Gelombang Tinggi, Basarnas Bali Tak Bisa Evakuasi 5 Korban Penyintas KM Linggar Petak 89 yang Tenggelam

DENPASAR – Basarnas Bali tak bisa mengevakuasi 5 anak buah kapal (ABK) dan kapten Kapal Motor (KM) Linggar Petak 89 yang selamat saat kapal karam di Samudera Hindia.

Kelima korban ditolong kapal nelayan Bahari Nusantara 25 saat melarikan diri. Namun evakuasi ke KN SAR Arjuna 229 tidak bisa dilakukan karena gelombang tinggi.

“Rencananya lima orang itu akan dibawa ke Bali. Tapi kami sedang mencari kapalnya (Bahari Nusantara 25) dan tidak ketemu. Rencananya kami ingin memindahkan korban, tapi dia bilang masih bergelut dengan ombak. Kami juga terdorong, saat ini kapal Arjuna Basarnas masih berada di tengah laut juga,” kata Kepala Kantor Basarnas Bali, Gede Darmada, Rabu, 1 Maret.

Lihat juga:  Cara Mengobati Jari Bernanah

“Kami masih terkendala cuaca karena gelombang cukup tinggi sekitar empat meter dan angin cukup kencang hampir 15 hingga 25 knot. Sehingga sulit bagi kami untuk mencari atau memperluas area pencarian,” imbuhnya. kata.

Saat ini tim SAR dan lego jangkar KN SAR Arjuna 229 sedang menunggu cuaca membaik.

Kapal penangkap ikan Bahari Nusantara 25 diperkirakan berada sekitar 30 mil sebelah selatan Bali. Sedangkan kapal KM Linggar Petak 89 yang tenggelam belum diketahui persis posisinya.

“Makanya di tempat yang diberikan tidak ditemukan terkait bangkai kapal tersebut, baik yang tenggelam seluruhnya maupun yang terapung apa adanya, kami tidak menemukannya,” kata Darmada.

Lihat juga:  Cara Menyembuhkan Lipoma Secara Alami

Darmada sebelumnya mengatakan, agen kapal PT Sumber Mina Samudera menginformasikan 4 orang berhasil diselamatkan, 1 orang meninggal dunia, sedangkan 10 orang lainnya masih dalam pencarian.

Kapal berlayar dari Pelabuhan Benoa, Denpasar, Bali menuju fishing ground. Namun saat berada di koordinat 09°21’LS – 115°03’T tiba-tiba ombak menerjang.

“Pukul 13.30 WITA, KM Bahari Nusantara 25 menemukan dan mengevakuasi lima ABK KM Linggar Petak 89, dan masih mencari ABK lainnya,” kata Darmada, Rabu, 1 Maret.

Dari keterangan nakhoda, disebutkan kapal tenggelam dengan syarat anak buah kapal (ABK) berpegangan pada bola-bola pelampung.

Lihat juga:  Cara Mengobati Cedera Paha Depan