Berhubungan seks merupakan salah satu kebutuhan setiap pasangan suami istri. Cobalah berbagai gaya hubungan intim agar Anda tetap bersama suami dalam waktu yang lama.
Mengubah gaya saat bercinta dipercaya dapat meningkatkan gairah saat berhubungan intim dengan pasangan di ranjang.
Mengutip Healthline, kehidupan seks yang sehat dapat meningkatkan rasa percaya diri, mengurangi stres, dan membantu Anda tidur lebih nyenyak di malam hari.
Daftar isi
Pahami Waktu Klimaks untuk Memperhatikan Periode
Sebelum mengetahui macam-macam gaya berhubungan seksual dalam jangka waktu yang lama, pahami juga sebenarnya berapa lama waktu yang tepat untuk melakukan hubungan seksual dengan pasangan agar sama-sama mencapai klimaks?
Bukan rahasia lagi bahwa pria lebih mudah mencapai orgasme daripada kebanyakan wanita.
Menurut Vanessa Marin, psikoterapis seks yang berbasis di San Fransisco, Amerika Serikat, standar waktu ejakulasi pria adalah 5 menit, sedangkan wanita membutuhkan waktu sekitar 20 menit untuk mencapai orgasme.
Hanya saja, angka tersebut hanya berlaku saat penis sudah masuk ke dalam vagina tanpa memperhitungkan hal-hal seperti pemanasan atau lainnya.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Lamanya Hubungan Intim
Faktor biologis dapat mempengaruhi berapa lama aktivitas seksual berlangsung.
Sebab, seiring bertambahnya usia, waktu untuk terangsang saat berhubungan akan terasa lebih lama, ereksi pun akan semakin sulit dicapai dan dipertahankan.
Perubahan hormon juga berkontribusi pada hal-hal seperti kekeringan vagina dan penurunan libido.
Selain itu, bentuk alat kelamin juga bisa mempengaruhi berapa lama aktivitas seksual berlangsung.
Terhubung ke Gaya Lama
Saat berhubungan seks pasangan harus merasa senang dengan pilihan masing-masing.
Ada beberapa pasangan yang menginginkan hubungan yang cepat dan agresif. Namun, ada juga pasangan yang ingin mengalami proses hubungan yang lebih lama dan lebih sensual.
Untuk mendapatkannya, perlu adanya komunikasi antar pasangan agar bisa memilih gaya hubungan dalam jangka waktu yang lama.
Hal ini mutlak diperlukan karena dapat membantu selama proses bercinta.
Dengan komunikasi, Ibu bisa mengerti apa yang dibutuhkan untuk saling orgasme sehingga proses berhubungan intim akan lebih nikmat dan memuaskan.
Jika Anda ingin bercinta lebih lama, cobalah gaya bercinta lama berikut ini.
1. Sendok
Lakukan gaya hubungan panjang ini dengan tubuh bagian depan menekan ke belakang sambil berbaring menyamping.
Kaki ibu harus terbuka, dan penis ayah masuk ke dalam vagina Anda dari belakang.
Posisi ini merupakan salah satu gaya hubungan intim dalam jangka waktu lama karena dapat menghindari “dorongan liar” yang membuat cepat ejakulasi.
Ayah dapat merangsang klitoris Anda dengan jari-jarinya dan menggesekkan pinggulnya ke bokong Anda.
2. Duduk
Hubungan intim gaya lama ini dilakukan dengan duduk saling berhadapan dengan Ibu di pangkuan Ayah.
Posisi ini bisa membantu menunda ejakulasi karena penetrasinya relatif dangkal.
Meski begitu, sensasinya juga menyenangkan, lho!
Karena saling berhadapan bisa membuat Mom dan Dad merasa lebih mesra.
3. Gaya Doggy Datar
Gaya hubungan panjang ini lebih mirip posisi misionaris terbalik, dimana Ibu tidak menghadap Ayah.
Jika pada doggy style Anda mengandalkan tangan dan kaki, pada gaya ini Anda berbaring telungkup.
Hal ini memungkinkan Ayah untuk bersenang-senang tanpa rangsangan yang intens.
4. Wanita di Atas
Posisi ini tentu lebih memuaskan wanita. Jadi kendali bukan pada laki-laki.
Dengan posisi Ibu di atas Ayah, hal ini dapat membuat Ayah lebih tahan lama di ranjang.
Karena tidak ada kontrol, maka dorongan untuk ejakulasi tidak terlalu kuat.
5. Berdiri
Ibu berbaring di tepi sofa atau tempat tidur sementara Ayah berdiri. Pastikan ketinggian tempat Bunda berbaring sama dengan pinggang Ayah agar posisi ini bisa dilakukan.
Hal ini memungkinkan terjadinya penetrasi lebih dalam sehingga bisa memuaskan, selain itu juga bisa membuat bercinta bertahan lebih lama.
6. Berdampingan
Lakukan hubungan intim gaya lama ini dengan berbaring miring menghadap satu sama lain.
Angkat kaki Ibu dan lilitkan di pinggul Ayah.
Ini bisa menjadi posisi seks aktif atau pasif karena masing-masing dapat mengontrol seberapa dalam dorongan dibuat.
Posisi ini juga cocok untuk Sobat and Dads yang mungkin sudah bosan mencoba gaya bercinta lainnya.
Tips untuk Seks Lebih Lama
Dalam menerapkan berbagai gaya berhubungan intim yang telah dijelaskan di atas, berikut adalah tips agar hubungan intim bisa bertahan lebih lama.
1. Tahan sejenak sebelum ejakulasi
Lakukan hubungan seks secara perlahan dan jangan terburu-buru. Karena pria akan bertahan lama saat bercinta jika dimulai secara perlahan.
Saat pria mulai ejakulasi, minta dia berhenti mengejan sejenak dan tunggu beberapa detik hingga dia bisa mengendalikan diri, lalu mulai lagi.
Selain itu, mintalah pasangan Anda untuk mengejan dengan tempo bertahap mulai pelan hingga cepat.
Dengan menunda ejakulasi, teknik ini bisa memperpanjang klimaks.
3. Cobalah Latihan Dasar Panggul
Olahraga untuk membantu menguatkan otot dasar panggul bisa meningkatkan peluang orgasme dan juga bisa membantu mengatasi ejakulasi dini tau!
Coba ajak Ayah untuk melakukan beberapa latihan, Sobat!
4. Gunakan Kondom
Kondom adalah salah satu alat yang diperlukan selama hubungan seksual. Namun, banyak pria yang tidak senang saat berhubungan intim menggunakan alat kontrasepsi ini.
Pasalnya, berhubungan seks akan terasa berbeda tanpa menggunakan kondom.
Padahal, selain baik untuk kesehatan dan mencegah penyakit menular seksual, seperti HIV/AIDS atau sifilis, penggunaan kondom bisa membantu pasangan berhubungan seks lebih lama di ranjang.
Hal ini dikarenakan sensasi penis akan lebih lemah saat menggunakan kondom sehingga hubungan intim bisa bertahan lebih lama.
6. Teknik Peras
Teknik ini juga sering disebut sebagai teknik pemijatan, dimana wanita akan meremas ujung penis dengan lembut mirip dengan pijatan lembut selama beberapa detik.
Proses ini biasanya akan dihentikan hingga keinginan untuk ejakulasi berkurang. Beberapa pasangan berpikir bahwa hubungan mereka dengan gaya ini akan bertahan lebih lama.
Gangguan Seksual Pria yang Membuatnya Lebih Tahan Lama di Ranjang
Meski gaya bercinta sudah lama dicoba, bisa jadi suami tetap tak bertahan lama di ranjang. Mungkin dia dilecehkan secara seksual.
Gangguan seksual yang dialami pria bisa menurunkan stamina saat berhubungan seks dengan pasangan.
Ada beberapa gangguan seksual yang sering dialami pria, seperti berikut ini.
1. Kecemasan Performa Seksual
Kecemasan Kinerja Seksual (SPA) adalah penyakit di mana pria takut tidak bisa memuaskan pasangannya di ranjang.
Sebuah studi di jurnal Sexual Medicine Reviews mengatakan SPA dapat memengaruhi 9–25% pria dan dapat menyebabkan ejakulasi dini dan disfungsi ereksi.
Selain pria, SPA juga dapat mempengaruhi 6-16% wanita sehingga menghambat hasrat seksual.
Saat ini masih belum ada pengobatan yang dianggap efektif untuk menyembuhkan gangguan ini.
Namun, ada beberapa terapi yang direkomendasikan seperti terapi perilaku kognitif, latihan meditasi kesadaran dan penggunaan obat-obatan kimia untuk gangguan kecemasan.
Obat yang digunakan untuk terapi ini juga tidak berbeda dengan obat yang digunakan untuk gangguan kecemasan lainnya.
2. Ejakulasi dini
Sebuah studi di Indian Journal of Urology menyatakan bahwa ejakulasi dini adalah salah satu gangguan seksual yang paling umum dialami pria di seluruh dunia.
Masalah ini bisa disebabkan oleh disfungsi ereksi, Kecemasan Kinerja Seksual dan bahkan masalah dengan pasangan.
Selain itu, ejakulasi dini juga bisa disebabkan oleh faktor biologis seperti kadar hormon yang tidak normal, kadar neurotransmitter yang tidak normal, infeksi prostat atau ureter, bahkan faktor keturunan.
Hal ini dapat diatasi dengan konseling psikoseksual atau obat-obatan farmasi yang dapat diminum setiap hari.
Pria yang mengalami ejakulasi dini juga bisa mengalami stres dan masalah dalam hubungan serta kesuburan.
3. Disfungsi Ereksi
Lalu, ada juga gangguan seksual lain yang kerap dialami pria, yakni disfungsi ereksi.
Ini adalah kondisi dimana penis pria tidak bisa lagi mengalami respon ereksi terhadap rangsangan.
Sehingga gaya berhubungan dalam waktu yang lama tidak bisa dilakukan oleh pasangan.
Berbeda dengan ejakulasi dini, disfungsi seksual lebih sering dialami oleh pria berusia lanjut atau lanjut usia.
Disfungsi ereksi disebabkan oleh kelainan pada saluran kemih bagian bawah pada pria, seperti hiperplasia prostat jinak atau adanya pembesaran prostat jinak.
Disfungsi ereksi dapat didiagnosis melalui berbagai tes atau pemeriksaan oleh spesialis. Seperti, tes fisik dimana saraf penis dan testis akan diperiksa rangsangannya.
Selain itu juga dapat diketahui dengan pemeriksaan darah, pemeriksaan urine, pemeriksaan USG bahkan pemeriksaan kejiwaan.
Konsultasikan dengan Dokter Jika Perlu
Semua masalah seksual yang dialami para pria ini sebenarnya bisa diatasi atau dicegah dengan cara alami, seperti berhenti merokok, memulai pola hidup sehat, dan akupuntur.
Karena pola hidup sehat merupakan salah satu cara agar terhindar dari berbagai penyakit termasuk gangguan seksual pada pria dan wanita.
Jika Bunda khawatir hubungan seks terlalu singkat karena masalah kondisi seksual, sebaiknya periksakan diri ke dokter.
Jika sama sekali tidak ada masalah kesehatan atau seksualitas, Mom dan Dad bisa mencoba gaya hubungan langgeng seperti di atas, ya untuk kepuasan maksimal!