DKI tetap menggunakan titik acuan reses banjir dalam waktu 6 jam

Arbo.web.id -Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta terus menggunakan titik acuan banjir enam jam sebagai bentuk indeks kinerja (KPI) untuk percepatan penanganan banjir di Ibu Kota.

“KPI tentu jadi benchmark kita juga. Kalau pemerintah sebelumnya bilang kurang enam jam, kami upayakan,” kata Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Joko Agus Setyono saat meninjau Pintu Air Manggarai, Jakarta, dilansir ANTARA, Rabu, 1 Maret.

Menurutnya, penanganan banjir di Jakarta didukung banyak faktor, antara lain partisipasi masyarakat yang mulai sadar untuk tidak membuang sampah sembarangan ke sungai.

Lihat juga:  Bahaya Skincare Yang Mengandung Merkuri: Kenali Risikonya untuk Kesehatan Kulitmu!

Selain itu, dukungan pemerintah pusat untuk mengurangi debit air dari hulu adalah dengan membangun Bendungan Ciawi dan Sukamahi di Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Tak hanya itu, upaya normalisasi Kali Ciliwung dan pengerukan lumpur yang terus dilakukan juga akan mengurangi dampak banjir di Jakarta.

Pelebaran drainase di Jakarta juga akan dilakukan sebagai upaya pencegahan banjir.

“Kami selalu membenahi sistem irigasi di Jakarta, gorong-gorong di daerah, setiap RT (Rukun Tetangga) akan berusaha merencanakannya dalam pencegahan banjir,” ujar mantan Kepala Perwakilan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Provinsi Bali itu.

Lihat juga:  Jadwal Puasa Nisfu Sya'ban 2021: Merenung dan Memperbanyak Ibadah di Tengah Pandemi

Di sisi lain, banjir yang terjadi beberapa hari lalu di Jakarta murni akibat faktor dampak hidrometeorologi, bukan akibat banjir kiriman dari buffer zone.Menurut prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), puncak musim hujan di Jakarta akan terjadi pada Januari-Februari 2023.

“Kami tidak mengatakan itu banjir, itu faktor hidrometeorologi, sebenarnya itu faktor alam. Kita tidak akan menyalahkan daerah sekitar dan yang lebih penting bagaimana kita berkoordinasi dengan pemerintah daerah di sekitar kita,” ujarnya.

Sementara saat Sekda DKI berkunjung ke Jakarta, Pintu Air Manggarai sudah bersih dari sampah.

Lihat juga:  Prediksi Barcelona vs Real Madrid: Laga Panas El Clasico Jilid Dua

Sejumlah petugas mengerahkan tiga alat berat untuk mengumpulkan sampah di Pintu Air Manggarai.

Sebelumnya, Pemerintahan Gubernur DKI Anies Baswedan 2017-2022 menggunakan target banjir yang surut dalam waktu enam jam setelah hujan reda atau sungai surut.