah Anjing Togon
Anjing Togon House juga memiliki fitur yang sangat unik.
Anjing Togon sendiri berarti anjing duduk.
Yang membuat rumah ini adalah desain atap rumah ini berlapis dua.
Atap atas berbentuk segitiga, bagian bawah terhubung dari atap atas dan sedikit menonjol ke depan.
Atap bawah, menonjol ke depan, digunakan sebagai naungan untuk teras depan.
Jenis atap ini disebut Solondoy.
Desain rumah ini banyak digunakan sebagai tempat peristirahatan oleh masyarakat Galut.
Hotel-hotel di sekitar Puncak masih menggunakan rumah tradisional Jawa Barat ini sebagai tempat peristirahatan.
Banyak yang mengatakan bahwa desain ini menyerupai rumah badak tradisional, tetapi berbeda dalam bentuk atap.
Fitur rumah adat Tagong Anjin:
- Ada dua atap yang menyatu menjadi segitiga
- Salah satu atap menghubungkan apa yang dikenal sebagai Hari Solon
7. Rumah Adat Kasep Han
Nah, yang paling istimewa adalah rumah adat Jawa Barat terakhir!
Rumah adat ini dinamakan rumah adat Kasepuhan.
Rumah adat ini merupakan istana atau istana yang didirikan pada tahun 1527 oleh Pangeran Kakurablogana.
Pembangunan istana ini dilakukan untuk perluasan Keraton Pangkhwati.
Di sisi lain, Putri Gancha Club Ana adalah putra Prabhusiriwangi, raja kerajaan Padjadjaran.
Rumah adat sendiri di Kasepuhan dibagi menjadi tiga bagian.
Di sini terdapat dua pintu di selatan yang disebut Lawang Sangha yang berarti pintu 9.
Yang lainnya terletak di bagian utara kompleks yang disebut Kreteg Panglawitt, yang berarti jembatan.
Bangunan ini terletak di sebelah kiri depan kompleks yang menghadap ke barat.
Bangunan ini juga berfungsi sebagai tempat menghadap para pejabat desa dan desa yang kemudian disambut oleh Demangue dan Wedana.
Bangunan ini terletak di bagian kiri depan kompleks yang menghadap ke utara.
Panglawit berfungsi sebagai tempat peristirahatan dan tempat ruang sidang.
Panglawit juga dapat digunakan sebagai tempat para perwira untuk melatih tentara.
8. Saung Rangong
Saung Langong adalah bangunan tradisional yang digunakan untuk menunggu padi dan tanaman lainnya saat panen.
Oleh karena itu, Saung Langong dibangun di tengah lapangan.
Gedung Saung dibangun setinggi sekitar 3-4 meter untuk menghindari serangan babi hutan, harimau dan hewan liar lainnya yang sering berkeliaran saat itu.
Ini mencakup area seluas sekitar 500 m2 dan menghadap ke selatan. Saung Rangong berbentuk open house tanpa sekat.
Nah, itu adalah rumah adat Mama Jawa Barat, yang masih dipertahankan sampai sekarang.
Penutupan artikel tentang 8 tipe rumah adat di Jawa Barat yang lengkap dan unik telah dibahas dengan rinci. Tiap rumah memiliki ciri khas dan keunikan masing-masing, seperti rumah tongkonan dengan atap bergaya tanduk kerbau hingga rumah joglo dengan ornamen ukiran kayu yang menawan. Jika ingin berlibur ke Jawa Barat, jangan lupa mampir ke desa-desa untuk melihat langsung keindahan arsitektur tradisional yang ada. Sampai jumpa di artikel menarik lainnya.
#tipe #rumah #adat #Jawa #Barat #yang #lengkap #dan #keunikannya arbo 8 tipe rumah adat Jawa Barat yang lengkap dan keunikannya