Apakah Anda sering makan kubis goreng? Ini 6 Bahaya Bagi Kesehatan!

Makan seporsi ayam goreng atau pecel lele dengan sambal belum lengkap tanpa kol goreng ya Sobat? Teman

Makanan yang satu ini semakin populer dan digemari oleh masyarakat Indonesia akhir-akhir ini.

Jika sebelumnya kol disajikan dalam bentuk lalapan dengan selada dan timun, kini kol goreng menjadi favorit banyak orang karena rasanya yang enak.

Kubis mentah mungkin tidak disukai banyak orang karena rasanya yang tidak enak, baunya yang aneh, dan teksturnya yang keras.

Itu sebabnya kol goreng memiliki banyak penggemar.

Meski begitu, Ibu tetap perlu waspada. Di balik enaknya kol goreng, ternyata ada potensi gangguan kesehatan yang bisa membahayakan tubuh lho.

Apa bahaya kol goreng jika dimakan terlalu sering? Perhatikan penjelasan di bawah ini!

Bahaya Makan Kubis Goreng

Meski sayuran ini memiliki banyak manfaat kesehatan, bukan berarti Anda bisa makan kubis goreng sepuasnya.

Lihat juga:  Cara Mengobati Jari Kaki Lecet Karena Sepatu

Sebab, nyatanya bisa menimbulkan berbagai gangguan kesehatan.

Efek buruk kol goreng bagi kesehatan dapat menyebabkan berbagai penyakit.

Apalagi jika sayur ini dimasak dengan minyak, yang tentunya akan memicu kolesterol tinggi.

Proses penggorengan juga akan merusak dan menghilangkan beberapa jenis vitamin yang terkandung dalam kubis, seperti vitamin A, B, C, dan K.

1. Tingkatkan jumlah kalori

Seperti kebanyakan jenis sayuran, kol sangat rendah kalori. Separuh kubis mentah seberat 100 gram pun hanya mengandung 22 kalori.

Ini karena sekitar 92 persen dari total berat kubis adalah air.

Kalori pada kol goreng lebih tinggi karena kalori ekstra dari minyak goreng. Saat digoreng, kubis menyerap banyak minyak.

Jika satu sendok makan minyak goreng menyediakan hampir 45 kalori, bayangkan jika Anda makan banyak kol goreng dalam satu waktu.

Wah, bahaya banget nih buat moms yang sedang diet ya?

2. Menyebabkan Kanker

Tahukah Anda bahwa kol yang digoreng terlalu lama dapat menyebabkan kanker?

Lihat juga:  Cara Menghilangkan Jerawat Bisul Dengan Cepat Dan Alami

Apalagi saat berada di suhu tinggi dan oli sudah digunakan berkali-kali.

Kubis memiliki senyawa antikanker yang disebut sulforaphane. Sulphoraphane bekerja dengan menghambat enzim histone deacetylase.

Enzim ini berperan dalam perkembangan berbagai jenis kanker, termasuk kanker kulit, pankreas, dan prostat.

Proses penggorengan dengan suhu panas dan menggunakan minyak yang banyak atau yang digunakan berkali-kali dapat menyebabkan pengendapan oksidasi.

Oleh karena itu, kadar radikal bebas yang bersifat karsinogenik (pemicu tumbuhnya sel kanker) akan meningkat.

3. Meningkatkan Risiko Penyakit Jantung

Kubis mentah sebenarnya bermanfaat untuk kesehatan jantung karena tidak mengandung kolesterol berbahaya dan lemak jenuh.

Namun, saat digoreng dengan suhu tinggi, sayuran ini akan menyerap sedikit minyak goreng.

Kandungan lemak jenuh dan kolesterol jahat (LDL) pada minyak goreng dapat menyebabkan gangguan kesehatan, seperti obesitas dan serangan jantung.

4. Obesitas

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, efek buruk kol goreng selanjutnya adalah dapat menyebabkan kegemukan.

Kubis goreng sebenarnya tidak dianjurkan untuk ibu yang ingin memiliki berat badan ideal.

Lihat juga:  Cara Mengobati Darah Tinggi Alami

Sayuran yang baik dimakan untuk menambah serat ini, setelah digoreng justru bisa menambah berat badan.

Kubis goreng otomatis akan mengandung lemak jenuh dan kolesterol jahat karena dapat menyerap kandungan minyak yang tidak sehat.

Jika Anda meminumnya dalam porsi besar atau dengan frekuensi yang sering, risiko kenaikan berat badan lebih tinggi, sehingga Anda berisiko mengalami obesitas.

5. Buruk untuk Kulit

Selain itu, efek negatif kembang kol goreng berkaitan dengan kesehatan kulit. Kubis goreng tidak baik untuk kesehatan dan kecantikan kulit.

Pada dasarnya kulit membutuhkan berbagai nutrisi yang terkandung dalam kol. Namun, jika kol digoreng, manfaat ini akan hilang.

Menggoreng kol juga bisa membuat kulit Anda berminyak dan berjerawat.

Kubis goreng juga akan menambah sel-sel mati pada kulit, sehingga meningkatkan risiko penuaan dini.

6. Merusak kandungan gizi

Kubis sangat kaya nutrisi. Seratus gram kubis segar mengandung 2,1 gram protein, 0,5 gram lemak, dan 3,6 gram karbohidrat.

Sayuran ini juga kaya serat, vitamin C, vitamin B kompleks, vitamin K, dan mineral seperti kalsium, fosfor, dan mangan.

Lihat juga:  Cara Meluruskan Tulang Hidung Bengkok Secara Alami

Sayangnya, proses penggorengan dengan suhu tinggi dapat merusak nutrisi, seperti yang dilaporkan oleh sebuah penelitian di Journal of Agricultural and Food Chemistry.

Mengukus, merebus, dan menggoreng adalah cara memasak yang lebih sehat untuk menjaga nutrisi dalam sayuran.

Tips Mengolah Kol Goreng Sehat

Kubis (pinterest)

Setelah mengetahui bahaya kol goreng bagi kesehatan, Anda tidak bisa terus-terusan makan kol goreng ya?

Namun, jika memang ingin meminumnya sesekali, Anda bisa membuatnya sendiri di rumah menggunakan minyak yang lebih sehat.

Yuk Sobat, simak cara mengolah kol goreng sehat ini!

1. Menggoreng Tanpa Minyak

Semua makanan yang digoreng tanpa minyak pasti lebih baik untuk kesehatan dan kecantikan termasuk kol.

Nah moms, berikut cara memasak kembang kol goreng tanpa minyak yang pastinya lebih sehat :

  • Panggang lalu panggang dengan mentega sehat.
  • Menggunakan metode penggorengan udara, yaitu cara memasak tanpa minyak. Namun untuk cara ini, Anda perlu menggunakan air fryer.

2. Tidak Menggunakan Oli Bekas

Salah satu penyebab kol goreng tidak sehat adalah penggunaan minyak berulang alias minyak bekas yang sering dilakukan penjual di warung makan.

Lihat juga:  Cara Hilangkan Ketombe Secara Alami

Menggoreng dengan minyak bekas dapat menimbulkan berbagai dampak negatif bagi tubuh, antara lain:

  • Kandungan gizi dan antioksidan pada kol akan hilang saat digoreng.
  • Meningkatkan penyerapan lemak tak jenuh yang dapat menyebabkan kolesterol jahat dalam tubuh juga ikut naik.
  • Meningkatkan risiko paparan zat penyebab kanker.

Mengacu pada hal tersebut, ibu sebaiknya menghindari penggunaan minyak berulang kali saat menggoreng kol dan makanan lainnya, ya!

3. Jangan menggoreng dalam waktu lama

Sayuran apapun tidak disarankan untuk diolah terlalu lama. Kandungan vitamin dan gizi pada sayuran akan mudah rusak akibat suhu yang panas. Kubis tidak terkecuali.

Karena itu, sebaiknya jangan menggoreng kol terlalu lama. Selain itu, perhatikan kondisi kol.

Jika tekstur kol sudah agak layu atau agak kering, segera angkat dan tiriskan kol yang sudah digoreng.

Itu saja Mom-mak untuk informasi tentang kol goreng dan bahaya kesehatannya.

Ibu hanya boleh makan sayur goreng, termasuk kol, sebagai lauk.

Namun, ingat untuk membatasi jumlahnya dan jangan terlalu sering mengonsumsinya untuk menghindari risiko berbagai penyakit berbahaya.