Daftar isi
Dalam kehidupan bermasyarakat, norma kesopanan sangat penting untuk diterapkan setiap hari, hal ini juga berlaku untuk si Kecil.
Dengan begitu, anak dapat menjalani kehidupan sosialnya dengan lebih baik.
Namun sebelum mengajarkannya pada anak, mari kita pahami lebih dalam apa saja norma sopan santun yang bisa diajarkan oleh Ayah dan Bunda.
Definisi Norma Sopan
Norma kesantunan merupakan nilai yang perlu ditanamkan pada setiap individu sejak kecil.
Melansir situs Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, norma kesopanan merupakan aturan atau ketentuan yang mengatur kebiasaan yang ada dalam suatu masyarakat.
Di dalamnya menganut nilai-nilai sosial dan pemahaman yang berkaitan dengan kehidupan nyata.
Tingkah laku seseorang dapat tercermin dari nilai dan norma kesusilaan yang dimilikinya.
Dalam halaman Stanford Encyclopedia of Philosophy, fungsi utamanya adalah sebagai pedoman dan aturan dalam kehidupan bermasyarakat.
Itu relatif, jadi tiap daerah mungkin punya norma yang berbeda-beda lho.
Menerapkan norma kesopanan sejak kecil membantu membentuk pribadi yang bermoral dan beretika.
Ini adalah modal yang sangat penting untuk bergaul dengan orang lain di masa depan.
Tujuan Norma Kesopanan
Sebenarnya apa tujuan utama diterapkannya norma-norma kesantunan tersebut?
Secara umum, norma ini adalah untuk membuat kehidupan sosial menjadi lebih baik.
Selain itu, ada beberapa tujuan norma kesantunan, di antaranya:
- Diterima di masyarakat.
- Bisa menghargai budaya dan pendapat orang lain.
- Berperilaku sesuai aturan di depan umum.
- Memahami etika sosial dan kemanusiaan.
- Bisa berdampak positif bagi orang lain.
Saat tujuan ini tercapai, kita akan dijauhkan dari rasa ragu atau minder, Sobat.
Contoh Norma Kesopanan Sehari-hari
Sama seperti norma kesopanan, norma kesopanan juga perlu diterapkan setiap hari.
Beberapa bebas, berdasarkan iman, untuk mengikat. Di Indonesia, ada beberapa aturan etiket yang harus diikuti.
Yuk, kenali jenis-jenis norma dalam kehidupan bermasyarakat!
1. Menggunakan kata Maaf
Kata maaf tidak hanya digunakan ketika kita telah berbuat salah kepada orang lain.
Namun, “maaf” bisa digunakan untuk memulai percakapan dengan seseorang dengan cara yang lebih sopan.
Misalnya, “Permisi, apakah kursi ini tersedia?” atau “Maaf, tapi bagaimana jika kita menggunakan metode A agar lebih efektif?”
Di sini, maaf bukan berarti kita salah, tetapi menunjukkan bahwa kita menanamkan norma kesopanan.
2. Tidak Melewati Antrean
Contoh lain dari norma kesantunan dapat berasal dari rutinitas sehari-hari.
Inilah yang sering diperdebatkan dalam kehidupan sosial dengan orang lain.
Dalam norma kesopanan, tidak memotong antrean merupakan langkah sederhana yang bisa dicoba.
Bunda bisa mengajarkan si kecil norma sopan santun ini saat berbelanja di mini market misalnya.
Memberi contoh dan menjelaskan kepadanya bahwa mengantri dengan tertib menunjukkan bahwa kita adalah orang yang santun dan beretika.
3. Tidak Menunjukkan Sikap Unggul
Berpura-pura bahwa kita lebih unggul tidak membawa manfaat dalam hidup.
Di sisi lain, hal ini justru bisa mengundang ejekan atau membuat orang lain iri. Dengan kata lain, sikap ini sama sekali tidak menguntungkan.
Untuk itu, ajarkan pada si Kecil bahwa setiap orang itu sama.
Pamer atau merasa lebih pintar dari orang lain bukanlah perilaku yang terpuji.
4. Jangan menanyakan hal-hal pribadi saat pertama kali bertemu
Tidak tertulis, ada aturan tentang bagaimana melakukan kontak yang baik. Inilah norma kesantunan selanjutnya yang perlu diketahui.
Tidak pantas untuk menanyakan beberapa hal pribadi selama pertemuan pertama. Ini seperti:
- Nomor telepon.
- Bekerja.
- Status pernikahan.
- Jumlah anak yang dimiliki.
Jika ingin bertemu lagi, Anda bisa mengatakan “kapan kita bisa bertemu lagi” daripada bercanda tentang sesuatu yang bersifat pribadi.
Pertemuan berikutnya, Anda dapat menjelajahi dan menanyakan hal-hal lain yang lebih pribadi.
Hindari menceritakan segala sesuatu tentang diri Anda pada pertemuan pertama. Ini karena tidak semua orang bisa melihatnya sebagai hal yang baik.
5. Pertanyaan Etis
Seperti yang sudah disebutkan, maaf bukan berarti mengakui kesalahan. Maaf adalah awalan yang baik saat digunakan untuk bertanya.
Akan dianggap tidak sopan dan diabaikan jika tiba-tiba bertanya “Di mana Jalan Sudirman?”.
Daripada bertanya seperti itu, lebih baik mengatakan “Permisi, di mana Jalan Sudirman?”
Dijamin mendapatkan jawaban yang lebih detail dan dicap sebagai orang yang beretika bukan?
6. Berpakaian dengan Pantas
Contoh penting lainnya dari kesopanan adalah mengetahui cara berpakaian yang tepat untuk tempat yang akan kita tuju.
Jika Anda pergi ke acara yang orang-orangnya berpakaian formal atau semi formal, lakukan hal yang sama.
Misalnya, jangan memakai jeans dan kaos ke acara formal, apalagi sendal.
Selain itu, hindari mengenakan pakaian seksi ke tempat ibadah. Coba gunakan kardigan atau jaket untuk menutupinya.
Namun, jika Anda pergi ke tempat-tempat wisata seperti museum atau bioskop, berpakaian santai adalah hal yang wajar.
Dengan kata lain, cobalah berpakaian dengan cara yang menurut Anda akan dikenakan orang lain ke mana pun Anda pergi.
7. Berbicaralah dengan Sopan
Norma kesantunan dalam masyarakat selanjutnya adalah berkata santun kepada siapapun yang kita ajak bicara.
Hindari menggunakan kata-kata kotor di depan umum.
Jangan menggunakan kata-kata yang dapat menyinggung perasaan orang lain, apalagi jika ada anak-anak di sekitar kita.
Jangan berdebat di depan umum apalagi menggunakan kata-kata yang tidak difilter.
Jika Sobat mempraktikkannya, si kecil akan menyerap dan menirunya. Dengan begitu, ia akan tumbuh menjadi anak yang tidak suka bersikap kasar.
8. Cara Menggunakan Ponsel di Tempat Umum
Mengutip The Emily Post Institute, penggunaan ponsel di tempat umum juga ada aturannya.
Bersikaplah sopan kepada penelepon dan matikan telepon jika mengganggu percakapan atau aktivitas.
Juga, ada beberapa aturan tidak tertulis yang bisa kita ikuti. Diantaranya antara lain:
- Perhatikan bahasa, terutama saat orang lain dapat mendengar panggilan kita.
- Hindari mendiskusikan topik pribadi atau rahasia di depan umum.
- Ucapkan “halo” saat Anda menjawab dan “bye or bye” saat menutup telepon.
- Nada dering telepon tidak mengganggu orang sekitar.
- Jangan melakukan panggilan telepon di perpustakaan, teater, tempat ibadah atau restoran.
- Jangan SMS selama rapat kerja.
Anda juga harus tahu, jangan pernah mengemudi dan menggunakan ponsel secara bersamaan, oke?
9. Buanglah Sampah Pada Tempatnya
Membuang sampah sepertinya mudah, namun masih banyak orang yang tidak memperhatikannya.
Oleh karena itu, contoh lain dari norma kesusilaan adalah membuang sampah pada tempatnya.
Membuang sampah sembarangan baik di jalan raya maupun sungai dapat merugikan diri sendiri dan orang lain.
Bayangkan, jika ada 1 juta orang yang membuang sampah sembarangan.
Tentu hal ini akan merugikan kita sebagai manusia karena dapat menimbulkan banjir atau meningkatkan resiko penyakit.
Pelan-pelan ajari si Kecil melakukannya, Sobat!
10. Menghargai Perbedaan Pendapat
Dalam kehidupan sosial, cobalah untuk saling menghormati.
Jika menurut Anda pendapat kami berbeda dengan pendapat orang lain, hargai perbedaan itu, oke? Memang tidak semua rencana akan berjalan sesuai rencana.
Menghargai orang lain adalah bentuk lain dari kesantunan yang perlu kita tanamkan sejak dini. Dengan ini, kita juga akan dihargai oleh orang lain, Sobat.
11. Selalu Jujur
Bukan kurangnya pengetahuan yang membuat sebagian orang tidak mau menerapkan norma kesusilaan lho. Sebaliknya, kebanyakan dari mereka karena mereka tidak peduli.
Yuk, mulai sekarang lakukan cara mudah mulai dari mengamalkan kejujuran!
Ada banyak manfaat untuk bersikap sopan, ibu. Yang paling jelas tentu mudah diterima oleh lingkungan.
12. Jangan Meludah Secara Acak
Kelihatannya sepele, tapi masih ada saja orang yang suka meludah sembarangan. Padahal, hal ini bisa membawa penyakit bagi orang lain di tempat umum.
Mulai sekarang, jangan biarkan si kecil meludah sembarangan, Sobat.
Apalagi Indonesia selalu menjunjung tinggi etika budaya ketimuran, sudah pasti norma kesopanan menjadi hal yang utama.
Lantas, bagaimana norma kesusilaan dalam hidup, Sobat? Pelan-pelan, mari mulai tanamkan nilai-nilai tersebut pada Si Kecil!
Temukan artikel menarik lainnya di Google News
#Contoh #Norma #Kesopanan #yang #Penting #untuk #Dibudayakan #pada #Anak arbo 12 Contoh Norma Kesopanan yang Penting untuk Dibudayakan pada Anak