Bayi Baru Lahir Sering Kalah, Normalkah? Cek Fakta!

Bayi baru lahir sering buang air besar yang dapat menimbulkan kecemasan bagi orang tua baru. Apakah berbahaya jika bayi baru lahir sering buang air besar?

Dalam memantau tumbuh kembang si kecil, sangat penting untuk mengecek frekuensi BAB bayi baru lahir.

Layanan Kunjungan Kesehatan Derbyshire mengungkapkan bahwa kotoran bayi akan berubah setiap hari.

Biasanya bayi yang baru lahir akan mengeluarkan feses yang lengket selama beberapa hari. Ini disebut mekonium.

Bahkan warna feses bayi sendiri bisa menjadi hitam karena mengandung empedu dan zat lain yang dimakan bayi saat masih dalam kandungan.

Jadi, warna feses lama kelamaan akan berubah menjadi hijau kekuningan pada hari keempat kelahiran.

Selama 24 jam pertama, bayi biasanya perlu buang air besar karena kolostrum mengandung lebih banyak gula daripada ASI.

Kolostrum gula tinggi bertindak sebagai pencahar untuk mendorong mekonium keluar. Jadi wajar jika bayi baru lahir sering buang air besar ya Sobat.

Namun, Bunda tetap harus memantau seberapa sering bayi BAB, ya. Yuk pelajari lebih lanjut di sini!

Apakah berbahaya jika bayi baru lahir sering buang air besar?

Kondisi bayi baru lahir yang sering BAB dapat dibedakan menjadi 2 jenis:

  • Bayi yang disusui
  • Bayi yang diberi susu formula
Lihat juga:  Cara Mempersempit Miss V Secara Alami

Ada perbedaan yang terjadi jika ibu memberikan ASI dan susu formula. Jadi jangan heran, ya?

1. Bayi Mendapat ASI

Bayi yang baru lahir sering buang air besar, memang benar. Untuk bayi yang disusui, feses biasanya berair dan berwarna kuning.

Biasanya bayi baru lahir hingga usia 6 minggu akan BAB sebanyak 3 kali sehari. Namun, ada beberapa bayi yang BAB 4-12 kali lho!

Jadi, bayi baru lahir sering buang air besar itu wajar, Sobat! Setelah 6 minggu, bayi biasanya akan buang air besar setiap beberapa hari sekali.

2. Bayi Diberikan Susu Formula

Berbeda dengan bayi yang diberi ASI, warna feses pada bayi yang mengonsumsi susu formula akan berwarna coklat muda atau kehijauan.

Lihat juga:  Cara Mengatasi Jerawat Dan Bekas Jerawat Secara Alami

Bayi baru lahir sering mengalami BAB yang juga dirasakan oleh yang mengonsumsi susu formula. Berikut frekuensi BAB bayi yang diberi susu formula:

  • Bayi baru lahir buang air besar 1-4 kali sehari
  • Bayi usia 1 bulan BAB 1 kali sehari
  • Bayi usia 6 minggu hingga 3 bulan buang air besar lebih sedikit dari sebelumnya
  • Bayi di bawah usia 6 tahun buang air besar 2-5 kali sehari

Nah, para ibu! Jangan khawatir jika bayi yang baru lahir sering buang air besar. Hal ini sangat wajar terjadi.

Sebenarnya, apa pentingnya mengetahui seberapa sering bayi buang air besar?

Penyebab Perubahan Frekuensi Bayi Baru Lahir

Bayi baru lahir sering buang air besar

Seperti yang sudah disebutkan, dalam 6 minggu setelah kelahiran, frekuensi buang air besar menjadi lebih jarang dari sebelumnya.

Bunda perlu khawatir jika frekuensi BAB Si Kecil masih sama seperti di minggu-minggu awal.

Apalagi saat si kecil berusia 6 bulan. Biasanya bayi sudah beralih ke makanan padat atau makanan pendamping ASI.

Lihat juga:  Cara Mengobati Benjolan Di Tubuh

Karena pergeseran ini, frekuensi BAB dan tekstur feses juga akan berubah.

Tak hanya itu, saat Bunda selesai menyusui dan mulai beralih ke susu formula, frekuensi, konsistensi, dan warna feses bayi juga bisa berubah.

1. Beralih ke Susu Formula

Jadi, saat beralih ke susu formula, Bunda perlu memperhatikan apakah Si Kecil mengalami intoleransi laktosa atau tidak.

Frekuensi BAB pada bayi bervariasi. Pada awal kelahiran bayi, wajar bila bayi buang air besar hingga 8 kali sehari.

Namun ada bayi yang tidak BAB selama 3 hari, hanya buang air kecil saja, Sobat.

Jika bayi tidak menunjukkan gejala sakit perut dan rasa tidak nyaman di perut, maka tidak perlu khawatir.

Ini mungkin karena si kecil mengalami intoleransi laktosa.

Bayi yang merasa lapar setelah meminum ASI dapat tetap meminum susu formula yang aman untuk bayi.

Namun tidak semua bayi cocok dengan susu formula, Sobat! Beberapa tanda bayi tidak cocok dengan susu formula adalah:

  • Diare
  • Gatal
  • Mudah cerewet
  • Demam

Bentuk feses bayi yang tidak sesuai dengan susu formula biasanya terasa lebih keras dan berbau yang awalnya didahului gangguan pencernaan.

Lihat juga:  Cara Meluruskan Tulang Hidung Bengkok Secara Alami

Bayi yang minum susu formula lebih rentan mengalami konstipasi dibandingkan bayi yang minum ASI.

Hal ini karena susu formula banyak mengandung protein, sehingga sebagian bayi umumnya tidak dapat mencerna protein dengan baik.

2. Masalah Pencernaan pada Bayi

Bunda perlu khawatir dan segera periksakan si Kecil jika bayi menunjukkan gejala gangguan pencernaan yang serius, seperti:

  • Sakit perut
  • Muntah
  • Diare
  • sembelit
  • Baret berdarah

Pentingnya Mengetahui Frekuensi dan Bentuk BAB Bayi

Bayi baru lahir sering buang air besar

Mengetahui dan memantau bayi sering buang air besar sangat berguna untuk memastikan nutrisi dan kesehatan secara keseluruhan.

Jika Si Kecil mengalami diare, BAB berdarah, dan sembelit, segera hubungi dokter agar Si Kecil mendapatkan penanganan yang cepat dan tepat.

Jangan lupa untuk berkonsultasi dengan dokter jika bayi Anda tidak mendapatkan nutrisi yang cukup.

Seorang konselor laktasi dapat membantu Anda sebagai orang tua baru dan memberikan dukungan dan nasihat tambahan.

Memperhatikan frekuensi BAB pada bayi sangatlah penting, Sobat. Jadi, Bunda bisa mengetahui jika Si Kecil sedang mengalami masalah pencernaan seperti diare.

Lihat juga:  Cara Mengobati Bibir Karena Alergi Lipstik

Diare pada bayi sangat berbahaya, Sobat. Food and Drug Administration merekomendasikan untuk segera menghubungi dokter ketika bayi Anda mengalami diare.

Gejalanya adalah sebagai berikut:

  • Tanda-tanda dehidrasi
  • Diare yang berlangsung lebih dari 24 jam
  • Demam
  • Bangku hitam pekat
  • Baret berdarah
  • Cepat marah dan cepat tidur
  • Pipi dan mata cekung
  • Depresi

Penting juga bagi Ibu untuk mengetahui tentang darah pada tinja bayi. Darah ini biasanya berasal dari iritasi dubur.

Dokter anak dapat merekomendasikan krim untuk membantu meringankan ketidaknyamanan bayi.

Selain diare, bayi juga bisa mengalami sembelit. American Academy of Pediatrics menemukan bahwa balita Anda bisa mengalami sembelit jika ia tidak buang air besar setidaknya sekali sehari.

Tanda lain sembelit pada bayi adalah ketika fesesnya keras. Jadi, si kecil bisa saja menangis saat menolak.

Ini juga bisa menjadi tanda bahwa anak Anda sedang mengalami sembelit, Sobat.

Jadi, itulah mengapa bayi yang baru lahir sering buang air besar dan kapan Anda harus khawatir.

Jika muncul gejala yang serius, jangan ragu untuk memeriksakan diri ke dokter ya Bunda!