Assalamu’alaikum, Arbo Web! Kita pasti sudah tidak asing lagi dengan salah satu surah paling terkenal dalam Al-Quran, yakni Surah Al-Ikhlas. Surah ini menjadi satu-satunya surah yang di dalamnya tidak ada menyebutkan sifat Allah SWT sebagai Yang Maha Mengampuni. Namun, Surah Al-Ikhlas memiliki arti yang amat dalam, yang dapat membuat kita semakin mengenal keagungan Sang Khalik. Berikut ini adalah bacaan Surah Al-Ikhlas lengkap dalam aksara Arab dan Latin dengan bahasa Indonesia yang unik untuk tujuan SEO. Simak dengan baik yaa!
Keutamaan Surat al-Ikhlas luar biasa karena termasuk perintah yang tidak mengingkari Allah SWT dan menolak untuk meniru-Nya.
Quraysh Shibab menyatakan bahwa nama Surat al-Iqlas diambil dari kata “Haris”, yang berarti suci atau murni, setelah sebelumnya berlumpur.
Surah ini sangat populer di kalangan umat Islam karena memiliki puisi pendek dan makna yang bisa dimengerti.
Namun siapa sangka surat itu mengandung lebih banyak fadilla dari yang dibayangkan sebelumnya.
Daftar isi
Mengenal Surat al-Iqlas
Surah al-Iqlas adalah surah ke-112 al-Quran yang termasuk dalam Surat Maqkiya seperti yang diungkapkan di kota Mekkah.
Surah ini diwahyukan oleh Allah setelah Surat Annas. Setiap karakter dihapus tergantung pada situasi yang sedang berlangsung.
Menurut kajian yang dilakukan UIN Raden Fatah Palembang, secara keseluruhan kelas Surat al-Yi memiliki nilai-nilai keislaman, khususnya pendidikan tauhid.
Ini karena alasan dari mana surat al-Iqlas berasal. Dalam hadits tersebut dikatakan:
عَنْ أَبِي العَالِيَة عَنْ أُبَيْ بْنُ كَعَب رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ الْمُشْرِكِيْنَ قَالُوْا: يَا مُحَمَّدٌ ؛ انسب لَنَا رَبَّكَ ؛ فَأَنْزَلَ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ : قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ اللهُ الصَّمَدٌ
“Dari Abi al-Aliya, dari Ubai bin Kaab (r), sebenarnya, para politeis berkata: Sebutkan (beritahu kami) tentang Tuhanmu!
Maka Allah al-Za wa Jarrah mengirimkan sebuah puisi (‘qul huwa allăhu ‘ahad, Allah sebagai Shamad sampai syair terakhir).” (HR Tirumidi)
Baca bahasa Arab, Latin, dan Surah al-Iklas yang bermakna
Di bawah ini adalah cara membaca Surat Al Ikhlas dalam bahasa Arab, Latin dan artinya yang membuatnya lebih mudah dibaca.
قُلْ هُوَ ٱللَّهُ أَحَدٌ
(Kuru Khwarahu Ahad)
Artinya: (1) “Katakanlah, ‘Dia adalah Allah, dan dia unik.’
ٱللَّهُ ٱلصَّمَدُ
(Allahsh Shamad)
Itu berarti (2) “Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya dalam segala hal.”
لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ
(Ram Yarid wa Ram Yorad)
Artinya: (3) “Dia tidak dilahirkan atau dilahirkan.”
وَلَمْ يَكُن لَّهُۥ كُفُوًا أَحَدٌۢ
(Waram Yakurula Haqhuwanahad)
Artinya (4) “Dan tidak ada seorang pun yang sebanding dengannya.”
Tafsir Surat Al Iqlas
Sebelum mengetahui keutamaan Surat al-Iqlas, yang mengungkapkan keesaan Allah SWT, ada Tafsir yang menjelaskan hal ini. Merangkum dari berbagai sumber, penafsiran kelas surat al-yi adalah sebagai berikut:
Surat al-Iqlas Ayat 1
Kata Ahad (أحد) diambil dari akar kata Wahda (وحدة), yang berarti persatuan. Juga, kata waahid (واحد) yang berarti satu.
Kata Ahad dalam ayat ini berfungsi sebagai atribut Allah SWT, artinya Allah memiliki sifat sendiri yang tidak dimiliki oleh orang lain.
Menurut Sayyid Qutb, “Kuru Khwarahu Ahad” adalah pengucapan yang lebih halus dan lembut daripada kata “Ahad”.
Karena frasa ini didasarkan pada makna “wahid”, di mana tidak ada yang bersamanya kecuali dia dan tidak ada yang bisa menandinginya.
Inilah eksistensi Ahadhiyatul, kesatuan eksistensi. Oleh karena itu, tidak ada esensi kecuali esensinya, dan tidak ada bentuk esensial kecuali keberadaannya.
Segala sesuatu yang lain berkembang atau muncul dari bentuk pamungkasnya dan hanya berkembang dari bentuk zatiyanya, menurut Sayyid Qutb dari Tafsir fi jiralil Quran.
Surat al-Iqlas Ayat 2
Menurut Ibnu Abbas, semua makhluk bergantung pada Allah SWT. Dia adalah dewa yang sempurna dalam tindakannya.
Yang paling mulia adalah orang yang sempurna dalam kemuliaan-Nya. Yang terbesar sempurna dalam kebesarannya.
Menurut Tafsir al-Mithba, ashshamad (الصمد) berasal dari kata kerja shamadha (صمد), yang berarti pergi. Ash Shamad adalah kata jadi yang berarti “alamat”.
Menurut Sayyid Qutb, makna Ash Shamad (الصمد) berarti guru yang dimaksudkan secara linguistik, dan tidak peduli dilakukan tanpa izinnya.
Allah SWT adalah seorang guru yang tidak memiliki guru sejati selain dirinya. Dia adalah satu-satunya yang memenuhi semua keinginan makhluk hidup.
Surat al-Iqlas ayat 3
Sayyid Qutb menjelaskan bahwa hakikat Allah tetap, abadi, azali. Sifatnya sempurna dan mutlak dalam situasi apa pun.
Kelahiran adalah k adalah bentuk tambahan setelah kemunculan dan perkembangan, tidak ada atau tidaknya.
Hal ini tidak mungkin bagi Allah SWT. Pernikahan juga diperlukan untuk melahirkan. Dan ini tidak mungkin bahkan bagi Allah SWT.
Surat al-Iqlas Ayat 4
Kata kuhwan (كفوا) diambil dari kata khufu (كفؤ), yang memiliki arti yang sama. Ayat ini menjelaskan bahwa tidak ada yang setara, apalagi sebanding dengan Allah SWT.
Dialah yang memiliki segala sesuatu dan menciptakannya. Oleh karena itu, tidak mungkin baginya untuk dibandingkan dengan makhluk di kelasnya yang dapat mendekatinya atau menyainginya.
Menurut Sayyid Qutb, makna ayat ini adalah tidak ada orang yang bisa menandingi dan menandingi Allah SWT. Baik dalam sifat bentuknya maupun dalam substansinya.
Asbaboon Nzur Surat al-Iqlas
Surah, yang terdiri dari empat puisi, termasuk surat makiya. Banyak orang bertanya, mengapa disebut kelas Surat Alui jika tidak ada kata ketulusan sama sekali di dalamnya?
Ini ternyata karena al-Iklas adalah Tawheed dan hanya menyembahnya. Dan surat ini berisi tentang kesatuan pokok-pokok Tauhid atau Allah SWT.
Surat-surat yang diungkapkan di Mekkah setelah Surat al-Farak dan Annas juga disebut Surat Kuru Khwarahu Ahad. Ini diambil dari ayat pertama surat ini.
Menurut Syekh Wahbah Az Zuhaili, surat itu juga disebut Surat dalam bahasa Tafrid, Tajirid, Tauhid dan Al-Wilaya. Ini juga disebut Surat al-Marifa dan Al-Asas.
Ibnu Qatir mengutip narasi Imam Ahmad tentang Ubai bin Kaab di Asbaboon Nuzur Surat al-Iqlas. Bahwa ada seorang politeis yang berkata kepada Nabi (damai besertanya): “Jelaskan kepada kami, ya Muhammad, Tuhanmu.” Maka Allah mengutus Surat al-Iqlas.
Sulih suara lain menyebutkan bahwa seorang Badui datang kepada Nabi (damai besertanya) dan bertanya, “Jelaskan kepada kami Allahmu.” Maka datanglah surat ini.
Ciri-ciri Surat al-Iqlas
Berbagai keutamaan ini dijelaskan oleh Nabi SAW. Apa sajakah itu?
1. Setara dengan sepertiga al-Quran
Hal ini didasarkan pada hadits,
عَنْ أَبِى الدَّرْدَاءِ عَنِ النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ « أَيَعْجِزُ أَحَدُكُمْ أَنْ يَقْرَأَ فِى لَيْلَةٍ ثُلُثَ الْقُرْآنِ ».قَالُوا وَكَيْفَ يَقْرَأُ ثُلُثَ الْقُرْآنِ قَالَ « ( قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ) يَعْدِلُ ثُلُثَ الْقُرْآنِ ».
Dari Abu Darda itulah Rasulullah (saw) berkata, ‘Tidak bisakah salah seorang di antara kalian membaca sepertiga Alquran dalam satu malam?’ sarana.
Mereka berkata: “Bagaimana saya bisa membaca seperti Alquran?” Kemudian Nabi bersabda: “Kuru Huwaraf Ahad sama dengan sepertiga al-Quran.” (HR Muslim)
2. Dapatkan cinta Allah SWT
Dari Aisha-lah Nabi (saw) mengutus seorang laki-laki ke Sariya (pasukan khusus yang ditugaskan untuk operasi tertentu).
Pria itu, ketika menjadi imam yang mendoakan rekan-rekannya, selalu mengakhiri pengajiannya dengan “Kul Hwaraf Ahad.” Ketika mereka kembali ke rumah, berita itu diteruskan kepada Nabi (damai besertanya), maka ia berkata:
سَلُوهُ لِأَيِّ شَيْءٍ يَصْنَعُ ذَلِكَ
“Apakah saya bertanya mengapa Anda melakukan itu?” Kemudian mereka bertanya kepadanya. Dia menjawab,
لِأَنَّهَا صِفَةُ الرَّحْمَنِ فَأَنَا أُحِبُّ أَنْ أَقْرَأَ بِهَا
“Karena ada sifat al-Rahman di sana, dan saya selalu senang membacanya,” Rasulullah (saw) bersabda:
أَخْبِرُوهُ أَنَّ اللَّهَ يُحِبُّهُ
“Katakan kepadanya bahwa Allah Yang Mahatinggi juga mencintainya.”
3. Membaca tiga kali seperti membaca Al-Quran
Keutamaan Surah Al Ikhlas adalah bahwa itu adalah ilustrasi yang Anda baca dalam jumlah tertentu dan akan dihargai bagi mereka yang membaca Al-Qur’an selama 30 juz.
رُوِيَ عَنْ أَنَسٍ بْنِ مَا لِكٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ عَنِ النَّبِي صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ : مَنْ قَرَأَ سُوْرَةَ الْإِخْلَاصِ مَرَّةً فَكَأَنَّمَا قَرَأَ ثُلُثِ الْقُرْآنِ وَمَنْ قَرَأَهَا مَرَّتَيْنِ فَكَأَنَّمَا قَرَأَ ثُلُثَى الْقُرْآنِ وَمَنْ قَرَأَهَا ثَلَاثَ مَرَّاتٍ فَكَأَنَّمَا قَرَأَ الْقُرْآنِ كُلَّهُ
“Dalam riwayat Anas bin Malik (r), Rasulullah (saw) bersabda: “Barangsiapa yang membaca Surah al-Iqlas sekali maka seolah-olah ia membaca sepertiga Al-Quran, dan barangsiapa membacanya dua kali membaca dua pertiga Al-Quran, dan barangsiapa membacanya tiga kali membaca seluruh Al-Quran.”
4. Baca 10 kali untuk membangun istana di surga
Hal ini didasarkan pada hadits:
مُعَاذْ بْنُ أَنَس الْجَهْنِي صَاحِبُ النَّبِيْصَلَّ اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلًّمَ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّ اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلًّمَ قَالَ : مَنْ قَرَأَ قُلْ هُوَ اللهُ اَحَدٌ حَتَّى يَخْتِمُهَا عَشَرَ مَرَّتَ بنى اللهُ لَهُ قَصْرًا فِيْ الْجَنَّةً.فَقَالَ عُمَرُ بْنُ الخَطَاب : إِذَا أسْتَكْثِرُ يَا رَسُوْلَ الله, فقَالَ رَسُوْلُ الله صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: اللهُ أَكْثَرَ وَ أَطِيْبُ
Artinya: “Dari Muaz ibn Anas al-Jani, sahabat Nabi, dari Nabi (damai besertanya): “Barangsiapa melafalkan Kur Khwa Allah al-Ahad sepuluh kali, Allah akan membangun istana di surga baginya.”
Maka, Umar bin Khatab bertanya, “Rasulullah, apakah masih ada lagi?” Rasulullah (saw) menjawab: “Allah memperbanyak (menambahnya) dan memperbaiki (membalasnya dengan sesuatu yang lebih baik).” (SDM Tablani)
5. Dapatkan pengampunan dosa selama 50 tahun
Keutamaan Surat Al Ikhlas dapat menjadi sarana untuk membasuh dosa.
عَنْ أَنَسِ بْنُ مَالِكِ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : مَنْ قَرَأَ قُلْ هُوَ اللهُ اَحَدٌ خَمْسِيْنَ مَرَّةً غَفَرَ اللهُ لَهُ ذُنُوْبُ خَمْسِيْنَ سَنَةً
Dikatakan, “Dari Anas bin Malik, Rasulullah (saw) bersabda: Barangsiapa yang melafalkan ‘Qur Huwa Allahu Ahad’ sebanyak 50 kali, Allah akan mengampuni dosa-dosanya selama 50 tahun” (HR Addalimi 2)
6. Doanya menjadi ijazah
Ketika kita memasukkan Surat al-Iqlas dalam setiap permintaan, Insya Allah dikabulkan.
عَنْ عَبْدُ اللهِ بْنُ بُرَيْدَة عَنْ أَبِيْهِ أَنَّ النَّبِي صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سَمِعَ رَجُلًا يَقُوْلُ : اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ بِأَنَّكَ أَنْتَ اللهُ الْأَحَدٌ الَّذِيْ لَمْ يَلِدُ وَلَمْ يُوْلَدُ وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ, فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : لَقَدْ سَأَلَ اللهُ بِاِسْمُهُ الْأَعْظَمُ الَّذِيْ إِذَا سَّئَلَ بِهِ أَعْطَى وَإِذَا دَعَى بِهِ أَحَابَ
Artinya: “Dari Abdullah bin Buraydah dari Bapa-Nya, Nabi (saw) mendengar seseorang berkata: “Sungguh, ya Allah, aku bertanya kepadamu, sesungguhnya kamu adalah Allah ‘tidak ada anak atau lahir, dan tidak ada yang bisa menandinginya.’
Maka ia berkata: “Sesungguhnya ia bertanya kepada Allah dengan nama-Nya yang besar, jika seseorang meminta dengan nama itu, permintaannya diberikan, dan jika ia berdoa dengan nama itu, doanya dijawab.”
Semoga dengan mengetahui keutamaan Surat al-Iqlas akan meningkatkan keimanan dan kekhidmatan anda kepada Allah SWT. Armine.
Buatkan artikel penutup singkat 50 kata tentang Surah al-Iqlas Bacaan lengkap dalam aksara Arab dan Latin dengan bahasa Indonesia yang unik untuk tujuan SEO dan di akhir artikel ucapkan sampai jumpa kembali di artikel menarik lainnya.
#Surah #alIqlas #Bacaan #lengkap #dalam #aksara #Arab #dan #Latin arbo Surah al-Iqlas Bacaan lengkap dalam aksara Arab dan Latin