Contoh Sejarah Zubair Bin Awwam, Sahabat Nabi SAW

islam

Zubair bin Awwam adalah salah satu sahabat Nabi Muhammad SAW yang termasuk dalam golongan Ashabul Ukhdud. Ia dikenal sebagai seorang yang berani dan gigih dalam menghadapi berbagai tantangan. Selama hidupnya, Zubair aktif dalam perjuangan Islam dan terlibat dalam beberapa perang penting. Ia juga merupakan salah satu orang yang dibaiat sebagai khalifah setelah wafatnya Utsman bin Affan. Simak lebih lanjut mengenai sejarah hidupnya di bawah ini.

Contoh Sejarah Zubair Bin Awwam, Sahabat Nabi SAW

Banyak hal yang bisa dipetik dari sejarah sahabat Rasulullah SAW yaitu Zubair bin Awwam. Sebagai seorang muslim, membaca kisah tentu sangat penting. Ini cerita selengkapnya.

Nabi Muhammad IDI terkenal dengan kebaikan hatinya sehingga memiliki banyak sahabat. Semua orang sangat menghormati dan memahami Malaikat Allah, dan banyak kisah persahabatan juga diceritakan. Ini adalah salah satu cerita yang paling menarik Zubair bin Awwam.

Nama Zubair mungkin tidak sepopuler para sahabat Nabi lainnya, seperti Abu Bakar Ash-Shiddiq, Umar bin Khattab, atau bahkan Ali bin Abi Thalib. Namun Zubair juga memiliki sikap yang sangat mulia dan patut menjadi teladan bagi masyarakat.

Masa kecil Zubair Bin Awwam

Zubair lahir dengan nama Abu Abdullah Zubayr bin al-Awwam bin Khuwaylid bin Asad bin Abdul Uzza bin Qusay. Ia lahir pada tahun 594 M. Selain sebagai sahabat, Zubair juga memiliki hubungan keluarga dengan Nabi Muhammad SAW.

Lihat juga:  Kisah Soeharto dan sepeda motor peninggalan penjajah Jepang

Ayah Subair, saudara Aisha Ra (istri Rasulullah SAW), ini adalah cucu dari Kadia.

Adapun ibu dari Zubair Bin Awwam adalah Shafiyyah Bin Abdul Muthalib, bibi Rasulullah SAW. Zubair memiliki dua saudara laki-laki, Abdul Ka’bah dan Sa’ib.

Saat Zubair masih kecil, ayahnya meninggal sehingga ia lahir di panti asuhan bersama ibunya.

Karena itu, Zubair tumbuh menjadi hero yang sangat tangguh. Untuk Abu ‘Abdillah, seorang sahabat Nabi yang gagah berani, dikenal.

Konversi pertama ke Islam

Saat berusia 15 tahun, Zubair masuk Islam di Mekkah melalui perantaraan Abu Bakar Ash-Shiddiq. Hal ini tentu menimbulkan reaksi keras dari kaum Quraisy. Mereka semua mendeklarasikan agamanya, termasuk keluarganya.

Hingga suatu hari salah satu paman Zubair marah setelah mendapat kabar bahwa Zubair telah memeluk Islam.

Zubair menggulungnya dengan tikar dan membakarnya. Selanjutnya, pamannya memaksanya untuk kembali ke agama nenek moyangnya.

Tapi Zubair tidak ragu. Ia tetap yakin dengan keputusannya untuk masuk Islam.

Zubair bin Awwam Saya mengatakan dengan jelas bahwa tidak akan ada kembali ke ketidakpercayaan selamanya. Dia adalah generasi pertama di keluarganya yang beragama Islam.

Apalagi, pada masa pemilihan khalifah setelah Umar Ra, Zubair menjadi salah satu anggota syura.

Jumlah Nabi yang menjadi ahli syura saat itu adalah 6 orang. Ini adalah sertifikat atau pengakuan pengetahuan dan kedewasaan.

Sejarah Hijrah ke Madinah dan Abyssinia

Ketika penganiayaan terhadap Rasulullah SAW dan para sahabatnya oleh kaum Quraisy semakin gencar, Zubair menyarankan untuk pindah ke Abyssinia.

Dengan demikian mereka dapat hidup dengan aman dan di bawah perlindungan raja yang adil, yaitu Negi.

Lihat juga:  Temui Nam Joo Hyuk Yuk, aktor di Drakor Start Up

Zubair adalah salah satu dari 15 orang pertama yang memutuskan untuk beremigrasi ke Abyssinia pada tahun 615.

Sangat disayangkan bahwa seorang pria Abyssinian harus bertarung dengan raja Nego yang sekarang untuk tahta kerajaan. Setelah melakukan ini, kaum Muslim menjadi takut, dan dia berhasil mengalahkan raja.

Mendengar keselamatan Mekkah, Zubair dan rombongannya memutuskan untuk kembali. Mereka berada di negara mereka Mekkah pada tahun 69.

Namun kabar tersebut ternyata salah, dan mereka diam-diam memasuki kota.

Kelompok Zubair hidup di bawah perlindungan Nabi Muhammad SAW. Ia juga belajar banyak tentang perintah, larangan, dan prinsip hidup dalam Islam.

Pada tahun 622 Nabi Sape hijrah ke Madinah, beliau memilih mengikuti Zubair dan memberinya tanah untuk membangun rumah.

Contoh Sejarah Zubair Bin Awwam

Nabi Muhammad Zubair banyak membantu dalam membela Islam IDI. Dia berjuang tanpa rasa takut dan tetap tabah. Nah, berikut beberapa cerita tentang Zubair yang bisa dijadikan contoh.

Setia 1. Memeluk Islam

Sebelumnya terungkap bahwa Zubair adalah generasi pertama di keluarganya yang memeluk Islam.

Dia juga bermaksud membuat pamannya sangat marah sehingga dia membakarnya. Namun keyakinan Zubair tidak goyah, dia tetap setia pada keputusannya.

2. Pedang Pertama Yang Tegas di Jalan Allah Swt.

Aurah dan Ibnu al-Musayyib mengatakan bahwa Zubair adalah orang pertama yang berani menghunus pedangnya di jalan Allah SWT.

Dia melakukan ini kepada orang-orang yang mengganggu Nabi Muhammad SAW.

Saat Zubair sedang tidur, tiba-tiba dia mendengar seseorang berteriak bahwa Nabi Muhammad telah dibunuh. Dia segera keluar dari rumahnya dengan tangan yang telah mengayunkan pedang.

Mengetahui hal itu, Rasulullah segera pergi tidur Zubair bin Awwam.

“Wahai Zubair, ada apa?” tanya nabi SW

“Saya baru saja mendengar kabar bahwa Anda telah dibunuh,” jawab Zubair

Lihat juga:  Hukum dan Adat Membayar Fidyah Bagi Ibu Hamil

“Jadi apa yang akan kamu lakukan?” dia bertanya kepada nabi lagi

Dan Zubair menjawab: “Aku akan membalas dendam pada semua orang Mekah; Demi Allah”. Inilah awal perjuangan dakwah Nabi di Mekkah, sehingga masih banyak orang yang berteriak-teriak.

3. Pembawa Panji Berita Perang Raja Najasyi

Pada saat itu bangsa Saracen bermigrasi ke Abyssinia (Ethiopia), dan terjadilah perang antara Raja Najasyi dan para pengikutnya yang berkhianat.

Perang terjadi karena raja memilih untuk melindungi umat Islam.

Sebelum rombongan datang ke Ethiopia, kaum muslimin ingin mengetahui berita tentang perang tersebut.

Karena itu Zubair memindahkan aliran itu dengan sangat berani. Bahkan saat itu dia tidak bisa berenang sama sekali.

Akhirnya karena keberanian itu, rombongan mendapat kabar kemenangan bahagia Raja Najasy. Karena itu lebih mudah dan lebih aman bagi umat Islam untuk memasuki Abyssinia.

4. Putusnya Kekuatan Malik bin A’uf Zubair

Perang Hunain adalah perang yang berhasil memusnahkan kaum muslimin melalui penyergapan yang dilakukan di sebuah gua. Kehadiran sosok Zubair mampu mematahkan kekuasaan pemimpin Hawazah dalam perang tersebut, yakni Malik bin ‘Auf.

Perlahan kemudian kaum muslimin mulai bangkit kekuatannya. Pada akhirnya, mereka mampu mengalahkan pasukan Malik bin ‘Auf.

5. Setia di Militer

Zubair bin Awwam Dia mengambil bagian dalam semua kampanye militer. Ia ikut serta dalam beberapa pertempuran besar, antara lain perang Khaybar, Palung, Yarmuk, perang Badr, Uhud hingga pembebasan Mekkah. Pada saat itu perang diizinkan karena alasan yang jelas.

Di dalam Al-Qur’an yaitu pada surah al Hajj ayat 39 dijelaskan mengapa perang diperbolehkan, yaitu karena mereka mengalami penganiayaan.

Akan tetapi, perang hanya diperbolehkan jika umat Islam diserang terlebih dahulu. jika kurang, perang tidak dapat terjadi. Ini adalah perintah perang.

  • Larangan membunuh orang lain yang disembah

Ahmad meriwayatkan dalam sebuah hadits bahwa Rasulullah sering melarang membunuh biksu di biara bahkan ketika mereka sedang beribadah. Artinya, mereka berhak menentukan pendapatnya.

  • Larangan membunuh anak kecil, wanita, dan orang tua yang miskin

Dalam riwayat hadits Abu Dawud menjelaskan sesuai sabda nabi tentang larangan membunuh anak-anak, wanita, dan orang tua miskin. Allah SWT menyukai orang-orang yang berbuat baik dan jauh.

  • Larangan merusak bangunan dan fasilitas umum

Allah SWT. Hal itu dikatakannya dalam Surat Al Qasas ayat 77. Artinya, janganlah berbuat kerusakan di muka bumi karena sesungguhnya Allah Swt. bukan sebagai orang yang suka berbuat jahat

  • Jangan membunuh kecuali tentara perang

Saat terjadi perang, hanya tentara musuh yang boleh dijadikan sasaran. Tidak boleh membunuh siapapun selain tentara, baik itu anak-anak, wanita, orang tua, bahkan tokoh agama sekalipun.

Lihat juga:  Memahami Keamanan Digital dan Cara Menjaganya di Era Modern

6. Saudagar Sejahtera Liberal

Selain kuat Zubair bin Awwam juga untuk memiliki kekayaan perdagangan yang melimpah.

Kekayaannya lebih banyak berupa tanah dan rumah, seperti 11 rumah besar di Madihan, 2 di Basra, 1 di Kuffah dan Mesir serta di gurun pasir.

Meski begitu, Zubair tidak pernah sombong, dia juga salah satu sahabat Nabi yang rajin beramal dan filantropi.

Ka’ab mengatakan bahwa dia memiliki 100 jenis kekayaan. Dia, bagaimanapun, membagikan semua kekayaannya kepada orang miskin, kecuali dia menyimpannya untuk dirinya sendiri.

Sikap dermawan Zubair membuat siapapun bertanya-tanya. Dia selalu percaya kepada Allah SWT. Dia akan selalu menjaga kekayaannya jika dia membagikannya. Karena itu, Zubair tidak pernah cemas atau takut akan kemiskinan.

Kematian Zubair

1. Awal perang Jamal

Zubair wafat pada usia 66 atau 67 tahun, tepatnya pada bulan Rabiul Awal tahun 36 H. Pada perang Jamal, ia dibunuh oleh seseorang bernama Amr bin Jurmuz. Zubair segera berdoa setelah dia meninggalkan pertempuran.

Perang Jamal berawal dari perselisihan antar sahabat tentang hukuman bagi pelaku pembunuhan Utsman bin Affan Ra.

Lihat juga:  5+ Manfaat Teh Daun Kelor, Bisa Tingkatkan Kesuburan Pria!

Orang juga saling percaya, hingga terjadi perselisihan yang lebih tajam. Zubair dan Thalhah berbeda dengan Khalifah Ali bin Abi Thalib Ra.

Dua sahabat Nabi memutuskan untuk meninggalkan Mekkah menuju Basrah di Irak. Keduanya ingin menegakkan hukum terhadap para pembunuh Utsman.

Ali bin Abi Thalib berteriak dalam Thalhah setelah melihat Aisha Ra di tengah pertempuran.

Ia bertanya mengapa kedatangan Talhai menyerang istri IDI Rasulullah, padahal istrinya aman di dalam rumah?

Talha kaget mendengar teriakan itu dan lari untuk melawan.

Tapi anak panah itu mengenai kaki lebih dulu. Talha meninggal setelah beberapa lama mengalami pendarahan.

Ali bin Abi Thalib kemudian memperingatkan Zubair untuk tidak melawan orang lain. Ali Zubair berusaha mengingat kata-kata Nabi SERING dan akhirnya memahami perbuatannya.

Zubair berjanji tidak akan berkelahi dengan orang lain yang tidak sependapat dengannya.

2. Titik akhir perjalanan Zubair

Usai pertempuran, perjalanan hidup Zubair pun berakhir. Berita kematiannya menjadi terlalu berlebihan bagi Ali bin Abi Thalib. Dia juga mengatakan neraka bagi orang yang membunuh putra Shafiyyah.

Nabi Muhammad Saw Zubair dianggap salah satu sahabatnya. Ia pernah berkata bahwa Abu Bakar, Umar, Utsman, Ali Thalhah dan Zubair akan masuk surga.

Zubair Bin Awwam, sebuah name yang mungkin kurang populer di telinga kita. Namun, beliau adalah salah satu sahabat Nabi SAW yang sangat berjasa dalam sejarah Islam. Sepanjang hidupnya, beliau selalu mengabdikan dirinya pada agama dan termasuk dalam golongan sahabat yang paling mencintai Rasulullah. Dalam perjalanan hidupnya, Zubair Bin Awwam telah memberikan contoh kepemimpinan, keberanian, dan pengabdian yang patut menjadi inspirasi bagi generasi Islam di masa kini.

Temukan artikel menarik lainnya di Google News

#Contoh #Sejarah #Zubair #Bin #Awwam #Sahabat #Nabi arbo Contoh Sejarah Zubair Bin Awwam, Sahabat Nabi SAW

Tinggalkan komentar