Mengenal Rumah Baloy, Rumah Adat Khas Kalimantan Utara

Rumah Baloy adalah rumah adat di Kalimantan Utara, provinsi termuda di Indonesia.

Rumah adat ini merupakan perpaduan budaya arsitektur dari suku Tidung, salah satu suku tertua di Tarakan, Kalimantan Utara.

Suku Tidung merupakan sub suku Dayak, bedanya suku Dayak dipengaruhi oleh agama Kristen sedangkan suku Tidung dipengaruhi oleh agama Islam.

Dilansir dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, nama tidung diambil dari kata tiding atau tideng yang berarti gunung atau bukit.

Nama tersebut merujuk pada suku Tidung yang berasal dari daerah pegunungan Kalimantan Timur.

Provinsi Kalimantan Utara

Provinsi Kalimantan Utara merupakan provinsi yang sangat baru di Indonesia dan terletak di sisi utara Pulau Kalimantan.

Provinsi Kalimantan Utara terbentuk pada tahun 2012 dan sebelumnya wilayah di provinsi Kalimantan Utara merupakan bagian kecil dari provinsi Kalimantan Timur.

Lihat juga:  Ini Larangan Puasa Sebelum Ramadhan, Ayah dan Bunda Wajib Tahu

Kota Tanjung Selor dipilih sebagai ibu kota provinsi Kalimantan Utara. Kalimantan Utara sendiri berbatasan dengan Malaysia.

Sebelah utara berbatasan dengan Sabah dan sebelah barat berbatasan dengan Serawak Malaysia.

Sedangkan di sebelah timur berbatasan dengan Laut Sulawesi dan di sebelah selatan berbatasan dengan Provinsi Kalimantan Timur.

Meski sudah familiar dengan daerah baru ini, pasti masih banyak orang yang belum tahu tentang rumah adat Kalimantan Utara yaitu Rumah Baloy.

Yuk Bunda, simak informasi seputar rumah adat Kalimantan Utara berikut ini!

Rumah Adat Kalimantan Utara

Rumah Adat Baloy Kalimantan Utara

Rumah Baloy merupakan rumah adat khas Kalimantan Utara yang memiliki beberapa keunikan tersendiri. Jadi, apa yang unik?

1.Digunakan untuk Menyimpan Kapal

Rumah Adat Baloy

Rumah adat Kalimantan Utara yang disebut Rumah Baloy merupakan rumah panggung yang sering digunakan sebagai tempat menyimpan perahu di kolong rumah.

Perahu sering digunakan oleh masyarakat Tidung karena mereka tinggal di daerah pesisir, dan sebagian besar berprofesi sebagai nelayan atau pelaut.

Rumah Baloy terbuat dari kayu besi yang sangat keras dan memiliki daya tahan yang luar biasa.

Berbeda dengan kayu lain yang membusuk di dalam air, kayu besi menjadi lebih kuat, sehingga sering disebut kayu besi.

Lihat juga:  Ketahui Tanda Menopause Dini dan Cara Mengatasinya

Kayu besi Rumah Baloy dihiasi dengan banyak motif burung, naga, bunga, tanaman rambat, gajah, ikan kerapu dan berbagai tanaman.

2. Digunakan untuk Tempat Berkumpul

Rumah Adat Kalimantan Utara

Arsitektur rumah adat di Kalimantan Utara ini tergolong unik meski memiliki sentuhan modern.

Selain itu, juga lebih sederhana jika dibandingkan dengan rumah tradisional lainnya.

Rumah Baloy menghadap ke utara dan dibangun lebih tinggi dan berdiri di atas tanah. Berdirinya rumah adat Kalimantan Utara ini bukan tanpa fungsi.

Rumah ini tidak dibangun untuk tempat tinggal suku Tidung, melainkan untuk dijadikan tempat berkumpul.

3. Tempat Melakukan Custom Event

Tari Tradisional Jepang

Berbagai kegiatan yang berkaitan dengan adat kerap dilakukan di rumah adat Kalimantan Utara ini.

Selain itu, rumah Baloy juga dapat difungsikan sebagai tempat tinggal kepala adat.

Jika ada masalah terkait adat, rumah Baloy juga dijadikan lokasi musyawarah bersama.

Tak hanya itu, rumah adat ini juga bisa dijadikan destinasi wisata budaya yang kerap menampilkan kesenian khas suku Tidung seperti Tari Jepang.

Lihat juga:  Alergi Obat Pada Anak: Jenis, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

4. Nilai Filosofis Warisan Budaya

Rumah Adat Baloy

Rumah adat Kalimantan Utara ini tentunya memiliki keunikan dan ciri khas tersendiri yang juga mengandung banyak nilai filosofis.

Hal inilah yang menjadikan rumah adat ini sebagai warisan budaya yang patut dijaga dan dilestarikan.

Filosofi yang terkandung tidak jauh dari menggambarkan kehidupan masyarakat Suku Tidung.

Adanya ukiran motif sea life pada atap rumah dan risplang juga membuat rumah ini semakin unik.

Selain itu, ruangan pada rumah Baloy memiliki fungsi yang sangat erat kaitannya dengan aktivitas kehidupan sosial di masyarakat.

Yang menunjukkan bahwa masyarakat Tidung adalah masyarakat yang berjiwa sosial dan mengutamakan musyawarah untuk menyelesaikan segala persoalan.

Ciri khas dari rumah adat Kalimantan Utara ini adalah letak bangunan yang menghadap ke utara.

Dengan pintu utamanya menghadap ke selatan.

5. Pembagian ruangan di Rumah Baloy

Arsitektur Rumah Baloy

Menurut Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, rumah Baloy memiliki pembagian ruangan yang disebut juga Ambir.

Di bagian Ambir terdapat 4 ruangan dengan fungsi yang berbeda untuk setiap ruangannya.

Ruangan pertama atau Ambir Kiri berfungsi sebagai tempat menerima orang yang mengadukan masalah atau masalah adat.

Lihat juga:  Yuk Cobalah 3 Cara Mudah Menanam Seledri untuk Pemula!

Tetua adat dan yang terkait dengan masalah akan berkumpul di Ambir Kiri.

Ambir Kiri ini juga dikenal masyarakat dengan sebutan Alat Kaid. Setelah itu, pergi ke Ambir Tengah.

Ambir Tengah adalah ruangan yang digunakan oleh para pemimpin adat untuk memutuskan masalah atau pertemuan.

Ruangan yang juga dikenal dengan nama Lamin Bantong ini juga sangat luas dan cocok digunakan sebagai tempat pertemuan.

Berikutnya adalah Ambir Kanan yang sebenarnya terletak di sisi kanan rumah adat Kalimantan Utara.

Ruangan yang disebut juga Ulada Kemagot ini memiliki fungsi sebagai tempat peristirahatan.

Untuk ruang terakhir, Lamin Dalom digunakan sebagai singgasana pemimpin adat Suku Tidung. Ruangan ini begitu istimewa sehingga tidak sembarang orang bisa masuk.

Secara ringkas pembagian ruangan pada rumah adat Kalimantan adalah sebagai berikut:

  1. Ambir Kiri (Alad Kait), adalah tempat menerima orang yang mengadukan masalah, atau masalah adat.
  2. Ambir Tengah (Lamin Bantong), yaitu tempat para tokoh adat bertemu untuk memutuskan masalah adat.
  3. Ambir Kanan (Ulad Kemagot), merupakan kamar istirahat atau kamar untuk mendamaikan setelah selesai urusan adat.
  4. Lamin Dalom, adalah singgasana Pemimpin Adat Dayak Tidung.
Lihat juga:  10 Manfaat Bersepeda Bagi Anak, Bunda Tahukah Bunda?

Di bagian belakang Rumah Baloy terdapat bangunan yang dibuat di tengah kolam yang disebut Lubung Kilong.

Bangunan ini merupakan tempat untuk menampilkan kesenian suku Tidung seperti tari Jepin.

Di belakang Lubung Kilong, ada bangunan besar lain yang disebut Lubung Intamu, yang merupakan tempat pertemuan penduduk asli yang lebih besar.

Seperti upacara pengukuhan (penobatan) pemangku adat atau pertemuan masyarakat adat se-Kalimantan.

Itu saja ya Bunda informasi tentang rumah adat Kalimantan Utara. Meski merupakan provinsi termuda di Indonesia, budaya Kalimantan Utara sangat kaya.

Jika ingin berkunjung ke rumah adat Baloy ini, sebaiknya berkunjung pada bulan Desember.

Karena di bulan tersebut Anda dan keluarga bisa melihat langsung Iraw Tengkayu.

Iraw Tengkayu sendiri merupakan upacara adat yang dilakukan oleh suku Tidung di Tarakan.

Festival ini berupa melempar sesajen ke laut, biasanya di Pantai Amal. Tak hanya pelarangan, pentas seni juga akan digelar untuk memeriahkannya.